Track 8

81 9 0
                                    

Devina terdiam saat beberapa petugas memasuki kantin, salah seorang petugas tampak memerhatikan keadaan sekitar, sampai akhirnya dia melihat salah satu tahanan tergeletak dengan luka yang cukup parah di wajahnya.

"Bawa tahanan itu ke ruang perawatan," ujar salah seorang petugas yang tampaknya memimpin yang lain.

Si Kepala petugas itu sempat melirik ke arah beberapa tahanan lainnya. Sementara Devina terlihat kebingungan.

Hal yang paling membuat Devina heran adalah ekspresi ketakutan yang terlihat jelas ditunjukkan oleh semua tahanan, saat laki-laki itu mulai berjalan dan menghampiri Devina

"Jadi kau si biang kerusuhan?" ujar pria itu kepada Devina

"Dia hanya membela dirinya-" belum selesai Ali berbicara, salah seorang petugas memukulkan tongkat ke perut remaja itu dengan keras sampai laki-laki berambut ikal itu terduduk mengerang kesakitan.

Devina yang kaget, ingin melawan. tapi beberapa petugas memegangnya dengan erat.

Kepala petugas itu bernama Sugiarto, terlihat dari papan nama yang ia kenakan. Seorang pria empat puluh tahunan dengan kacamata silinder berbadan sedikit tambun, Ia tersenyum picik sebelum akhirnya dia mengayunkan lagi tongkatnya, ke arah pipi mulus gadis itu

Devina terkejut, sampai tidak sempat mengelak. Ia tertunduk sementara pipinya memerah.

"seret dia, dan ikuti aku," ujar si kepala petugas.

Pipi Devina masih sakit karena hantaman keras itu, melihat keadaan sekarang, gadis itu mengurungkan niatnya untuk melawan, menghindari resiko kalau ia bisa saja malah memperparah keadaan.

Apalagi para petugas ini terlihat sangat berbahaya, terlihat dari ekspresi semua tahanan yang terlihat ketakutan

"Kembali ke sel kalian!!, jam makan siang sudah berakhir!!" bentak Sugiarto, berusaha membuat suaranya terdengar kepada seluruh tahanan

Tanpa protes, seluruh tahanan membubarkan diri, dan bersiap untuk segera kembali ke sel mereka masing-masing setelah petugas memasangkan borgol mereka satu persatu

Setelah itu, dengan pengawasan yang ketat, para tahanan mulai kembali ke sel mereka masing-masing

Kecuali Devina.

"Apa yang ingin kau tunjukkan? Kau ingin menunjukkan kalau mereka harus takut padamu? Kau ingin menjadi pemimpin di tempat ini? Hah?!" tanya kepala petugas itu pada Devina

Sugiarto tidak terlihat begitu berbahaya, tapi tatapannya membuat Devina sedikit ngeri, ia tahu betul senekat apa orang-orang dengan tatapan itu, sepertinya hal itu yang membuat orang ini berbaya

Dan benar saja, saat sampai di gudang, tanpa basa-basi Sugiarto langsung menghantamkan pukulan keras kepada Devina

Gadis itu hanya bisa meringis kesakitan saat darah mulai menetes mulutnya

Sementara si kepala petugas hanya tersenyum puas

Pria itu kemudian berlutut kemudian memegangi kepala Devina agar wajahnya mereka bersemuka

"Kau harusnya menyadari posisimu di sini gadis kecil, kau tidak bisa jadi raja di tempat yang sudah memiliki penguasa, tapi jika kau ingin kehidupan yang lebih baik, aku bisa menjadikanmu pelayanku," ujar laki-laki itu tersenyum sebentar sambil menatap Devina

Selang satu detik pria itu mendekatkan wajahnya ke wajah Devina, kemudian mencium bibir gadis itu, dan berusaha melumatnya

Devina yang kaget dengan perlakuan pria itu segera menggigit dengan kuat bibir pria bejat di hadapannya itu sampai berdarah

Devina 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang