Pulau nusakambangan, 2017.
"Sejauh ini semuanya masih dalam kendaliku, kau tidak usah khawatir ...," Ujar Sugiarto kemudian memutuskan sambungan telepon yang baru saja digunakannya.
Ia lalu menatap tajam ke arah bambang yang ketakutan sementara beberapa anak buahnya yang sudah tidak bernyawa tergantung terbalik dengan dara bercucuran dari lehernya yang tergorok
Bambang terlihat ketakutan, melihat ekspresi dingin Sugiarto
"Kau tahu, tidak ada yang membuat onar di kerajaanku, Dan mengganggu buruanku, gadis itu adalah milikku dan hanya aku yang boleh mengganggunya. Aku tidak peduli kau seorang teroris atau apa pun, tapi di dalam sini kau hanyalah ternak bagiku, tidak lebih, tentu saja kau tidak akan selamat setelah ini. Mungkin kau pikir obrolan ini tidak akan berarti lagi karena kau akan mati. Aku hanya ingin kau pergi ke neraka dengan penuh penyesalan karena perbuatanmu ini," jelas si kepala sipir kepada tahanannya
Selanjutnya tanpa basa-basi lagi, Sugiarto langsung memberikan aba-aba eksekusi, lalu berjalan menjauh sementara petugasnya langsung menyembelih leher Bambang dalam keadaan tergantung, membuat darahnya bercucuran
"Pastikan kalian membersihkannya! aku benci bau amis darah," seru Sugiarto sebelum dia melewati pintu keluar
***
Seperti biasa sarapan dimulai pagi sekali, berbagai kegiatan di Lakukan seperti hari-hari biasa.
Suasananya terasa normal
Terlalu normal bagi Devina mengingat apa yang terjadi kemarin antara dia dan kepala lapas
Kerja bakti dimulai dengan membersihkan pulau, semua tahanan tingkat menengah sedang berada di pekarangan pulau, di awasi oleh beberapa penjaga di lapangan, dan juga beberapa penjaga di menara
Semuanya meperhatikan para tahanan
Dengan tekun Devina memunguti sampah satu persatu sembari memperhatikan sekitar, melihat posisi penjaga yang ada di sekitar pulau kemudian tersenyum kecil
"Ada apa?" tanya Ali.
"Kenapa kau selalu saja mengikutiku?"
"aku yang bertanya duluan di sini, kenapa kau malah balas bertanya?" Gerutu Ali tampak sedikit kesal
"Aku memperhatikan para penjaga," ujar Devina dingin
"Memperhatikan penja-" tanya Ali kemudian terlihat menyadari sesuatu "Kau mau kabur ya?" bisik Ali
"Tentu saja tidak," ujar Devina dingin.
"Tempat ini di jaga di setiap sisi, ada banyak juga cctv yang mengawasi selama 24jam, penjaga juga bergantian menjaga, dan mereka dilengkapi dengan senjata, selain itu jika aku bisa mengelabuhi mereka, pikirkan bagaimana caranya keluar dari pulau ini?" jelas Devina melanjutkan kata-katanya
"Kau benar juga, butuh sesuatu yang spesial untuk keluar dari tempat ini hidup-hidup," ujar Ali sambil mengangguk
Seolah menyadari sesuatu Devina menoleh ke arah Ali dengan tatapan penuh arti
"Heh? Kenapa kau menatapku seperti itu," tanya Ali yang heran melihat Devina seperti itu
Devina hanya diam kemudian tersenyum kecil sambil memungut beebrapa sampah lagi
"Dasar aneh ... oh iya, kalau kau tidak berniat kabur, mengapa kau memperhatikan semua penjaga di sini?"
"Aku hanya memperhatikan, agak aneh, melihat apa yang terjadi kemarin, tapi sekarang mereka sama sekali tidak bersikap bahwa sesuatu telah terjadi, maksudku, bisa kau bayangkan, aku melukai tahanan tapi aku masih berada di sini dan memungut sampah?" jelas Devina
KAMU SEDANG MEMBACA
Devina 2
Mystery / Thrillermelanjutkan cerita pertama, menyadari banyaknya keganjilan dalam penahanannya. Devina harus menemukan cara untuk keluar dari nusakambangan, salah satu dari tiga penjara paling aman di dunia selain itu, cerita ini akan menunjukkan sisi lain dari Devi...