'Pernikahan Putra Perdana Menteri dengan Aktris Cantik Uzuki Yugao di Gelar Mewah'
"Cih!" Sakura mendecih pelan setelah membaca judul artikel gosip di sebuah situs online pada ponselnya. Gadis itu mengscrol layar ponselnya ke atas dan masih menemukan berita serupa. "Apa mereka kehabisan bahan berita? Pernikahan itu bahkan sudah lewat tiga hari yang lalu." Gerutunya. Menyerah dan memutuskan untuk tidak lagi berkelana di dunia maya.
"Tentu saja! Pernikahan itu menjadi salah satu yang paling mewah dalam setahun belakangan ini." Yamanaka Ino menyahut gerutuan Sakura.
Saat ini kedua gadis tersebut berada di sebuah café paling viral di dunia maya. Mereka memutuskan untuk sekedar mencoba. Ingin tahu apa yang membuat tempat ini begitu sering menjadi bahan perbincangan.
Sakura meraih gelas minumannya. Mengernyit begitu rasa asam terecap di lidahnya. "Tetap saja ini menjengkelkan." Ia mendorong gelasnya menjauh. Merasa cukup mencoba sesuatu yang tidak ia sukai. "Lagi pula, apa menurutmu pernikahan ini tidak terlalu berlebihan? Maksudku, wow aku tahu mereka kaya, tapi menggelar pesta selama tiga hari berturut-turut dan meminta media untuk meliput keseluruan acara tidakkah itu seperti sebuah pencitraan?"
"Orang kaya memiliki cara sendiri untuk menunjukan kebahagian mereka pada orang lain." Ino membalas.
"Yang benar saja." Sakura memutar bola matanya. "Lalu, bagaimana menurutmu dengan pengantin wanitanya?"
"Uzuki Yugao? Dia aktris yang cantik."
"Ya, dan semua orang tahu dia sering membuat skandal. Kenapa putra seorang perdana menteri bersedia menikah dengan seorang aktris penuh kontroversi seperti Yugao?"
"Sakura, kenapa kau terlihat kesal dengan pernikahan itu?" Ino tidak mengerti kenapa temannya ini begitu sensitif membahas pernikahan orang lain yang bahkan belum pernah mereka lihat secara langsung. "Apa kau tertarik dengan putra perdana menteri?" Melihat sikap Sakura tidak heran jika orang lain berpikir seperti Ino.
"Kenapa pria kaya selalu menikah dengan wanita kaya?" Sakura justru melontarkan pertanyaan lain. "Kau tahu teman perempuanku di sekolah dasar, ayahnya seorang pengacara dan beberapa hari yang lalu dia menikah dengan seorang pilot."
"Orang kaya berteman dengan orang kaya. Jadi kau tidak perlu merasa heran kenapa temanmu yang memang sudah kaya menikah dengan pria kaya." Ino mulai merasa bosan membicarakan orang kaya.
"Apa itu berarti gadis golongan kita nanti akan menikah dengan laki-laki golongan kita?"
"Mungkin. Tergantung tulang rusuk siapa yang sudah kau curi." Jawab Ino asal. Sudah lelah dengan topik pembicaraan mereka. "Ayo pulang. Otakmu sepertinya mulai bermasalah sejak masuk ke tempat ini."
******************
REUNI SMA
Sakura baru saja selesai dengan makan siangnya ketika mendengar suara nyaring dering ponselnya. Keningnya mengernyit begitu nama Ino tertera di sana. "Ya, Halo Ino." Sapanya.
"Apa aku sudah memberitahumu tentang acara reuni SMA kita akhir pekan nanti?"
"Reuni? Aku tidak tahu mengenai itu?" Jawabnya bingung. Pasalnya, ia tidak pernah mendengar hal itu dari mulut Ino meskipun baru kemarin mereka saling bertemu.
"Oke, sekarang kau sudah tahu. Aku akan datang menjemputmu tepat pukul 18.00"
"Tunggu dulu, Ino! Aku bahkan tidak bilang akan data –"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rich Man & Poor Woman
Fanfiction"Menikahlah denganku." "Apa kau sedang ingin mengajakku berkelahi?"