Track 25

51 6 0
                                    

Kepala sipir sedang merapikan setelan jasnya di depan cermin, sementara itu di pinggir pulau dua orang sipir sedang mengangkat kantung mayat

"Tunggu sebentar, istirahat dulu,"ujar salah satu sipir

"Ada apa sih?, ini sudah dekat sekali," ujar yang lainnya

"Sabar bro, pinggang encok,"

"Alah alasan saja kamu,"

"Bener ini, lagian kenapa sihh mayat bukannya dikubur malah dibuang kelaut?"

"shhh, jangan sembarang ngomong, nanti kamu hilang,"

"Memangnya kenapa?"

"Ikuti saja perintahnya, ayo, sudah istiirahatnya, kita kerjakan saja ini kerjaan, sebelum ada masalah"

"Ok lah," ujar nya kemudian berdiri

Mereka lalu mengangkat lagi kantong mayat itu kemudian membuangnya ke laut

***

Seorang petugas sedang melihat salah satu halaman Koran dengan wajah bingung, salah satu temannya datang menyapanya

"Kenapa?"

"Ini mau isi TTS, tapi pulpenku hilang"

"Hilang?"

"Iya, kayaknya seminggu lalu,"

"Sudah, pakai pulpenku saja,"

"Iya terimakasih"

***

"Iya, jadi kira-kira sampainya sekitar 3 jam lagi?, siap, para narapidana pasti senang sekali atas kunjungan ini, terima kasih banyak," ujar Sugiarto lalu menutup telePonnya

Ia lalu menyalakan mikrofonnya untuk berbicara agar suaranya terdengar keseluruh sisi penjara

"Dengarkan baik-baik,sekitar beberapa jam lagi, media tv akan segera datang, aku ingin semua petugas mengeluarkan para tahanan lalu mengatur mereka semua agar seolah melakukan kegiatan positif seperti saat latihan, sekarang laksanakan," ujarnya

Suaranya terdengar diseluruh area penjara, membuat seluruh petugas segera mengerjakan tugas yang diperintahkan

Sedikit demi sedikit para tahanan dikeluarkan kemudian dituntun melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah dilatihkan pada mereka seminggu terakhir

***

Sementara semua petugas menyiapkan semua tahanan, kepala sipir sedang bersantai di ruangannya

Tapi tiba-tiba saat ia sedang bersantai dia dikagetkan dengan suara ketukan dipintunya

"Ada apa? Masuk saja," ujar kepala sipir dengan sedikit kesal

Dengan panik si petugas masuk membawa berita buruk

"Gawat pak!"

***

Ditemani si petugas yang tadi mengabarkan berita , Sugiarto berjalan dengan kesal

"Kenapa ini bisa terjadi?"

"sesuai jadwal pagi ini dia harusnya memberinya makan, tapi.." sipetugas menghentikan ucapannya saat kepala sipir masuk sendiri kedalam sel Devina

Amarahnya memuncak saat melihat salah satu petugas kateringnya babak belur di dalam sel Devina, sementara gadis itu sendiri lenyap entah kemana

Si kepala sipir masuk kedalam lalu mengambil sebuah pulpen yang tergeletak tidak jauh dari si petugas catering

"Bangsat," gumamnya, cepat bawa dia ke ruang perawatan

"Itu ... masalah lain lagi pak" kepala ruang perawatan menghilang entah kemana juga

"Apa maksudmu?!!"

"Iya, sejak hari ini, dokter Rudi tidak kelihatan"

"Tunggu sebentar, siapa itu dokter Rudi?"

"Kira-kira seminggu setelah Devina masuk kesini pak, dia bilang dia dokter baru untuk lapas ini,"

"Saya tidakk kenal siapa itu Rudi!!"

Tiba-tiba suara ledakan terdengar dari jauhhh membuat bangunan berguncang hebat

"Ada apa lagi ini!" ujar kepala sipir tidak kuasa menahan amarahnya

Tiba-tiba suara speaker mengagetkan mereka semua, terdengar suara gadis remaja yang tidak asing di telinga sipir

"Perhatian-perhatian, para tahanan, aku harap kalian semua mendengar ini, tapi ini saatnya kalian lepas dari kekejaman tempat ini, kalian mungkin perlu mempertanggung jawabkan kesalahan kalian, tapi tempat ini sudah kelewatan, saatnya kalian bebas dari tempat ini, saatnya kalian membalas perlakuan mereka, kalian harus melawan!!!" ujar Devina mencoba membakar semangat para narapidana

Awalnya mereka semua tampak ragu untuk melawan, namun Saat Rendra memukul salah satu petugas, membuat narapidana lain tampak bersemangat, mereka kemudian melawan

***

"Ini satu-satunya cara, aku ingin kau memperhatikan gadis itu, tidak perlu terlalu repot, cukup ikuti saja rencananya" ujar Rudi

"Tapi bagaimana saya bisa tahu rencananya?" tanya Rendra

"Gadis itu senang bertindak aneh, kau itu ikuti saja permainannya, kurasa itu akan terlihat mencolok, kau akan tahu kapan waktunya tiba," jelas Rudi lalu tersenyum

***

Kericuhan pun terjadi dimana-mana, dihampir semua distrik

Sementara itu Devina tersenyum licik, menunjukkan bahwa dia senang dengan semua kekacauan yang dia hasilkan

***

"Bagaimana sekarang pak?" ujar salah seorang petugas

"Beritahukan ini kepada semuanya, cari anak itu, lalu habisi dia, aku tidak peduli bagaimana caranya," ujar kepala sipir itu






dapatkan buku pertama Devina : question arc

shopee : https://shopee.co.id/Novel-Devina-Question-Arc-Just-Novel--i.36638539.4008563082

Tokopedia :

just novel = https://www.tokopedia.com/benitobonita/novel-devina-question-arc-just-novel

with poster = https://www.tokopedia.com/benitobonita/novel-devina-question-arc-paket-eksklusif

Devina 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang