Happy reading....
Tiga minggu kemudian...
Gerimis turun sepanjang hari ini seakan tak memberi kesempatan matahari untuk bersinar.
Memandang gerimis yang jatuh di atas dedaunan mengingatkan Alana pada sosok Arda.Ingatannya menerawang kembali saat Arda menjemput Alana yang terjebak hujan di halte kemuning.
Saat itulah Arda pertama kalinya tersenyum manis pada Alana.Di ulurkan tangannya keluar jendela kamar dan dirasakannya air hujan yang menetes di telapak tangannya.
Terasa dingin seperti hatiku. Bisik Alana dalam hati.
Dirabanya kalung pemberian Arda.
Sudah hampir tiga minggu ini tidak ada kabar dari Arda, mungkin karena ujian akhir yang sedang di laluinya. Bukankah Arda harus fokus belajar.
Bagaimana kabarnya sekarang?pertanyaan itu berputar terus di otak Alana.Kerinduan pada sosok Arda yang biasanya jutek dan dingin, membuat sedih Alana.
Hari ini hari terakhir ujian nasional. Sebentar lagi Arda akan pergi ke Singapura melanjutkan studinya.
Handphonenya bergetar.
Dari Arda...gumam Alana."Halo kak Arda." sapa Alana dengan mata berbinar.
"Lagi dimana?" tanya Arda.
"Dirumah."
"Aku di depan rumah mu, cepat keluar."
Tut..tut..tut..
Mata Alana berbinar binar dan senyumnya mengembang.
Setelah berpamitan pada ibunya, Alana segera berlari keluar dan mendapati mobil Arda sudah terparkir di depan.Melihat Alana keluar rumah dengan segera Arda membuka pintu mobil nya. Bergegas Alana berlari masuk ke mobil Arda.
"Tumben. Kak Arda gak sekolah?" tanya Alana basa basi.
"Sekolah. Alana, kenapa kita selalu bertemu saat hujan turun ya?" tanya Arda seraya melirik Alana.
Alana hanya tersenyum dan mengangkat bahunya.
"Keringkan wajahmu."
Arda menyerahkan sebuah handuk kecil pada Alana dan segera dia melepas jaket tebal kesayangan yang selalu dipakainya saat bepergian untuk Alana pakai.
"Pakai jaketnya agar kamu tidak kedinginan."
Alana hanya mengangguk pelan dan menuruti perkataan Arda. Meraba jaket kesayangan Arda yang kali ini sudah di pakainya.
"Kakak baru pulang sekolah?" tanya Alana.
Dilihatnya Arda masih memakai seragam sekolah dan di tempat duduk belakang terdapat tas sekolah Arda.
"Iya, baru saja pulang dan aku sudah bilang pada Dimas akan menjemput dan mengajakmu keluar sebentar."
Arda segera memacu mobilnya dan membawa Alana ke sebuah taman dekat sekolah yang biasa dia datangi bersama Dimas.
Gerimis sudah berhenti.
Arda dan Alana memilih berjalan santai di taman .
Arda menyodorkan sebuah kotak kecil berwarna hitam kepada Alana.Sejenak Alana terdiam dan matanya tak lepas dari kotak kecil di tangan Arda.
"Apa ini?" tanya Alana penasaran. Tanganya terulur pelan dan ragu.
"Bukalah." pinta Arda pelan.
Dengan hati berdebar Alana membuka kotak hitam yang di berikan Arda dan terlihat dua buah cincin couple.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine [COMPLETED]
Novela JuvenilCinta sejati tak mengenal kasta dan dari mana dia berasal, cinta sejati tak menuntut untuk menerima balasan yang terpenting bisa memberikan sesuatu tanpa ada syarat apa pun di dalamnya" Who you are,where your from and what you did... I don't care ev...