22

284 31 17
                                        


Happy reading...

"Nah...sudah selesai." ucap Riska lega.

Di amati wajah Alana sekali lagi untuk meyakinkan dirinya bahwa hasil make up Alana sudah sempurna.

"Sekarang baru kau boleh bercermin."
Riska menyodorkan cermin ke arah Alana.

Alana takjub dengan wajahnya sendiri. Dipandangi wajahnya sendiri lekat-lekat.

"Bagaimana menurutmu? Ada yang ingin kau tambahkan? Maksudku apa ada yang kurang pas?"

"Ini perfect mbak." Alana terlihat puas.

"Sekarang akan aku tata rambutmu dengan tatanan yang simple."

Dengan cekatan Riska beralih ke rambut Alana. Rambutnya hanya di kepang kanan dan kiri dan di satukan di tengah, kemudian di biarkan terurai begitu saja. Tak lupa di selipkan bunga untuk mempercantik rambutnya.

"Sudah?" tanya Alana.

"Beres. Sekarang aku bantu kamu memakai kebaya dan rok songketnya."

Riska segera membuka dua plastik yang ada di sofa.

Kebaya brokat warna biru dengan taburan swarovski itu tampak mewah dan begitu pula rok panjang dari kain songket palembang warna biru bertabur benang emas.

"Dua hari yang lalu Arda datang ke salon ku membawa busana ini. Aku bertanya, siapa gadis yang beruntung itu sampai urusan baju dia yang memilihkannya. Dia hanya bilang...
yang pasti bukan kamu. Dia itu memang tukang ngejek."

Alana terkekeh mendengar cerita Riska.

"Aku bilang saja...paling juga masih kalah cantik sama aku, eh dia malah bilang..mungkin...tapi nasibnya lebih baik dari pada kamu karena dia akan jadi ratu di hatiku dan selamanya akan seperti itu. Dan saat itu juga aku jadi penasaran pada sosok yang bernama Alana."

Alana tersenyum dan melirik Riska dengan tatapan bangga.

Riska membantu Alana melepas pakaiannya dan memasang kebaya ke tubuh Alana. Kebaya itu tampak serasi dengan rok songketnya.

"Busana cantik untuk gadis cantik yang istimewa." puji Riska.

"Kakak juga cantik."

"Dan buat Arda bahagia ya."

"Pasti."

"Sudah selesai." ucap Riska sambil merapikan rok songket bagian bawah.
Kemudian dia mengeluarkan sepasang highheels warna hitam dari bahan beludru.

"Ini juga Arda yang pilihkan dan sekarang sudah selesai. Aku akan buka pintu buat Arda. Dan kita liat reaksinya."

Dengan segera Arda muncul begitu pintu dibuka oleh Riska.

Tatapannya langsung tertuju pada Alana yang sekarang telah berubah cantik dengan kebaya brokat warna birunya.

Terpana sampai kedua tangan menutup mulutnya yang terbuka.

"MasyaAllah. Kamu cantik banget?" puji Arda.

Matanya meneliti Alana dari atas sampai bawah.
Perfect, itu kesan yang di ungkap Arda. Gadisnya yang terbiasa mengenakan apron kini berubah cantik bak bidadari.

"Benarkan? Dia sudah nunggu di depan pintu. Arda gitu loh." sindir Riska gemes.

"Aku ganti baju dulu."

Eits.. tangannya di tarik cepat oleh Riska dan gadis itu mendorong tubuh Arda untuk duduk di kursi.

"Duduk sini! Aku make up tipis biar tampan."

You're mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang