Happy reading...Sudah seminggu perasaan Arda galau.
Kerinduannya pada Alana untuk bertemu terhalang karena kesibukan Arda mempersiapkan ujian akhir.Sore ini kesempatan Arda bertemu Àlana akhirnya datang juga.
Dengan dalih membeli buku, Arda mengajak Dinda bertemu dengan Alana dan Dimas di Mall.Setelah berkeliling toko buku dan mendapat buku yang di maksud, Arda mengajak Dinda ke sebuah gerai makanan siap saji.
"Sana, kamu yang antri makanan nya." suruh Arda sambil mengulurkan beberapa lembar uang puluhan pada Dinda.
Arda menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Dipejamkan matanya yang lelah.
Tanpa disadarinya Alana datang mendekat dan berbisik di telinga Arda."Menunggu seseorang?" bisik Alana di telinga Arda dan meniup pelan mata Arda yang tertutup.
Arda tersentak.
"Kau mengagetkan saja!!" bentak Arda sambil mengelus dadanya.
Alana tersenyum sambil mengelus rambut Arda."Aku lihat kak Arda tidur kayaknya enak sekali. Aku mendekat pun kakak tidak menyadarinya."
"Aku tidak tidur. Aku hanya memejamkan mataku dan membayangkanmu." jawab Arda sambil mencolek lengan Alana.
"Ih..gombal." sahut Alana.
"Lha tuh tau kalo aku pinter gombal." goda Arda.
Alana mencubit lengan Arda dengan gemas dan Arda berpura-pura kesakitan.
"Hei, berisik sekali kalian berdua." omel Dimas.
Dimas muncul di hadapan Arda dan Alana.
"Kebiasaan Alana, aku gak pernah di tungguin pas parkir motor. Main tinggal aja." protes Dimas lagi.
Disusul oleh Dinda yang di tangannya sudah ada 2 piring makanan pesanan Arda. Dimas segera mengambil alih piring yang ada ditangan Dinda dan menyodorkannya pada Arda dan Alana.
"Ayo ikut aku, aku pingin keliling Mall." ajak Dimas seraya menarik tangan Dinda.
Membiarkan dua anak manusia yang sedang jatuh cinta untuk leluasa meluapkan kerinduannya.
....
Saat sudah agak jauh dari Alana dan Arda, Dimas melepaskan tangannya yang sedari tadi menggandeng tangan Dinda.
"Sori..apa aku menyakiti tanganmu ya?" tanya Dimas.
Dinda hanya menggeleng.
"Aku ingin bicara sesuatu tentang kak Arda. Bagaimana kalau kita duduk di sana." kata Dinda sambil menunjuk bangku yang ada didepan gerai gelato.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Dimas
"Kak, apa kak Dimas percaya sama kak Arda? Akankah mereka akan bahagia jika saling berjauhan?" tanya Dinda pelan.
Pandangannya menerawang.
Dimas hanya diam dan mencoba memahami maksud dari pertanyaan Dinda. Melirik Dinda yang duduk di sampingnya dengan mematung."Apa yang ingin kau katakan?" tanya Dimas.
"Setelah ujian akhir kak Arda akan pergi ke Singapura untuk melanjutkan pendidikan. Kak Arda akan tinggal 3 sampai 4 tahun di sana. Sebelum ujian ada waktu berapa lama?"
"Kurang lebih 2 bulan lagi." jawab Dimas pendek.
"Bantu Alana untuk menghadapi semua." pinta Dinda pelan.
"Kenapa? Apa ini keinginan Arda?"
"Iya. Sebelumnya kak Arda begitu antusias untuk pergi ke Amerika untuk menempuh pendidikan di Columbia University. Saat bertemu Alana dan mulai sayang pada Alana, kak Arda berubah pikiran dan bimbang untuk jauh dari Indonesia. Tapi kak Arda tetap putuskan untuk pergi tapi hanya di Singapura."

KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine [COMPLETED]
Teen FictionCinta sejati tak mengenal kasta dan dari mana dia berasal, cinta sejati tak menuntut untuk menerima balasan yang terpenting bisa memberikan sesuatu tanpa ada syarat apa pun di dalamnya" Who you are,where your from and what you did... I don't care ev...