Venus, aku selalu menunggu kedatanganmu untuk melewatiku diantara 1000 tahun Masehi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kala itu, tahun 2012 di musim penghujan, di kantin ke-4, dengan hiruk pikuk kantin yang tetap ramai di tengah hujan deras yang melanda sejak pagi tadi, dan aroma mendoan serta nasi goreng tercium cukup kuat menggoda perut para pelajar yang sudah letih dengan belajar.
Begitu pula ketika Tio yang baru saja duduk memesan pecel di kantin ke-4, saat matanya tidak sengaja dan tidak berhenti memandang memuja pada gadis yang kini melewati bangku kantin sekolahnya dengan beberapa temannya. Si pria kecil mungkin dengan kacamata bertengger di matanya, tidak bisa berhenti memandang ke arah mana saja gadis itu berjalan.
Bahkan hingga gadis itu melangkah keluar dari kantin dan hilang dari pandangan.
"Heh! Melamun wae (*aja)", pria itu tersadar ketik salah satu temannya menyenggol lengannya.
"Ayu e, senior mau sopo jenenge?" (*cantik ih, senior tadi siapa namanya?),
"Seng endi? seng jek ntes liwat mau?" (*Yang mana? Yang baru aja lewat tadi?)
"Yo iyo" (*Ya iya)
"Sharon, Kak Sharon, bocah IPA 1, pinter pol kuwi, langganan juara olimpiade astronomi lho" (*Sharon, Kak sharon, anak IPA 1, pinter banget dia, langganan juara olimpiade astronomi lho)
Sejak saat itu, Tio yang bercita-cita menjadi ahli perminyakan di Pertamina, membanting stir untuk menjadi ahli bintang di NASA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pada tahun 2006, para astronomi membuat peraturan baru dalam menentukan definisi planet, mereka yang awalnya menentukan bahwa planet memiliki satelit, bertambah menjadi planet harus bisa membersihkan orbitnya"
Pria manis dan mungil itu tidak bisa berhenti menatap ke arah sang senior yang sedang menerangkan di depan kelas terhadap 7 anak lainnya.
Perempuan cantik dengan rambut panjangnya dan suara lembutnya, selalu berhasil memikat jantung hingga hati pria itu karena tidak pernah bisa berhenti mengagumi gadis pintar itu di hadapannya.
