D-5
Sakura berdiri di atas timbangan berat badan digital yang sengaja ia beli dan ia simpan di dalam kamarnya. Gadis itu tidak main-main dengan niatnya ingin menambah berat badan. Tidak ingin lagi disebut Sasuke kurus. Sakura sudah menambah porsi makannya, olahraga, bahkan minum susu penambah berat badan yang harganya tidak main-main. Namun, tetap saja angka di timbangan digital itu tidak menunjukan kenaikan yang signifikan.
"Hanya naik 2kg, yang benar saja," gumamnya tidak percaya. Apa yang salah dengan tubuhnya? Setelah semua usaha yang ia lakukan berat badannya hanya naik 2kg. Padahal ia menargetkan untuk naik 6-8kg.
D-1
Sakura menendang timbangan berat badan digitalnya. Bagaimana bisa sekarang justru berat badannya turun 1kg? Benda itu pasti rusak.
Ia beralih pada sebuah cermin tinggi yang memantulkan bayangannya. Kulitnya terlihat mulus hasil spa yang kemarin ia lakukan bersama ibu dan calon ibu mertuanya beserta kakak ipar Sasuke. Rambut merah mudanya bahkan terlihat berkilau dan wanginya cukup membuat kepalanya pusing. Entah sampo apa yang digunakan orang salon untuk mencuci rambutnya.
Di sini yang bermasalah adalah berat badannya. Di saat kebanyakan orang membeli obat diet untuk mengecilkan tubuh mereka, ia justru mengalami sebaliknya. Jika tubuhnya tidak bertambah gemuk setidaknya dadanya harus terlihat lebih besar agar besok gaunnya tidak melorot.
"Aku bisa gila," ia berseru frustrasi.
Menjatuhkan tubuhnya pada ranjang. Ia amati langit-langit kamarnya yang dicat putih polos. Besok adalah hari pernikahannya. Ini adalah malam terakhirnya sebagai wanita lajang. Ia akan menjadi Uchiha, hal yang dulu selalu ia impikan tapi sekarang terasa menakutkan.
Seperti apa hidupnya setelah pernikahan besok?
Apa ia sudah siap menjadi seorang istri? Sakura bahkan masih terlalu sering bergantung pada ibunya. Ia merasa belum cukup dewasa untuk berumah tangga. Apalagi mengurus suami seperti Sasuke.
Pip!
Satu pesan tidak bermanfaat dari Yamanaka Ino.
'Apa kau sudah siap untuk malam pertamamu besok?'
'Malam pertama jidatmu.'
Sakura membalas kesal. Ia sudah berusaha untuk tidak memikirkan hal itu tapi Ino justru mengingatkannya.
'Tenang saja, jangan cemas! Semuanya akan berakhir nikmat.'
'Kau mengatakannya seolah-olah sudah pernah melakukannya.'
'Aku memang belum pernah melakukannya, tapi itu yang sering kudengar dari para pelaku.'
Sakura memutuskan untuk mengabaikan pesan Ino. Ia tidak mau membahas hal itu. Ia tidak ingin berpikir mesum dan membayangkan hal-hal tersebut dan jadi berharap benar-benar melakukannya dengan Sasuke.
Pip!
'Nanti ceritakan padaku bagaimana rasanya.'
Ino tidak menyerah. Jelas pembicaraan seperti ini adalah favorit si rambut pirang tersebut.
Pip!
Satu pesan lagi muncul ketika Sakura selesai membalas pesan Ino. Kali ini dari Uchiha Sasuke yang membuatnya memutar bola mata bosan.
'Kau tidak lupa menyiapkan paspormu, bukan?'
Sakura memutar bola matanya bosan lagi. Sasuke sudah enam kali mengirim pesan seperti itu dalam seharian ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rich Man & Poor Woman
Fanfiction"Menikahlah denganku." "Apa kau sedang ingin mengajakku berkelahi?"