Ditulis Oleh : EmilNero
Sinar mentari pagi menyinari jalanan ibukota. Mobil, bus dan juga sepeda motor semuanya memadati badan jalan. Pohon-pohon besar yang berdiri di pinggiran jalan tidak mampu menghalau teriknya matahari pagi. Semua orang sedang terburu-buru ingin segera sampai di tempatnya bekerja.Seorang pria muda berusia sekitar dua puluh tujuh tahun, mengenakan setelan jas berwarna hitam dan kemeja putih, duduk di kursi belakang sebuah mobil sedan mewah. Wajahnya yang tampan terlihat gelisah. Sesekali ia melihat jam di tangannya. Di kursi depan seorang sopir terlihat fokus memerhatikan jalanan yang padat merayap. Sama sekali tidak ada celah untuknya menyalip.
"Bas, tolong carikan jalan alternatif ya, saya ada meeting jam setengah sembilan," kata pria muda itu.
"Baik Pak." Si sopir langsung membayangkan rute mana yang akan dia lalui.
Lampu hijau menyala, kemacetan pun mulai terurai. Satu per satu kendaraan mulai bergerak maju. Si sopir yang sudah membayangkan sebuah jalan alternatif, langsung memutar setirnya ke arah kiri dan keluar dari area kemacetan. Mobil sedan mewah itu berbelok ke arah sebuah jalan kecil.
Meskipun si sopir harus mengendarai mobilnya pelan-pelan, tapi itu lebih baik daripada terjebak kemacetan. Tak jauh lagi, mereka akan segera tiba kembali di jalan utama. Si sopir melihat dari kaca atas mobil. Pria muda yang duduk di kursi belakangnya terlihat sangat gelisah.
Si sopir mulai menaikkan sedikit kecepatan mobil yang dikendarainya. Ia tidak ada waktu lagi memerhatikan jalanan. Ia harus segera sampai ke kantor agar atasannya itu tidak terlambat menghadiri meeting.
Mobil berbelok ke kanan dan "BRAKKK!!!"
Sebuah bus penumpang yang berjalan dengan kecepatan tinggi, tidak sempat menginjak rem dan langsung menabrak bagian belakang mobil sedan yang tiba-tiba saja berbelok di depannya. Kecelakaan pun terjadi antara sedan mewah dan sebuah bus penumpang.
Dalam hitungan detik, orang-orang sudah mengerumuni dua kendaraan yang terlibat kecelakaan itu. Bagian belakang mobil sedan terlihat ringsek akibat ditabrak bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa Milik Aisyah [ Proses Penerbitan ]
Romance[Naskah Sedang Direvisi Untuk Proses Penerbitan] "Ternyata memaafkan dan mengikhlaskan sesuatu tidak sesulit yang aku pikirkan." - Angkasa Putra Sandjaya "Aku tidak tahu bagaimana dengan dirinya, tapi yang kutahu cintaku padanya seluas angkasa." - A...