Jakarta saat petang memang selalu ditunggu oleh Nesya, meskipun senjanya tidak akan terlihat sempurna karena harus tertutup gedung-gedung tinggi. Mata Nesya masih sembab karena menangis tadi mendengar semua cerita Anom, lalu ia menghembuskan nafas berat.
Nesya duduk di cafe sambil menikmati jus strawberrynya, itu adalah salah satu kesenangan baginya, apalagi duduk di sebalah jendela yang menampilkan lalu lalang banyak orang, ia akan semakin senang. Tapi, yang disaksikan kini bukanlah orang yang berlalu lalang, melainkan adalah Anom dengan petikan gitar menyanyikan lagu When She Love Me dari Sarah Mclachlan membuat keadaan cafe menjadi lebih tenang serta damai. Nesya tak berhenti menatap jari Anom yang mahir memetik senar gitar hingga lagu berakhir, dan benar-benar berakhir bersama tepuk tangan meriah dari para pelanggan, seperti biasa Anom tersenyum lalu membungkuk berterima kasih. Semua gerak-geriknya tidak lepas dari pengamatan Nesya, hingga Anom duduk di depannya, ia masih terus menatap Anom.
"Kenapa? Aura gue terlalu menghipnotis ya?" Tanya Anom dengan senyum sombongnya.
"Menyebalkan." Cibir Nesya.
"Pffft,, anjir dah." Anom tersedak kopinya sendiri setelah mendengar cibiran Nesya.
"Lo kenapa gak jelasin ke gue sejak dulu soal papa?" Nesya bertanya dengan menatap lekat kedua mata Anom.
"Gue gak bisa mengontrol perpektif orang tentang gue, dan seperti yang gue bilang tadi, perpektif orang mampu merubah kehidupan gue. Lo udah percaya duluan sama perpektif Harish yang memang semua terdengar masuk akal." Anom menjeda lalu melanjutkan, "Gue ada di lokasi papa Lo meninggal dengan kondisi babak belur dan ada tawuran pelajar. Saat itu Harish keluar bersama para satpam sekolah termasuk pak Akhil. Harish terkejut bukan main saat tau itu papa Lo, begitu juga gue. Harish langsung nonjok pipi gue saat tau bahwa papa Lo meninggal akibat tawuran pelajar, dan Harish berhipotesis bahwa gue ada didalamnya tanpa mau tahu pembuktian yang lebih benar."
"Gue udah berulang kali mencoba ngehubungi Lo, tapi apa,? Lo menghindari gue, Lo gak pernah mau nyapa gue, ngobrol sama gue, bahkan mungkin Lo gak mau denger nama gue."
"Lo adalah teman pertama gue yang harus terluka akibat kesalah pahaman yang tidak beralasan. Saat gue tahu Lo sekelas sama Billy, Roshan, dan Harish, saat itu pula gue punya keinginan untuk membenarkan semua ini, meskipun awalnya harus berantem dulu sama Lo, dibenci banget sama Lo, dan bertindak begitu menyebalkan sama Lo, gue minta maaf." Jelas Anom dan diakhiri dengan meneguk kopinya.
"Nom." Nesya menatap Anom dengan mata berkaca-kaca.
"Gue minta maaf, gue gak pernah tahu kebenaran sebesar ini. Gue hanya menelaah dari satu pihak padahal pihak lain butuh due denger. Gue minta maaf Anom." Katanya dengan suara bergetar.
"Its okay Sya, yang penting semua udah jelas kan?" Anom berucap sambil mengelus kepala Nesya.
"Ya gue masih gak enak aja sama Lo, selama itu, 3 tahun salah paham buta sama Lo. Gue pikir Lo emang ada dalam salah satu tawuran pelajar, ternyata Lo hanya sebagai korban." Jelas Nesya dengan suara sengau.
"Ya udah, sekarang kan udah clear juga. Yuk pulang, keburu magrib nanti." Ajak Anom, lalu mereka beranjak dari cafe.
Selama di atas motor Anom dan Nesya hanya diam tanpa kata, mereka asyik menyelami alam pikiran masing-masing sambil menikmati cahaya senja yang terpancar menerobos bangunan-bangunan perumahan.
"Udah sampai Sya, Lo tidur ya?" Anom mematikan motornya di depan rumah Nesya.
"Kalau gue tidur udah jatuh kali dari tadi di depan komplek." Nesya menggerutu sambil turun dan melepaskan helmnya, ketika Nesya sedang asyik merapikan rambutnya ia terkejut dengan seseorang yang baru saja keluar dari rumahnya. Anom yang melihat keterkejutan Nesya ikut melihat pada arah yang sama, iapun juga ikut terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Broken Heart (Completed)
Novela JuvenilJika pengakuan adalah permainan, untuk apa Tuhan menciptakan harapan untuk dipercayai? --- Nesya dibuat menyadari cintanya kepada sahabatnya sendiri, tapi ketika Nesya benar-benar jatuh cinta, dia malah kehilangan sahabat sekaligus orang yang dicint...