Ini bukan urusanmu!

9.7K 998 2
                                    

Wajah Naruto merah saat melihat Sasuke dan yang lain. "Ke-kenapa Sasuke dan para kakek di sini?!"

"Kita harus membicarakan apa yang harus kita lakukan tentang perjalanan waktu ini," Sasuke berjalan untuk berdiri di sebelah Naruto. Mengakibatkan rona merah semu di pipi si pirang yang sedikit hilang fokus makanya bertanya, "Hah? Kenapa?"

Sasuke menatap safir kembar dengan dalam, "Apa kau tidak ingin kembali ke masa kita?" Keduanya tak lagi memiliki orang tua dan mereka merupakan sisa terakhir dari klan mereka tapi... Naruto mendapatkan kehormatan yang didambanya dari Konoha setelah invasi Pein.

Ia berkedip beberapa kali sampai arti dari pertanyaan Sasuke masuk ke sanubari, "Itu..." Dia mungkin satu dari 2 Uzumaki terakhir di masa depan dan kedua orangtuanya meninggal di hari kelahirannya tapi... Iruka, Konohamaru, Sakura, Shikamaru, Gaara dan temannya yang lain ada di sana. Di waktu asal mereka. Masa depan mereka mungkin tak indah dengan tragedi melalang buana, namun, dia tak akan menjadi dia yang sekarang tanpanya. Si pirang mengerutkan alis. "Apa kau... tidak ingin kembali juga, Sasuke?" Tanyanya dengan nada sedih. Sasuke menatap Naruto lama.

Lalu, dia bertanya dengan tenang, "Apa kau tak terpikir apa yang akan terjadi padaku jika kita masih di masa depan setelah Kaguya tersegel?"

Naruto bingung, "Hah? Apa?"

"Penjara atau mati," ungkap Sasuke dengan datar.

"Apa?!"

"Pikir lagi, Naruto. Aku meninggalkan Konoha untuk ke Oto. Sebagian dari perang adalah salahku yang bergabung dengan Akatsuki mengoleksi bijuu, dengan begitu aku membantu Obito dan Madara. Aku punya keinginan memusnahkan Konoha sebelum pembicaraanku dengan para Hokage sebelumnya. Hukumanku adalah kematian. Kau tahu itu, kau memohon ke Lima Kage untuk hidupku dan itu tak merubah apapun."

"Bagaimana kau tahu Lima Ka—!"

"Obito memberitahuku."

Secara pribadi, Sasuke tak peduli jika dia harus tinggal di zaman ini selamanya karena tak ada yang berharga di masa depan, kecuali Naruto tentu saja. Setelah Itachi mati, Sasuke tak peduli apapun lagi selain Jinchuriki dari Kyuubi ini. Entah Naruto sadar atau tidak, itu tak masalah. Walaupun itu jelas bagi keempat pria di sini dan Kurama yang bertukar pandang.

"Aku tidak akan membiarkanmu mati!" Ucap Naruto dengan serius. Dia terluka oleh maksud tersirat Sasuke dari kalimat barusan. Seperti, dia akan mati jika kembali ke masa depan. Atau dia tak berniat kembali jadi dia akan mengirim Naruto sendiri jika mereka menemukan cara ke masa depan.

"Impianmu adalah menjadi Hokage," Sasuke menyipitkan mata, "Tak ada yang akan menerima seorang Hokage yang tak menghukum penjahat."

"Kalau begitu, aku tak akan menjadi Hokage kalau kau tidak bersamaku!"

Sasuke membuang muka dalam diam.

Kurama melihat kedua remaja dengan pahit. Tak peduli seberapa sering reinkarnasi terjadi, jiwa Indra dan Asura tak pernah pudar. Itu yang membuatnya membiarkan Madara Masa Depan mengontrolnya ketika melawan Hashirama di Lembah Terakhir. Kurama tahu Indra selalu kuat nan piawai dengan jurusnya, Asura bukanlah tandingan jika Hagoromo tak membantu. Tapi, Indra kalah. Ditambah, Madara setelah memberi syarat ke Hashirama saat kalah, justru menghentikan Hashirama membunuh dirinya sendiri sekalipun itu syarat yang ia ajukan. Begitupun Sasuke tak mampu membunuh Naruto di Lembah Terakhir bertahun lalu. Itu bukanlah kebetulan atau kurang kekuatan. Indra tak bisa melawan adiknya dengan seluruh kekuatan karena ia tak sampai hati membunuh saudaranya tersebut. Kepeduliannya terhadap Asura sangatlah besar.

Kesempurnaan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang