Devina dan Aldila telah sampai di sekolah, ibu Aldila memutuskan untuk pulang lebih dulu sesampainya di sana
"Terima kasih bu," ujar Aldila
"Iya, kamu baik-baik, ya," ujar ibu Aldila sambil mengusap kepala anaknya
Devina yang ada di sana melihat kehangatan itu, tidak bisa menutupi perasaan irinya terhadap Aldila, ekspresi itu segera berganti dengan wajah murung
Tatapan sendu Devina disadari oleh ibu Aldila. Ia mendekati sahabat anaknya itu kemudian berjongkok di hadapannya.
"kamu juga baik-baik di sekolah ya," ujar ibu Aldila sambil megusap kepala Devina dengan lembut
Wajah Devina tidak bisa menutupi perasaan terkejutnya
Tanpa ia sadari air matanya menetes
"Eh kamu kenapa?" tanya ibu Aldila
Menyadari air matanya menetes Devina segera mengusap air matanya kemudian berusaha tersenyum
"Tidak apa-apa ..., terima kasih tante," ucap Devina berusaha tegar
"kalau begitu ibu pergi dulu ya, kalian belajar yang rajin," ujar ibu Aldila yang mulai berjalan pergi meninggalkan Devina dan Aldila
Aldila melambaikan tangannya sampai akhirnya mobil yang dikendarai ibunya berlalu
"Ayo ke dalam," ujar Aldila kepada Devina
"Ayo," balas Devina
Mereka kemudian berjalan bersama menuju ke dalam sekolah, tapi belum berapa langkah, Aldila berhenti karena teringat akan sesuatu
"Oh iya, sebentar lagi kamu kan ulang tahun," ujar Aldila sambil merogoh tas nya
"iya, sekitar seminggu lagi kalau tidak salah, memangnya kenapa?" tanya Devina bingung
"ini aku punya hadiah untukmu, aku mau jadi yang pertama kasih kamu hadiah," ujarnya sambil memberikan hadiah untuk Devina
"apa ini?" tanya Devina penasaran
"buka saja" ujarAldila sambil tersenyum
Devina kemudian membuka bungkusan hadiah yang diberikan Aldila, dia tidak kuasa menahan perasaan senangnya saat melihat isinya
"Wahhh, Walkman," ujar Devina bersemangat
"Iya, itu Walkman, ibuku pilihnya kasetnya bethoven katanya bagus untuk ketenangan,"
"Terima kasih" ucap Devina sambil memeluk Aldila erat
"Hahaha, apaan, itu ibuku yang belikan, aku cuma tinggal kasih saja," balas Aldila
"Iya ..., iya terimakasih banyak" ujar Devina sambil memeluk sahabatnya itu
Tampak ekspresi senang juga bisa dilihat dari wajah Aldila saat dipeluk oleh Devina
Tanpa mereka berdua sadari, waktu berlalu dan bel akhirnya berbunyi. Ditambah mereka menyadari juga sudah banyak anak-anak lain memperhatikan mereka berdua
Dengan perasaan sedikit canggung keduanya kemudian berusaha terlihat biasa saat berjalan bersama ke dalam sekolah
Keduanya berjalan melewati beberapa siswa-siswi lain yang menatap mereka aneh, tetapi Aldila dan Devina hanya saling menertawakan satu sama lain
Di antara siswa-siswi yang melihat Devina dan Aldila terlihat Elfira yang tampaknya tidak senang.
***
Thanks sudah baca sejauh ini, jangan lupa kritik dan sarannya biar ceritanya bisa lebih bagus, dan jangan lupa vote dan share biar lebih rame
buat yang ketinggalan cerita pertama, silahkan beli buku pertama Devina : question arc di ....
shopee : https://shopee.co.id/Novel-Devina-Question-Arc-Just-Novel--i.36638539.4008563082
Tokopedia :
just novel = https://www.tokopedia.com/benitobonita/novel-devina-question-arc-just-novel
with poster = https://www.tokopedia.com/benitobonita/novel-devina-question-arc-paket-eksklusif
KAMU SEDANG MEMBACA
Devina 2
Mystery / Thrillermelanjutkan cerita pertama, menyadari banyaknya keganjilan dalam penahanannya. Devina harus menemukan cara untuk keluar dari nusakambangan, salah satu dari tiga penjara paling aman di dunia selain itu, cerita ini akan menunjukkan sisi lain dari Devi...