Part 6

2.2K 93 0
                                    

"Mati kau, Ald. Singa betina sudah mengamuk," batin seorang pria yang berada di belakang Aldrick.

"Habis Lo, Ald," batin Rifan.

"Matilah kau, Bang," batin Karin melemas.

"Bencana," batin Garin.

"Badebah kalian! Apa maksud kamu, hah?! Beraninya kamu bentak Mommymu! Dan kau Daniel, sebagai suami dan Ayah kenapa kau membiarkan anakmu membentak istrimu! Kau tidak becus jadi suami! Aku menyesal menikahkan adikku denganmu," ucapnya begitu menusuk, disertakan dua pukulan lagi pada Aldrick dan Daniel.

"Habis aku! Adiknya udah kayak singa betina, sekarang Kakaknya. Tuhan! Aku tidak kuat!" batin Daniel menjerit.

"Kak Nad, sudah jangan terus memukuli mereka," ucap Nabil lembut.

"Apa yang kau katakan Nabil? Kakakmu itu seorang Queen bad girl, jika ada yang membuatnya emosi dia tak akan membiarkan nya lepas begitu saja. Salah anakmu membangunkan singa yang tidur," ucap Azlan berjalan mendekati Nadhira. Yap, yang memukuli Aldrick dan Daniel adalah Nadhira, kembaran Nabil.

"Tutup mulut Lo," desis Nadhira tak suka akan ucapan Azlan.

"Kak Nad, udah. Jangan pukuli mereka terus, Kakak mau aku jadi janda terus jadi ibu yang ditinggal anaknya," ucap Nabil cemberut.

Aldrick dan Daniel yang mendengar ucapan Nabil hanya mendelik tak suka, terutama Daniel yang mendengar kata 'janda' keluar dari mulut istri esnya.

"Itu lebih baik," ketus Nadhira memandang sinis Daniel dan Aldrick yang sudah babak belur olehnya.

Azlan, Nabil serta Zayn-anak Nadhira dan Azlan- hanya menepuk jidat mereka. Nadhira menjadi sangat menyeramkan saat sedang marah!

"Kau ini! Ikut aku!" ucap Nabil langsung menarik tangan Nadhira menjauh dari sana.

"Ck, ck, ck. Ternyata Lo berani mati rupanya, udah tahu Kakak ipar kayak singa betina malah bikin dia marah," ucap Azlan seraya membantu Daniel berdiri.

"Mana gue tahu kalian ke sini hari ini, lagian ya. Gue belum sempet ngomong apa-apa dan istri Lo langsung tinju gue gitu aja," ucap Daniel kesal.

"Lo juga salah, sih Ald. Kenapa Lo bentak Mommy? Astaga, Lo tahu? Pas Lo bentak itu Bunda gue wajahnya udah kayak lava gunung berapi. Ngeri tau gak," bisik Zayn.

Aldrick hanya diam, ia lalu menghampiri Camelia yang masih syok akan kejadian tadi, ia segera merengkuh tubuh mungil sekertaris nya itu, membawa tubuh mungil itu dalam pelukannya.

"Maaf membuatmu syok, maaf, maaf," ucap Aldrick, Camelia hanya menangis menenggelamkan wajahnya di dada bidang Aldrick.

Semua orang menatap Aldrick terkejut, terkecuali Daniel yang nampak biasa biasa saja. Zayn menatap Camelia dan Aldrick dengan tatapan tak bisa diartikan.

"A-mel?" tanya Zayn memastikan.

Mendengar suara yang tak asing baginya Camelia, ia langsung melepaskan pelukan Aldrick dan menatap manik Zayn. Air matanya semakin pecah, ia langsung berlari menghampiri Zayn. Zayn langsung memeluk Camelia erat, mengelus rambut Camelia pelan.

Lagi dan lagi. Semua orang tercengang dengan hal ini, kecuali Azlan.

"Kau, kenapa bisa disini?" tanya Zayn lembut.

"Hiks, hiks, Zy ...." lirih Camelia.

"Menangis lah," ucap Zayn mencium pucuk kepala Camelia.

"Kau mengenal Camelia?" tanya Daniel, Aldrick, Karin, Garin, Rifan, serempak.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang