Part 25

12 2 0
                                    

Ditulis Oleh : EmilNero

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulis Oleh : EmilNero

"Halo, Assalammualaikum?"suara Java terdengar dari ujung saluran telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, Assalammualaikum?"suara Java terdengar dari ujung saluran telepon.

"Wa'alaikumsalam, Java, sorry ganggu, kamu lagi ngajar ya?"

"Belum, ini baru mau jalan ke kelas, kenapa Syah?"

"Java, aku ketemu Angkasa."

"Serius? Dimana? Kok bisa? Kapan?"

"Masya Allah, satu-satu dong nanyanya. Dia sekarang lagi di rumah sakit sini. Angkasa jadi korban kecelakaan dan sekarang dia lagi nggak sadarkan diri."

"Astaghfirullah, kamu yakin itu Angkasa?"

"Iya, aku sendiri yang tanganin dia tadi pas dibawa ke IGD sini."

"Ya udah, aku kabarin Ayah dulu, dia juga pasti ingin melihat kondisi abang. Thanks ya, Syah."

Java mengakhiri pembicaraannya. Aisyah kembali menyimpan ponselnya dalam saku jas kebanggannya yang berwarna putih. Pikiran Aisyah tidak tenang. Gadis itu berharap Angkasa bisa secepatnya sadar kembali, karena sangat berbahaya bagi seseorang yang mengalami kecelakaan dan tidak sadarkan diri. Aisyah menghembuskan nafasnya panjang.

"Mendingan aku shalat Dhuha, biar pikiranku tenang," batin Aisyah.

Perempuan itu lalu segera beranjak dari kursi kerjanya dan keluar ruangan. Kakinya melangkah pada musholla yang terletak di halaman belakang rumah sakit.

***

"Dokter Aisyah, pasien korban kecelakaan tadi pagi, sudah sadar Dok," kata salah seorang perawat. Aisyah memperhatikan jam di lingkar lengannya. Sudah pukul 19.30.

"Alhamdulillah, akhirnya dia sadar," kata Aisyah dalam hati. Kedua sudut bibirnya tertarik keatas setelah mendengar kabar dari perawat tersebut.

"Ayo kita kesana."

Aisyah mengajak salah satu perawatnya untuk masuk kedalam ruangan kamar VVIP. Perempuan itu menarik nafas dalam-dalam, saat kakinya sudah berada tepat di depan pintu kamar VVIP. Bastian, sopir pribadi Angkasa, membuka gagang pintu tersebut, lalu ia melangkah masuk kedalam kamar dan disusul oleh Aisyah bersama seorang perawat.

Angkasa Milik Aisyah [ Proses Penerbitan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang