Happy reading..
Bentakan Arda membuat Alana dan Lisa terdiam seketika.
"Aku akan tanyakan pada Arda dengan caraku tapi aku tidak nyaman aja kalau ada kamu. Bisa tinggalkan kami berdua Alana?" pinta Lisa sambil tersenyum sinis.
Alana hanya tersenyum tipis. Saat Alana mencoba berdiri dengan sigap tangan Arda menangkap tangan Alana. Sekarang pandangan tajam Arda membuat Alana terdiam, tatapan itu seakan berkata untuk dirinya tetap disini..bersama Arda.
Alana berusaha melepaskan tapi genggaman tangan Arda semakin kuat. Alana tak punya pilihan selain duduk kembali dan mendengarkan pembicaraan Arda dan Lisa.
"Duduklah, tetap disini bersamaku." pinta Arda tegas.
Alana hanya mengangguk pelan."Alana akan tetap disini." ucap Arda sambil memutar bola matanya kearah Alana. Sedetik kemudian Arda menatap tajam pada Lisa.
"kenapa Arda?" tanya Lisa dengan wajah kecewa.
"Karena Alana adalah kekasihku dan di antara kami tidak ada rahasia."
Alana tersentak kaget dan dengan cepat menatap Arda.Lisa pun tak kalah kaget, selama ini hatinya masih berharap Arda belum melupakannya.
"Sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat untuk kita bicara. Mungkin lain kali." kata Lisa seraya berdiri dan pergi meninggalkan Arda dan Alana.
Arda melepaskan genggaman tangan nya. Di helanya nafas dalam-dalam.
Sejenak keheningan melanda. Alana pun lebih memilih diam sambil menunggu Arda tenang dan bicara."Kau tau Alana..," kata-kata Arda terhenti. Lehernya seperti tercekat.
"She is my first love, sampai kemarin pun aku masih merindukannya."
Alana menatap wajah Arda lekat-lekat, ada gurat kesedihan yang tampak disana.
"Kenapa kak Arda berbohong dan menutupinya kalau kakak masih sayang pada Kak Lisa? Apa kesalahan nya di masalalu mengalahkan rasa sayang itu?"
"Aku selalu mencoba menghapus ingatanku tentang Lisa. Semakin aku coba lupakan, kenangannya menjadi semakin kuat. Sudah ribuan kali aku mencoba untuk menyadari bahwa semua sudah berakhir. Tapi saat melihat nya, aku seperti kembali jatuh cinta, Cinta memang aneh." tutur Arda.
Pandangan Arda menerawang.
Alana mencoba memberanikan diri untuk mengusap lengan Arda untuk memberikan sentuhan agar cowok itu tenang.
"Benar kata kak Lisa, kak Arda masih terlalu sayang untuk bisa melupakan dia. Cinta pertama memang kenangan yang terindah. Kenapa gak balikan aja kak?"
Mendengar perkataan Alana, Arda langsung menoleh dan melotot.
"Kau pikir aku cowok apaan? Mudah sekali mengulang luka yang sama. Masih banyak cewek yang mau sama aku, apalagi popularitasku di sekolah. Aku bisa pacari siapa aja." kata Arda sewot.
"Aku kira kak Arda patah hati." kilah Alana.
Gemas rasanya Alana pada Arda.
Barusan kayak orang patah hati. Semenit kemudian merasa sok ganteng yang gak butuh mantan.
Seandainya kak Arda ini seekor kutu, akan aku pencet biar mati ratusan kali..teriak Alana dalam hati."Aku mulai membuka hati. Diam-diam aku menyukai seseorang." ucap Arda sambil tersenyum penuh teka teki.
"Benarkah itu?" tanya Alana penasaran.
Arda hanya mengangguk.
"Seseorang yang istimewa dan siapa itu? Rahasia." ucap Arda seraya tersenyum. Senyum yang tidak pernah dilihat Alana sebelumnya. Senyum mengembang yang penuh harapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine [COMPLETED]
Teen FictionCinta sejati tak mengenal kasta dan dari mana dia berasal, cinta sejati tak menuntut untuk menerima balasan yang terpenting bisa memberikan sesuatu tanpa ada syarat apa pun di dalamnya" Who you are,where your from and what you did... I don't care ev...