6. Bertemu Saingan

86 14 0
                                    

Rahman dan Mia pun berangkat jalan-jalan ke restoran yang mewah dan elegan. Mia sedikit terkejut melihat Rahman membawanya ke tempat seperti ini karena Mia gak pernah kesini. Ini terlalu mewah baginya dan gak mungkin Mia bisa kesini untuk kedua kali nantinya.

Mia sedikit terdiam di depan pintu, Rahman pun lalu mulai masuk ke dalam, baru beberapa langkah Rahman berhenti karena sadar bahwa Mia belum bergerak dari posisinya berada. Lalu Rahman pun berbicara kepada Mia.

"Mia masuklah ke dalam, jangan diem saja!"

Mia pun tersadar "Maaf Rahman"

Mia pun lalu mendatangi Rahman untuk masuk ke restoran itu. Mereka berdua jalan bersama walau tak bersentuhan tangan. Setelah masuk ke dalam, Mia pun melihat seluruh ruangan. Ruangan restoran ini sangat mewah sekali seperti istana. Kami berdua seperti bangsawan di buatnya.

Setelah itu Mia dan Rahman mencari tempat duduk mereka yang sudah di pesan oleh Rahman. Setelah ketemu dan sampai di mejanya, Rahman menarik sedikit kursi Mia seperti seorang Permaisuri yang di layani oleh Pangeran. Setelah mereka duduk berdua, Rahman pun memesan makanan yang akan kami santap.

"Pelayan, saya mau yang ini, lalu ini, dan minumnya yang ini ya?, Kalo Mia mau pesen apa?"

"Saya ikut kamu saja Rahman"

"Baiklah, jadi kami berdua di samakan saja pesanannya"

"Baiklah Mas dan Mbak" jawab pelayan itu

Pelayan itu pun pergi untuk menyampaikan pesanan kami ke chefnya. Kami berdua pun mengobrol sambil menunggu makanan kami.

"Mia, lo jarang ya di tempat seperti ini?"

"Gak pernah, ini baru pertama"

"Gak apa-apa, lo bawa santai saja"

"Lo kok bawa gue kesini, kalo tau gitu gue akan pakai baju yang lebih bagus dari ini?"

"Karena gue pengen saja dan baju apapun yang lo pakai tetep bagus, gak perlu malu"

"Kenapa lo segitu niatnya ke restoran mahal?"

"Kalo untuk lo apapun akan gue berikan Mia, jangankan ini kalo lo mau beli restoran ini juga akan gue turuti"

"Hmm, lo gak ada maksud apapun kan?"

"Bukankah ini sudah jelas, perlu bukti apa lagi?"

"Tapi menurut gue ini masih terlalu cepat"

"Maksud lo?"

"Walaupun lo begitu baik dengan selama beberapa hari lalu, tapi gue gak bisa karena ada rahasia yang gue takut nantinya lo akan mengetahuinya"

"Rahasia apa?"

"Lo gak perlu tau, lagipula gue masih belum percaya sama lo Rahman"

"Baiklah, gue gak akan bertanya lagi"

Lalu tiba-tiba Mia langsung berdiri dari kursi dan pergi keluar dari restoran.

"Mia lo mau kemana, makanannya belum sampai!" teriak Rahman ke arah Mia

Namun Mia tak menghiraukannya, lalu Rahman mengejar Mia namun tiba-tiba di tahan sama seorang cowok yang tidak di kenalnya.

"Lo siapa!, Jangan halangi gue, gue mau ketemu cewek gue!"

"Dia bukan cewek lo, kalau dia cewek lo, pasti udah lo pegang tangannya pas masuk ke restoran ini"

"Lo siapa sih, lo mau gue hajar"

"Gue Adit, gue teman masa kecilnya Mia"

"Cuman temen masa kecil, lo jangan ganggu, lebih baik lo menyingkir dari muka gue!"

"Jangan marah selow, gue kesini supaya lo jangan macam-macam ke Mia"

"Mana pernah gue macam-macam ke Mia?"

"Lo pura-pura lupa ya, lo itu dari awal suka ganggu Mia, lalu tiba-tiba sifat lo berubah, pasti lo ada maksud sama Mia"

"Lo tau dari mana?"

Bersambung

Jangan Di Sentuh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang