Devina berjalan ditemani seorang petugas yang mengawalnya setelah bertemu dengan Andi
Tiba-tiba alarm berdering dengan nyaring, Devina terlihat kebingungan sampai akhirnya petugas yang membawanya menerima panggilan dari protofon yang ia bawa
"Terjadi kericuhan di distrik lima, segera ke sana!" titah suara dari balik protofon
"Baik pak, saya langsung menuju ke sana,"
Petugas itu segera menuju ke sana meskipun harus tetap memegang Devina yang masih dalam pengawasannya
***
Mereka akhirnya baru sampai terlihat beberapa polisi berusaha melerai perkelahian, yang lebih terlihat seperti pengeroyokan
Devina awalnya tidak terlihat peduli dengan apa yang terjadi, sampai akhirnya petugas berhasil mengamankan satu-persatu tahanan yang terlibat perkelahian
Ada satu sosok yang membuatnya terkejut, Ali yang terlihat babak belur di bopong oleh petugas
"Ayo bawa dia, ke ruang perawatan" ujar salah seorang petugas
Meskipun terlihat kesakitan Ali tampaknya berusaha terlihat kuat dan berusaha untuk berjalan sendiri tanpa bantuan
Devina berusaha untuk tidak memperhatikan Ali yang mulai berjalan melewatinya, meski dia menyadari ada sesimpul senyuman dari pria itu
Devina hanya tertunduk mencoba mengabaikan Ali, meskipun ia sempat menoleh saat Ali sempat terjatuh sebelum akhirnya ia kembali berdiri berkat bantuan sipir
***
Sambil berbaring Devina tampak memikirkan sesuatu di dalam selnya, namun suara dari sel lain tanpak menarik perhatiannya
Ia segera berjalan dan melihat dari balik selnya
Tampak beberapa petugas yang mengantar Ali ke dalam sel nya, Ali sempat menoleh ke Atas seolah melihat ke arah sel Devina
Sel Devina memang berada di lantai dua sementara sel Ali berada di lantai bawah
Menyadari tatapan Ali, Devina segera berusaha menghindar lalu kembali ke tempat tidurnya
***
Devina kembali memisahkan diri dari tahanan lain saat menikmati makan siangnya.
Meski begitu ia terlihat sangat nyaman dengan kesendiriannya, sampai akhirnya seorang pria datang dengan jalan terpincang
"Hai, kembali memisahkan dirimu?" ujar Ali pada Devina
"Sepertinya kau masih hidup," sindir Devina atas kejadian kemarin
Ali hanya tersenyum mendengar ucapan Devina
"Mereka punya rencana buruk untukmu, aku mendengar mereka ingin mencelakakanmu, aku berusaha menentang rencana itu dan itulah yang terjadi," jelas Ali pada Devina
"Rencana? Mencelakakanku? apa maksudmu?"
"Sepertinya kepala penjara tidak menyukaimu dan benar-benar serius ingin menyingkirkanmu,"
"Aku tidak masalah dengan itu," jawab Devina dingin
"Aku akan selalu berjuang membantumu,"
"Ini adalah masalahku, kau jangan terlibat, kalau kau terlibat ini bisa jadi masalah besar juga buatmu, dengarkan aku baik-baik, kau harus berhenti mengganggu mereka, kau itu anak baik, dan mereka adalah penjahat-penjahat kelas atas di negeri ini, pembunuh berdarah dingin, jangan buat masalah dengan mereka, sebaliknya, kau harus berteman dengan mereka itu akan membantumu, bertemanlah dengan siapa saja di antara mereka, tapi bukan aku," bujuk Devina pada ali
"Tapi, kalau kita mengabaikan ketidak adilan di depan mata kita, itu tandanya kita bukan manusia lagi kan?"
"Kau mencontek kata itu dari film mana sih?, kedengarannya sangat menyebalkan," tanya Devina dingin
Ali hanya tertunduk mendengarkan keluhan Devina akan dirinya
"Aku sudah selesai, aku mau pergi duluan, dengarkan saranku kalau kau mau selamat" ujar Devina lalu berdiri seolah ingin meninggalkan Ali
"Tunggu sebentar, mau kemana kau buru buru? Ayolah bermainlah bersama kami sebentar, gadis kecil," ujar salah satu tahanan
Devina mengingat wajah tahanan itu, dia adalah tahanan yang masuk ke ruang penjenguk kemarin
Dengan tegas Ali langsung berdiri di hadapan Devina seolah sedang melindungi gadis itu
"Kau sendiri apa tidak malu? Mengganggu seorang gadis? Aku yakin kau masuk penjara karena mengambil permen dari seorang bayi!" bentak Ali kepada tahanan itu
"Sudah berapa kali kubilang untuk tidak mengurusi urusan orang lain?! sebaiknya kau urusi saja dirimu," bentak pria besar itu pada Ali
Devina menyadari wajah tahanan ini, ia adalah tahanan yang berpapasan dengannya di tempat kunjungan
"Baiklah, kita mulai lagi," gumam Devina
Para tahanan berkumpul mengelilingi mereka bertiga, tapi tidak seperti sebelumnya Devina merasakan sesuatu yang berbeda, seolah para tahanan lain tidak hanya ingin menonton, mereka seperti bersiap untuk pertempuran
"Aku tidak akan membiarkanmu melukai Devina!!" bentak Ali
"BACOT!" teriak tahanan itu sambil melayangkan pukulann keras ke arah Ali
Devina yang melihat itu terlihat geram
Gadis itu segera membantu Ali dengan melempar gelas kepada tahanan itu, namun kali ini tahanan lain tidak tinggal diam dan menonton, mereka menyerang bersama
Meski begitu Devina terlihat percaya diri bisa mengalahkan semuanya.
Tiba-tiba alarm berbunyi tampak banyak petugas yang datang untuk meleraikan perkelahian
***
Sugiarto terlihat menonton kekacauan dari layar yang terhubung dengan cctv, namun meskipun terlihat seperti kekacauan besar ia tampak senang
"Sudah di mulai ya? Sepertinya akan menyenangkan"
***
Kekacauan di dapur terlihat jauh dari kata kondusif, perkelahian yang awalnya hanya pecah antara Devina dan tahanan lain berubah menjadi tauran antara tahanan dan sipir
Devina terlihat kebingungan, keadaan sangat tidak menguntungkannya, beberapa petugas mengincarnya, begitu juga tahanan lain, sampai akhirnya semua mengerubuninya.
Di antara kekacauan itu, Devina merasakan sesuatu yang perih di perutnya, tapi terlambat baginya saat ia menyadari belati di perutnya, darah sudah bercucuran.
Gadis itu mulai tergeletak tidak berdaya
terimakasih telah membaca sampai sejauh ini, semoga kalian suka, jangan lupa vote dan share cerita ini ke teman-teman kalian yang juga suka cerita seperti ini, jangan ragu untuk berikan komentar, atau kalau kalian mau ngobrol bisa langsung Dm instagram w_aretheworld
mohon maaf lahir dan batin, terimakasih untuk segala bentuk dukungannya. selamat idul fitri
dapatkan buku pertama Devina : question arcshopee : https://shopee.co.id/Novel-Devina-Question-Arc-Just-Novel--i.36638539.4008563082
Tokopedia : just novel =
https://www.tokopedia.com/benitobonita/novel-devina-question-arc-just-novel
with poster = https://www.tokopedia.com/benitobonita/novel-devina-question-arc-paket-eksklusif
KAMU SEDANG MEMBACA
Devina 2
Mystery / Thrillermelanjutkan cerita pertama, menyadari banyaknya keganjilan dalam penahanannya. Devina harus menemukan cara untuk keluar dari nusakambangan, salah satu dari tiga penjara paling aman di dunia selain itu, cerita ini akan menunjukkan sisi lain dari Devi...