***

1.8K 147 12
                                    

Setelah polisi selesai meminta keterangan, lini pun ikut beranjak pergi karena papa nuca sama sekali tak mengajaknya bicara, hal itu membuat dirinya merasa bingung harus berbuat apa, sedangkan nuca dan ziva masih belum bisa dihubungi

"tega kamu tinggalin saya disini sendirian!" ucap papa nuca ketika lini membuka pintu untuk keluar

Deg...hal itu membuat lini kaget akan ucapan papa nuca itu, ia tak mengerti maksud ucapan papanya nuca

"katanya calon dokter tapi lihat orang kesusahan malah ditinggal" sambung papa nuca lagi

Lini pun berbalik dan menghampiri papa nuca, dengan sangat perlahan lini kembali berdiri disamping papa nuca

"maksudnya apa om?" tanya lini ragu

"kamu kan tau saya disini sendirian, terus kenapa kamu mau pergi" ucap papa nuca yang sengaja membuat lini kesal

"saya bingung harus gimana om" ucap lini yang merasa bingung dengan papa nuca

Dan tiba tiba ada seorang suster yang masuk dan memberikan makan serta obat untuk papanya nuca

"mba ini makanan sama obat papanya pastikan obatnya diminum setelah makan permisi" jelas sang suster yang mengira lini adalah anak papa nuca

Papa nuca pun langsung berusaha duduk dan berusaha menggapai makanan yang ada dimeja dengan sangat kesusahan

Lini yang melihat papa nuca kesulitan akhirnya langsung mengambilkan makanan itu dan ingin sekali menyuapi papa nuca

Dengan perasaan yang amat gemetar, lini akhirnya memberanikan diri menyuapi papa nuca, dilihatnya papa nuca yang sama sekali tak bereaksi hingga makanan itu habis

Lalu lini pun melihat obat yang ada dimeja, kemudian ia menyiapkan semua obat yang harus diminum papa nuca

"diminum obatnya om" ucap lini sambil memberikan beberapa obat ditangannya

"saya gak perlu minum obat!" jawab papa nuca dengan mendorong tangan lini

"tapi ini harus diminum om" ucap lini dengan sangat lembut

"kamu gak berhak memaksa saya!" ucap papa nuca yang masih berpura pura jutek

"om obat ini harus diminum, supaya om bisa segera membaik dan bisa beraktifitas lagi" ucap lini dengan sangat amat sabarnya

"ayo om" ucap lini sambil memberikan obat itu lagi

Dan akhirnya papa nuca mau meminum obatnya walau sebenarnya itu hanya akal akalan papa nuca saja yang ingin tau seberapa sabarnya lini menghadapi dirinya

****

Sementara itu

Abe yang tidak memberitahu tentang keberadaan lini, membuat orang tuanya menanyakan dimana lini, dan seperti janjinya pada lini, abe tak memberitahu dimana sebenarnya lini

"lini dirumah novia mah, disana ada ainun sama della juga" jawab abe yang berbohong pada mamanya

Mamanya pun percaya begitu saja dengan ucapan abe, kemudian abe pun mencoba menghubungi novia della dan ainun kemudian menjelaskan semuanya pada ketiga sahabat lini
-
-
-
-
-
-
-
Lini duduk termenung diluar ruangan papa nuca dirawat, ia merasa sikap papa nuca sangat berbeda dengan sikap papa nuca sebelumnya yang sangat kasar bahkan tak mau melihat dirinya

"Liniii...!" teriak novia ainun dan della

Lini pun menoleh dan melihat ketiga sahabatnya menghampiri dirinya

"ssstttt...! jangan berisik ini rumah sakit!" ucap lini yang melotot karena tingkah konyol sahabatnya itu

"Oh iya maaf" ucap ketiganya bersamaan

"Gimana keadaan papanya Nuca?" Tanya della

"Papanya nuca marah gak sama lo lin?" Novia pun melanjuti

"Gua juga dari tadi lagi bingung, kenapa papanya nuca gak marah pas liat gua, ya walaupun cara ngomongnya masih rada jutek gitu tapi setidaknya papanya nuca gak sekasar waktu dijakarta" jelas lini membuat semuanya manggut manggut

"terus nuca sama ziva udah tau soal ini?" tanya della


Lini menggeleng

"Nuca masih belum ada kabar yah lin?" tanya ainun yang langsung membuat lini menangis

Dipeluknya lini dengan ketiga sahabatnya itu, lini benar benar tak bisa menahan kesedihannya,sikap nuca membuatnya selalu merasa jika dirinya hanya dipermainkan saja oleh nuca

****

Tengah malam, papa nuca terbangun lalu melihat lini yang tertidur dengan kepalanya bersender dimeja samping tempat tidur papa nuca

Dilihatnya lini baik baik, dipegangnya kepala lini dan tak sadar papa nuca meneteskan air matanya

Lini yang merasa tangannya seperti ada yang membasahi membuatnya terbangun, ia terkejut melihat papa nuca dihadapannya,papa nuca pun langsung mengusap air matanya secara kasar

"om nangis?" tanya lini masih dengan rasa takut dihatinya

"engga!" ucap papa nuca yang memalingkan wajahnya

"om butuh sesuatu?" tanya lini lagi

Tak ada jawaban dari papa nuca melainkan langsung kembali tidur, sikap papa nuca membuat lini mengingat akan nuca sebab sikapnya sama persis seperti nuca saat pertama kali bertemu
-
-
-
-
-
-
-
Keesokan harinya...

Lini baru saja membuka mata dari tidurnya, dilihatnya tempat tidur dihadapannya namun papa nuca sudah tidak ada ditempat, lini pun mencari keberadaan papa nuca hingga diluar ruangan tapi papa nuca benar benar tidak ada, hingga akhirnya lini bertanya pada suster yang kebetulan ingin masuk kedalam ruangan papa nuca

"suster pasien disini kemana yah?" tanya lini bingung

"bapak gian sudah pulang pagi tadi mba?" jawab suster yang membuat lini semakin bingung

"pulang?" ucap lini tak percaya

"iya dokter pun mengizinkan karena kondisi bapak gian sudah sangat baik" jelas suster

Kemudian lini pun pergi dari ruangan itu, lalu ia pulang menggunakan taxi

Selama diperjalanan, lini terus saja memikirkan keadaan papa nuca, karena yang ia lihat papa nuca masih terlihat sangat lemah

"Lini pulang...!" ucap lini sesampainya dirumah

Lini langsung membulatkan matanya ketika ia melihat ada papa nuca diruang tamu bersama orang tua dan kakaknya
-
-
-
-
-
-
-
Yuk lanjut yuk
Jangan lupa vote dan comment 👍😁

Calon Dokter Penakluk Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang