Part 1

22.4K 378 6
                                    

Para pelayan cafe Ald, itu sedang sibuk mempersiapkan kejutan ulang tahun untuk ibu owner mereka. Mereka mendekorasi cafe sebagus mungkin agar ibu dari bos mereka itu senang, dan jika ibunya senang maka anaknya—bos mereka— akan memberikan uang tambahan bagi mereka.

"Bos bentar lagi sampai sama ibu bos, cepet selesaikan!" titah manager cafe bernama Garin.

Para bawahannya pun langsung menangguk, dan menambah kecepatan tangan, dan kaki mereka.

"Semuanya sudah selesai, Pa Gar," ucap waiters wanita bernama Angelin.

"Bagus, sekarang matikan semua lampu, tutup semua jendela, lima menit lagi bos sampai," ucap Garin.

"Baik, bos," balas Angelin.

Lima menit kemudian ....

Tin, tin, tin!

Brak!

Clek!

Dor, dor, dor!!!

Sura ledakan balon, yang memang sengaja diletuskan, saat sang Ibu bos memasuki cafe bersama kedua anaknya.

"Happy birthday, Bu bos," ucap seluruh karyawan di cafe itu.

"Happy birthday, Bu bos. Selamat ulang tahun untuk Mommy cafe, maaf Gavin ga bisa nyanyi, hehehe," ucap Gavin seraya membawa kue ulang tahun bertulisan 'Selamat ulang tahun Mommy tersayang' dengan lilin membentuk angka empat dan delapan.

"Astaghfirullah! Ya ampun kalian," ucap Ibu bos terkejut. "Ya ampun, kalian semua yang siapin ini?" tanyanya terharu.

"Gimana? Mommy, suka ngga sama kejutannya?" tanya lelaki berperawakan tinggi, berkulit putih, yang tak lain adalah owner cafe itu.

"Suka banget, makasih sayang," ucap Ibu bos memeluk erat putranya.

"Sama sama," balas lelaki itu.

"Kalian itu kalau udah pelukan kayak gitu selalu aja lupain Karin!" ketus wanita disebelah mereka cemberut.

"Eh, adik bungsu Abang. Lupa, hehe maaf, sini-sini," ucap lelaki itu membuat celah untuk wanita bernama Karin.

"Yey! Peluk Mommy, sama Abang," ucap Karin berhambur memeluk Mommy dan Kakaknya.

"Dasar bocah!"

"Ga ngajak-ngajak!"

"Anak, sama Ibu nakal! Ninggalin Papanya begitu saja!"

Tiga suara lelaki itu mengagetkan mereka dan membuat adegan berpelukan itu terhenti.

"Papa, Abang Rick, Abang Rifan! Kalian ganggu aja sih," ucap Karin merajuk.

"Lah, ko ganggu?" tanya Alrick.

"Ya ganggu lah, orang Karin baru aja pelukan sama Mommy juga Abang Ald," ketus Karin cemberut.

"Oh gitu, jadi maunya pelukan sama Mommy aja? Sama Papanya ga mau?" tanya Papa Karin.

"Ga mau! Papa bau," ketus Karin membuat semua orang tergelak.

"Hei, Papa ga bau, nih cium aja wangi ko," ucap Ayah Karin merengkuh Karin dalam rangkulannya.

"Huek, bau banget," ucap Karin dengan nada dibuat buat mual.

"Dasar nakal!" ucap Ayah Karin menjitak kepala putrinya pelan.

"Awh, sakit. Abang Ald, Papa jahat, hua!!" ucap Karin berpura pura menangis.

"Lebay!" ketus Alrick, Ayah Karin, dan Rifan.

"Ihhh, Abang Ald, lihat mereka jahat," ucap Karin berhambur kepelukan Abangnya.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang