Track 18

63 8 1
                                    

Seperti biasa, suasana sarapan keluarga Devina terasa sangat dingin, tidak ada pembicaraan apa pun dari kedua orang tuanya.

Tiba-tiba saja Devina keluar dari kamar dengan seragam sekolah lengkap

Iya duduk seolah tidak peduli dengan aura dingin dari kedua orang tuanya

Ia menyantap sarapannya tanpa terganggu dengan ketegangan kedua orang tuanya

Setelah menyantap makanannya Devina berdiri kemudian pamit kepada kedua orang tuanya

"Aku pamit ke sekolah ya" ujar Devina sambil tersenyum

Devina kemudian pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang terlihat kebingungan melihat anaknya

***

Aldila berjalan masuk ke kelas dengan wajah murung masih memikirkan kejadian yang menimpa Devina kemarin

Penyesalan terbesarnya karea dia tidak ada di sana untuk sahabatnya itu

"Ada apa kenapa murung begitu?" tanya seseorang

Aldila terlihat kaget, ia langsung menoleh kea rah datangnya suara

Ia cukup terkejut melihat Devina datang menghampirinya dari belakang sembari tersenyum ceria

Melihat tatapan Aldila, Devina terlihat bingung

"Eh? Ada apa? Apa ada yang salah?" tanya Devina

"Tidak, hanya saja aku berpikir.... "

"Berpikir tentang apa?"tanya Devina

"Ah tidak, tidak usah dipikirkan, ayo masuk," ajak Aldila sambil tersenyum ramah

Mereka berdua kemudian berjalan bersama menuju kelas

***

Mereka berjalan bersama sambil sesekali melempar candaan kepada satu sama lain sepanjang jalan menuju kelas

Tapi Aldila menghentikan langkahnya

"Ayo, kita tidak usah lewat sini," ujar Aldila

"Kenapa memangnya?" tanya Devina bingung

"Ehh kalian berdua, kenapa berdiri di sana?, kalau mau lewat, lewat saja," ujar Elfira

Aldila menatap Devina sebentar, Devina hanya mengangkat bahunya tanda tidak tahu apa yang harus dilakukan

Setelah berpikir beberapa detik, Aldila akhirnya memberanikan dirinya maju.

Tentu saja Elfira tidak membiarkannya begitu saja, iya menaruh kakinya untuk menyandung Aldila agar terjatuh

Beruntung Devina dengan sigap memegangi sahabatnya itu agar tidak terjatuh

"Kau tidak apa-apa?" tanya Devina

"Iya, aku baik baik saja,"

Devina hanya tersenyum, lalu berbalik ke arah Elfirah

"Apa maksududmu? Kau mau mencelakakan Aldila? Apa karena dia temanku?

"Aku benci mengakuinya, tapi dia salah memilih teman," ujar Elfira sambil tersenyum

"Lucu, karena kau bicara soal teman di saat kau tidak punya seorang pun yang bisa disebut teman di sampingmu," ujar Devina menatap tajam pada Elfira sambil tersenyum penuh makna

"Aku selalu bersama teman-temanku," sangkal Elfira

"Kau yakin?" tanya Devina terlihat percaya diri

Elfira tidak menyukai ini, ia tidak menyukai tatapan Devina padanya.

Tatapannya berbeda dari biasanya, kali ini tidak ada rasa takut dari tatapan itu, kali ini, tatapan itu terasa penuh percaya diri, terasa sangat mengintimidasi.

"Ayo teman-teman, kita tinggalkan mereka," ujar Elfira

Elfira bergegas pergi meninggalkan Devina dan Aldila, meski begitu iya masih mencuri-curi pandang melirik keduanya, seolah ingin memastikan sesuatu

Sementara itu Devina dan Aldila saling berbicara satu sama lain

"Kau tidak apa-apa kan?" tanya Devina kepada Aldila

"Iya aku tidak apa-apa, tapi tidak biasanya dia mengalah seperti itu, kira-kira ada apa ya?" tanya Aldila

"Haha entahlah, ayo sebaiknya kita ke kelas saja, sebelum ibu guru datang," ajak Devina

Aldila sempat melamun menatap Devina, ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari sahabatnya itu, tapi ia tidak tahu apa

"Hey, kenapa malah diam? ayo!" seru Devina

Ucapan Devina membuyarkan lamunan Aldila

"Oh iya, ayo," balas Aldila

Mungkin hanya perasaanku saja, ujar Aldila dalam hati Lalu berjalan bersama Devina

sudah kubilang, semuanya akan lebih baik jika aku yang mengaturnya, batin Devina

***

Elfira terlihat serius memikirkan sesuatu, memikirkan mata Devina, yang terasa berbeda dari biasanya.

Bukan mata yang menatapnya dengan ketakutan seperti biasa, tapi mata seperti sedang menilai rendah dirinya

Mata yang sama yang ditunjukkan oleh orang tuanya padanya

"Kita tidak boleh biarkan anak itu, kita harus tunjukan siapa kita," kata Elfira kepada teman temannya



terima kasih sudah membaca sejauh ini, like dan share cerita ini ke teman teman kalian yang juga suka cerita detektif, dan jangan lupa komen apa yang kalian suka dan tidak sukai dari cerita ini.kalian juga bisa jadi lebih dekat dengan saya di instagram dengan memfollow instagram w_aretheworlddapatkan buku pertama Devina : question arcshopee : https://shopee.co.id/Novel-Devina-Question-Arc-Just-Novel--i.36638539.4008563082Tokopedia : just novel = https://www.tokopedia.com/benitobonita/novel-devina-question-arc-just-novelwith poster = https://www.tokopedia.com/benitobonita/novel-devina-question-arc-paket-eksklusif

Devina 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang