Ditulis Oleh : Katriiis
"Terimakasih ya, kak," ucap Aisyah begitu ia turun dari motor milik Reyhan. Ini sudah yang kesekian kalinya Reyhan mengantar Aisyah pulang kerumahnya, dikarenakan Umi Hana tidak bisa menjemput Aisyah dan kebetulan Reyhan masih berada di pekarangan sekolah.
"Oke, nggak masalah."
"Mau langsung pulang apa gimana kak?" tanya Aisyah, karena sejak Reyhan menghentikan motornya ia sudah fokus pada ponselnya seperti sedang membaca pesan dari teman-temannya.
"Oh... iya. Aku pulang dulu ya. Salam buat Om dan Tante."
"Insya Allah, hati-hati ya, Kak."
Setelahnya motor Reyhan sudah meluncur pergi dari perkarangan rumah Aisyah dan gadis itu bergegas memasuki rumahnya.
Seperti hari biasanya, sepulang sekolah Aisyah selalu mengulang pelajaran sekolahnya minimal enam jam sehari. Hal ini sudah dilakukan Aisyah sejak ia masih SD. Agar nilainya tetap berada di posisi aman. Namun, untuk sekarang ia mulai menambahkan jam belajarnya karena ia juga harus menyiapkan diri untuk Olimpiade Matematika yang akan diadakan satu bulan mendatang.
Nada dering ponselnya berbunyi. Aisyah langsung mengangkat telponnya tanpa melihat lebih dulu siapa pemanggil tersebut.
"Halo, Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsallam, Syah, hari ini jadi?" tanya orang di seberang telepon
"Iya, jadi, kita langsung ketemu di perpus daerah aja ya."
"Nggak mau aku jemput aja, sekalian bareng?" tanyanya lagi
"Nggak usah, nggak apa-apa. Kita ketemu disana aja."
"Oke, deh! Sampai jumpa disana. Assalamualaikum."
"Ok! Wa'alaikumsallam."
Setelah Aisyah menutup telepon tersebut, ia pun bersiap-siap dan segera memasukkan buku yang berserakan diatas meja kedalam tasnya. Tidak sampai sepuluh menit, Aisyah sudah siap dengan pakaian kasualnya dan tas ransel berwarna pink dipunggungnya. Ia keluar dari kamar dan berpamitan pada Umi-nya.
Aisyah harus memesan ojol dikarenakan Abi-nya tidak bisa mengantarnya. Namun, belum juga Aisyah memesan ojek online, tiba-tiba sebuah mobil sedan putih berhenti tepat di depan gadis itu. Kaca mobil diturunkan perlahan-lahan dan wajah seorang cowok ganteng yang Aisyah kenal, terlihat dari balik kaca tersebut.
"Kak Reyhan?" sapa Aisyah manis.
"Mau kemana?" Tidak mengindahkan sapaan Aisyah, Reyhan malah bertanya padanya
"Mau ke perpusda, kak."
"Oh ... pergi sama siapa?" tanyanya lagi
"Ojek online, Kak."
"Sudah di pesan?"
"Belum kak, Ini baru mau--" belum sempat Aisyah menyelesaikan kata-katanya Reyhan langsung memotongnya.
"Yuk, bareng aku aja."
"Hah?" Aisyah terheran-heran dengan ucapan kakak kelasnya barusan. Tidak ada angin dan hujan, tiba-tiba muncul di depan rumahnya dan menawarkan tumpangan.
"Mau gak?" tanyanya lagi karena tidak ada respon dari Aisyah
"Eh ... itu ... beneran nggak apa-apa, Kak?" tanya Aisyah terbata-bata.
Reyhan memutar bola matanya gemas melihat gadis didepannya ini. "Ya nggak apa-apalah. Kan aku yang nawarin. Sekalian menghemat uang kamu juga, kalo naik ojolkan mahal."
"Eh, iya kak. Makasih ya, Kak."
"Bilang terima kasihnya nanti aja kalau aku udah anterin kamu dengan selamat sampai tujuan."
Aisyah tersenyum manis sebagai balasan dan segera menaiki mobil Reyhan. Kemudian mobil sedan tersebut menghilang dari perkarangan rumah Aisyah dan memasuki jalanan kota.
***
Aisyah dan Reyhan tiba lebih dulu di perpusda. Sambil menunggu kedatangan Java, Aisyah mencari buku yang berhubungan dengan Olimpiadenya sedangkan Reyhan memilih untuk duduk dan sesekali memainkan ponselnya.
"Kakak ada janji disini apa gimana?" tanya Aisyah setelah kembali dari rak-rak dengan beberapa buku ditangannya. Reyhan mengalihkan pandangannya ke Aisyah, "Iya. Kamu sendiri?"
"Iya."
"Sama?"
Belum sempat Aisyah menjawab, orang yang ingin ia sebut namanya sudah datang dan langsung berkata, "Maaf Syah, aku telat, tadi bensinku habis jadi harus singgah dulu ke SPBU ... eh, ada kak Rey," sapanya begitu ia melihat ada Reyhan disana
"Hmm!" Reyhan hanya mengedikkan saja dagunya, menanggapi sapaan Java.
"Iya nggak apa-apa," ucap Aisyah pada Java. Kemudian ia melihat kearah Reyhan. "Kak Rey masih mau disini?"
"Nggak! Aku cabut dulu ya. Selamat belajar."
Setelah kepergian Reyhan. Java dan Aisyah memulai pembelajaran mereka. Java dan Aisyah memang terkenal dengan murid yang pintar. Tidak jarang guru-guru meminta mereka untuk mengikuti berbagai macam perlombaan akademik. Hingga akhirnya Aisyah dan Java memilih untuk mengikuti Olimpiade Matematika.
Pembelajaran mereka berakhir hingga pukul 6 petang. Keduanya berberes dan bersiap untuk pulang kerumah. Aisyah memutuskan untuk pulang bareng Java dikarenakan waktu hampir maghrib. Di perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan satu dan yang lainnya. Walaupun mereka berteman dekat, tetap saja mereka tidak akan membahas suatu hal yang tidak penting.
Motor yang dikendarai Java memasuki perkarangan rumah Aisyah. Dari kejauhan terlihat sebuah mobil sedan putih yang tidak asing lagi bagi Aisyah. Ia menerka-nerka ada keperluan apa orang itu maghrib-maghrib kerumahnya.
"Mobil siapa nih?" tanya Java begitu mereka sampai dirumah Aisyah
Aisyah hanya menggendikkan saja kedua bahunya. Tidak ingin menjawab pertanyaan Java karena ia tidak ingin Java salah paham dan berspekulasi yang tidak-tidak.
"Makasih ya, Java, udah anterin aku pulang. Aku masuk dulu. Kamu pulangnya hati-hati."
Begitu Java pergi, Aisyah memasuki rumahnya dan ia melihat sosok laki-laki yang ternyata memang seperti dugaan Aisyah sebelumnya. Aisyah tersenyum manis pada laki-laki tersebut.
"Assalamualaikum. Kak Reyhan ada apa kemari?" tanya Aisyah, dan ya ... laki-laki tersebut adalah Reyhan. Orang yang mengantarnya tadi ke perpustakaan daerah.
Cerita ini juga di publish di akun WP EmilNero
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa Milik Aisyah [ Proses Penerbitan ]
Romance[Naskah Sedang Direvisi Untuk Proses Penerbitan] "Ternyata memaafkan dan mengikhlaskan sesuatu tidak sesulit yang aku pikirkan." - Angkasa Putra Sandjaya "Aku tidak tahu bagaimana dengan dirinya, tapi yang kutahu cintaku padanya seluas angkasa." - A...