end of everything ??

2.5K 204 39
                                    

WARNING TYPO








“Saint.. Aku harus memeriksa mu..”. Ucap dokter din dengan suara yang sangat pelan. Perth masih tertidur dengan memeluk saint,sedangkan pemilik tubuh sulit bergerak karena Perth terlalu erat memeluknya. Saint ingin membangun kan Perth tapi tidak tega karena sepertinya Perth sangat lelah.

“Perth..perth..”. Panggil saint dengan lembut sambil menepuk lengan perth yang memeluk tubuhnya. Saint sebenarnya malu dokter din datang dan melihat posisi mereka yang tertidur dengan perth memeluk tubuhnya.

Perth masih tidak merespon,dia masih nyaman dengan posisinya. Dokter din terkekeh melihatnya dan saint sudah memerah karena malu. Saint paham mungkin Perth lelah setelah melalui hal yang cukup berat bagi mereka kemarin tapi,ayolah ini rumah sakit bagaimana bisa Perth sangat pulas tertidur.

“Perth..!! Aku sulit bergerak..”. Ujar saint sedikit lebih kencang. Perth langsung terkesiap  dengan mata yang masih setengah terbuka,Perth melonggarkan pelukan nya dan mengusap perut saint.

“pagi sayang.. Maaf na..”. Perth mengecup kening saint dan masih belum sadar jika di ruangan itu tidak hanya mereka berdua.

“Perth..!!”. Pekik saint

“Ayo kita tidur kembali , ini masih terlalu pagi sepertinya..”.  Perth menyamankan kembali tubuhnya.

“Perth..!! Kita dirumah sakit,dan phi din datang untuk memeriksa ku..”. Cicit  saint dengan kesal, din tertawa pelan sambil menggeleng kan kepala.

“Hah..!! Ah. . Phi.. Maaf,aku tidak menyadari keberadaan mu..”. Perth memutar Kepala nya ke arah dokter din dengan wajah yang kikuk,setengah mengangkat tubuhnya karena satu lengannya masih menjadi bantalan untuk saint.

“Sepertinya kau sangat lelah Perth..”. Tanya din mulai mendekat ke ranjang saint.

“iya phi.. Aku bahkan tidak bisa tidur sejak kemarin..”. Saint mengangkat sedikit kepala nya agar Perth menarik lengannya yang menjadi bantalan untuk saint.

“kau pasti sangat lelah Perth..” . Lirih saint,menatap Perth lekat saat Perth masih terduduk di sisinya.

“ooii jangan terlalu di pikirkan sayang.. Aku tentu saja lelah dan khawatir karena kau tidak ada di samping ku kemarin..”. Perth mencium kening saint lalu beranjak dari tempat tidur.

“sebaiknya kau bersihkan dulu dirimu Perth..”. Ucap din
Perth terdiam dan menatap saint seperti sedang memikirkan sesuatu. Saint menaikkan kedua alisnya seakan bertanya  ada apa.

“tenang..  Aku akan menjaga istrimu.. Lagipula kau juga sudah menyuruh orang-orang mu untuk menjaga di depan pintu kamar ini kan..?”.

“phi din benar Perth.. Jangan berlebihan na.. Aku sekarang sudah dalam lingkungan yang aman..”. Saint tersenyum mencoba meyakinkan Perth .

“Baiklah.. Kalau begitu aku ke toilet dulu..”. Perth pun pergi ke kamar mandi meninggalkan din dan saint hanya berdua saja.

“Bagaimana keadaan mu..?? Apa ada keluhan atau ada sakit dan nyeri saint..?”. Tanya din sambil meletakkan stetoskop nya di dada saint.

“Tidak ada phi..  Aku merasa lebih baik.. Hanya bekas memar di wajah ku masih terasa ngilu..”. Jawab saint,sambil memegang wajah nya.

“lebam nya akan hilang beberapa hari dan wajar jika masih terasa nyeri karena ada sedikit luka di sudut bibirmu.. Tapi jangan khawatir dalam beberapa waktu luka itu sudah hilang..”. Din menampilkan deretan giginya, dan saint mengangguk sambil mengulum senyum.

let me love {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang