POV Camelia
Entah kenapa atau kegilaan apa yang ada di pikiranku hingga sempat berprasangka bahwa aku menyukai bos kejamku itu, sejak kapan? Aku pun tidak tahu. Awal aku bekerja dia sangat kejam padaku, menyuruh-nyuruhku seenaknya, ketus padaku, dingin, kadang kadang juga bersikap manis, dan hangat menurutku. Lalu setelah dua minggu aku bekerja sikapnya berubah menjadi sangat manis, jujur dalam hati aku senang. Tapi, entah kenapa aku merasa itu bukan bos yang selama ini aku kenal, seperti dua jiwa yang berbeda hanya patas nya yang serupa. Oh tidak! Sadar Camelia!
Hari ini tiba-tiba ada kabar dari resepsionis bahwa ada seorang gadis mencari bos-ku, ah tidak. Maksudku bos kami, aku menyirit setahuku tak ada pemberitahuan dari bos kalau ada seorang gadis akan menemuinya. Berbeda sekali, batinku.
Aku langsung beranjak dari ruangan ku menuju lantai bawah dimana gadis itu berada, sampai disana aku melihat seorang gadis berambut gelombang dengan warna pirang diujung rambutnya sedang memainkan ponselnya. Aku yakin pasti itu gadis yang dimaksud resepsionis, aku langsung bertanya pada Aliya—resepsionis kantor— dan benar dugaan ku. Gadis itu yang dimaksudkan Aliya.
Aku menghampiri gadis itu lalu bertanya padanya. "Maaf, Nona. Ada yang bisa saya bantu?" tanya ku tersenyum ramah.
Gadis itu mendongkak lalu berdiri ia melihatku dari atas sampai bawah. "Apa kau sekertarisnya, Alrick? Apa kau Camelia?" tanya nya antusias.
"Ya, eh—". Tunggu dulu, dia bilang apa? Sekertaris Alrick? Siapa Alrick? Bukankah nama bos ku itu Aldrick?
"Anatarkan aku ke ruangan gorila itu," ucap gadis itu menarik lenganku.
"Tunggu dulu, Nona. Anda siapa sebenarnya?" tanya ku penasaran.
"Ah ya, kenalkan aku Gita, kekasih Alrick," ucap nya tersenyum lembut padaku.
"Ohh. Apakah Nona sudah membuat janji dengan bos?" tanya ku.
"Oh ayolah. Apakah sesulit itu bertemu dengan kekasihku sendiri? Seperti presiden saja," ucapnya dengan gumaman di akhir. "Huft, Camelia. Aku sudah menghubungi ponsel Alrick beberapa kali dan dia tidak mengangkat telepon dariku. Aku sudah menelepon kakaknya dan dia bilang Iky ada di sini. Kakaknya menyuruhku ke sini, kau pasti mengerti," sambungnya.
Baiklah mungkin yang dia ucapkan benar, aku langsung membawanya keruangan bos, sesampainya disana aku langsung mengetuk pintu. Tak lama ada jawaban dari Bos.
"Pak, ada yang mau bertemu dengan anda," ucap ku.
"Siapa?" tanyanya.
Oh aku kesal sekali! Bukannya menyuruh masuk malah ditanya terus! Saat aku hendak menjawab gadis di sampingku itu mendahuluiku.
"Gita Firelliya, Tuan," ucap Gita dengan nada ketus. Tatapannya yang tadi lembut padaku menjadi tatapan kesal, amarah dan rindu yang bercampur.
Kudengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa dari dalam, aku yakin Bos sedang berlari kecil. Tak lama pintu terbuka dengan raut wajah panik Bos menyambut kedatangan kami.
"Kamu ngapain ke sini?" tanya Bos-ku.
"Salah ya ketemu sama cowok sendiri?" tanya Gita ketus.
"Bukan gitu."
"Ga disuruh masuk?" tanya Gita ketus.
"Eh iya lupa. Yuk." Bos ku mengajak Gita masuk dengan menarik pergelangan—
"Bos salah tangan," cicitku. Astaga si bos kenapa salah tarik tangan aku coba!
"Sorry," ucapnya melepaskan pegangannya dari tanganku, lalu beralih menarik lengan Gita. "Li tolong suruh Ob buatin kopi dua sama jus apel satu ya," ucapnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )
General FictionTerima kasih sudah mampir, semoga suka ceritanya ❤️