Tanpa Ragu sama sekali Rahman pun mengangkat telpon itu. "Halo ini siapa?" ucap Rahman
"Ini Adit, masih kenal gak?" ucap Adit
"Kurang ajar, lo ngapain sih, gue lagi cari Mia" ucap Rahman yang kesal karena tiba-tiba di telpon
"Oh Mia, tenang saja dia ada sama gue" ucap Adit lalu mendekatkan telponnya ke Mia agar Rahman mendengar suaranya
Mendengar hal itu Rahman pun mulai emosi. "Lo apakan Mia?" tanya Rahman marah
"Gak gue apa-apain, gue cuma mengikat dia saja, tapi kalau bisa sih gue mau bersenang-senang sama dia dulu" ucap Adit
"Kalau lo sampai menyentuhnya, akan gue bunuh lo" ucap Rahman mengancam
"Tenang bro, santai aja, gue gak sampai segitunya lagipula dia pun kalau gue sentuh akan trauma lagi" ucap Adit
"Lo mau apa dit?" tanya Rahman
"Gue mau duit, gue bosen malakin orang, duitnya dikit" ucap Adit
"Lo mau berapa?" tanya Rahman
"Gak banyak sih, kan lo orang kaya juga, jadi gue minta 100 juta saja" ucap Adit
"Ok nanti gue berikan ke elo, tapi lo jangan sampai nyentuh Mia, ngerti!!!" ucap Rahman mengancam
"Gue paham Rahman" ucap Adit
Adit pun mematikan telponnya. "Halo...halo...dit..." ucap Rahman lalu melihat hpnya ternyata sudah di matikan sambungan telponnya oleh Adit.
"Ada apa Rahman?" tanya April
"Mia di culik sama Adit" ucap Rahman
"Apa!!!" ucap April kaget
"Lo tenang dulu, gue akan cari uang tebusan dulu dari tabungan ayah gue" ucap Rahman
"Baiklah, kenapa gak lapor polisi?" tanya April
"Lo pikir polisi akan cepat datangnya, lagipula Adit mengancam gue jika gue bawa polisi nanti Mia bisa celaka" ucap Rahman
Rahman pun lalu pergi ke kantor ayahnya untuk meminta tabungan 100 juta untuk membebaskan Mia. Rahman berangkat dari sekolah menuju ke kantor. Sesampainya di kantor, Rahman langsung menuju ruang kerja ayahnya.
"Ayah, aku mau minta bantuan" ucap Rahman kepada ayahnya yang sedang duduk di kursi kantornya
"Ada apa nak?" tanya ayah Rahman
"Pacarku di culik, aku mau duit 100 juta untuk membayar uang tebusan" ucap Rahman
"Kamu ini selalu saja terlibat masalah orang lain, kamu kenapa mau menyelamatkannya?" tanya ayah Rahman
"Karena dia orang yang membuat aku bisa berubah menjadi lebih baik" jawab Rahman
"Baiklah, kamu ambil saja duitnya, tapi kamu janji harus balikkan lagi" ucap Ayahnya Rahman
"Baiklah yah, aku janji akan balikkan lagi duitnya" ucap Rahman
Rahman pun keluar dari kantor sambil membawa koper berisi duit 100 juta rupiah. Rahman pun lalu kembali ke sekolah lalu menelpon Adit lagi melalui voice call.
Rahman pun menunggu Adit mengangkat telponnya. Tak berapa lama telponnya pun di angkat. "Halo Dit" ucap Rahman sambil melihat ke arah telpon
"Iya, Rahman, jadi duitnya ada?" tanya Adit
"Ada, di dalam koper" ucap Rahman sambil memperlihatkan koper yang di bawanya
"Bagus, jadi kita akan ketemuan di gudang, nanti gue kirimkan alamatnya, dan ingat jangan bawa polisi" ucap Adit mengingatkan
"Tenang saja gue gak akan begitu" ucap Rahman
"Tapi kebanyakan begitu, diam-diam ternyata membawa polisi" ucap Adit
"Tenang saja, gue gak bakalan begitu, kan lo ada sanderanya jadi gue gak bisa ngapa-ngapain juga" ucap Rahman
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Di Sentuh [END]
Teen FictionMia adalah orang yang tak mau di sentuh lawan jenisnya, makanya dia bekal penggaris untuk memukul siapa saja yang ingin menyentuhnya, namun Rahman selalu berniat untuk menyentuhnya dengan berbagai cara, termasuk mencoba untuk dekat dengan Mia. Rahas...