Aku tidak akan meninggalkanmu

6.4K 600 60
                                    

Hokage menghindari shuriken-shuriken yang dilempar ke arahnya dan menghentikan beberapa dengan shuriken juga. Hashirama memperhatikan Sasuke melempari shuriken tanpa niatan berhenti dari segel senjata di kedua pergelangan tangan meski satu tangan memeluk Naruto dengan protektif sementara yang lain melempar shuriken. Naruto yang menyadari hal tersebut berteriak padanya, "SASUKE BERHENTI!"

Membeku.

Sasuke melihat ke sumber suara di pelukannya dan tampak sedikit terpana seolah baru sadar Pirang Uzumaki di sana. "Naruto?" Matanya kembali ke warna hitam sebelum melihat seseorang berdiri di pintu masuk. "Shodaime...?"

"Ya, ini kami, lepaskan aku," pinta Naruto merengut. Sasuke melepasnya dan tanpa sadar menutupi ketelanjangan Naruto dengan salah satu pakaian kimono pendek, pakaian mereka yang berserakan di sekitar. Hashirama melihat itu. Sasuke dan Naruto kaget sendiri dengan sikap Uchiha muda barusan, bahkan bingung. Sasuke mengambil celana terdekat dan memakainya. Hashirama memilih tidak bijaksana jika ia berkomentar tentang sikap Sasuke yang terlalu protektif ataupun bau sperma semerbak di seluruh ruangan yang kentara sekali sehingga dia diam saja. Ia hanya bertanya, "Kelihatannya tidak ada telinga rubah atau sembilan ekor lagi dan suhu tubuhmu terlihat normal, bisa kuasumsikan siklusmu sudah berakhir, Naruto?"

"Hah?" Putra Yondaime Hokage berkedip beberapa kali sebelum menyentuh kepala dan bagian belakang tubuhnya untuk mengkonfirmasi observasi Hashirama adalah benar. "Kayaknya iya... aku tidak merasa badanku terbakar dari dalam seperti kemarin-kemarin... tapi... sekitar pantatku..." dia meringis kesakitan.

"Coba kuperiksa," Hashirama prihatin, dia mendekat ke Naruto untuk mencoba lihat, "Sakitnya seperti apa? Perih ata—" namun terhenti sebab Sasuke yang hanya memakai celana berdesis bagaikan ular sedang marah memperingati musuh seraya memeluk Pirang Uzumaki kembali. Niatnya terbaca jelas. Sasuke jelas tidak suka seseorang mendekati miliknya. Naruto yang tubuh bagian depannya tertutupi atasan kimono pendek, tersipu. "Hei, hei, Sasuke? Kenapa denganmu?" Pipi Naruto memerah tapi juga heran.

"Jangan mendekat lagi, Shodaime," nada mengancam kentara sekali. Tidak ada ampun. Berbeda nada dengan dimana Sasuke salah paham tentang pelecehan seksual kala mereka mencari bijuu bulan lalu. Hashirama yang sudah lama kenal Klan Uchiha tahu untuk tidak meremehkan nada tersebut. Keprotektifan Klan Uchiha terhadap orang tersayang mereka sangat terkenal, maka ia mengangguk sambil mengangkat kedua tangan sebagai tanda dia tak bermaksud buruk. Pirang Uzumaki terkejut bahwa Sasuke berniat serius melukai Hashirama. Dia tahu nada itu karena dia memperhatikan Sasuke sejak mereka kecil. Tak hanya itu, dia bisa merasakan rasa protektif Sasuke padanya dan Naruto merasa senang bercampur kaget. Seolah ada koneksi langsung antara hati mereka dan mereka mampu saling merasakan satu sama lain.

Naruto merasa tenggelam dalam luapan perasaan yang diterima.

Semua perasaan Sasuke bisa dirasakannya dan membuatnya merah padam. Sasuke tak mau siapapun menyentuh Naruto. Jangankan sentuh, melirik ke Pirang Uzumaki pun tak boleh. Terlebih dengan kondisi minim pakaian menutupi. Sasuke yakin Naruto adalah miliknya. Untuk dilindungi. Untuk disayangi. Untuk dicintai. Yah, Naruto tahu Sasuke mencintainya tapi tidak sampai sedalam ini! Ia bagaikan dibanjiri cinta tak terbatas yang selama ini ditutupi Sasuke. Tanpa sadar, dia tersenyum hangat sebelum mencium manja dan menggesekkan pipinya yang bersemu merah ke pipi Sasuke.

Berkedip, Sasuke menahan nafas.

Seperti baru saja tersadar dari kondisi mencekam yang tak dimengerti sama sekali. Namun, afeksi Naruto mengembalikannya lagi ke realita. Pandangannya kentara melembut dan menatap safir kembar Naruto dengan penuh cinta. Dia merasakan betapa bahagia Naruto saat ini dan hal tersebut menenangkannya. Kebahagiaan mate-nya. Sasuke mencium kening Naruto dengan penuh perasaan

Kesempurnaan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang