Sesampainya di rumah Bella.
"Li, bangun," ucap Bella menepuk pelan pipi Camelia.
"Eum, ini di mana?" tanya Camelia seraya mengucek matanya.
"Rumah gue, yuk," ucap Bella menarik Camelia keluar dari mobil Yunita.
"Jubaedah ko gue ditinggal," ucap Yunita menghentakkan kakinya kesal.
Bella memutar bola matanya malas, "Lo udah biasa ke sini, apanya yang ditinggal coba. Lagipula tinggal masuk aja napa ribet lo!"
"Selow sih, ngegas bae," ucap Yunita.
"Masuk Mel, jangan dengerin orang sinting," ucap Bella membuat Yuni reflek menyonor kepala Bella. "Papan sih, njing!" ucap Bella kesal.
"Gue ga sinting, nyet!" ucap Yuni.
"Bodo, gue gak nanya," ketus Bella langsung menarik Camelia masuk ke kamar tamu ralat kamar yang sengaja ia sediakan untuk mendiang adiknya.
"Ini kamar Lo," ucap Bella tersenyum manis.
Camelia terpaku sejenak menatap sekeliling kamar itu. Kamar yang di dominasi warna ungu dan putih, warna favoritnya, ada bunga lili di dekat nakas, dan sprai dengan motif panda kesukaannya.
"Lo ga suka?" tanya Bella.
"Suka kok, maaf ngerepotin," ucap Camelia menunduk.
"Ga apa-apa kok, ga ngerepotin. Anggep aja rumah sendiri, oke?" ucap Bella tersenyum. "Oh ya, Lo bisa pakai pakaian di lemari itu buat sementara nanti kita beli yang baru ke mall," ucap Bella.
Camelia merasa tidak enak sekali pada Bella, namun gadis itu juga tak memungkiri dia nyaman disini.
"Maaf dan makasih banyak, Bel," ucap Camelia.
"Santai aja sih, kayak sama siapa aja," ucap Bella. "Gue turun ke bawah dulu, Lo mandi gih terus istrirahat," ucap Bella kemudian pergi.
***
Bella menatap aneh kedua sahabatnya yang tengah menatapnya mengintimidasi."Dia siapa, Bel?" tanya Yunita.
"Bener dia adik Lo? Bukannya adik Lo udah meninggal 13 tahun lalu?" tanya Billy penasaran.
"Lo berdua berisik amat sih! Dia itu kakak iparnya Alrick," ucap Bella.
"Apa? Jadi bang Rifan udah nikah? Buset, kapan? Kok gue ga tahu? Bukannya dia pacaran sama kak Hamer ya?" tanya Yunita bertubi-tubi.
"Iya kok ga undang sih, terus kenapa Lo bawa dia ke sini? Jangan bilang Lo culik dia?" tanya Billy speechless.
Bella langsung menyodor kepala kedua sahabatnya.
"Banyak bacot kalian! Dia itu bininya si Aldrick, kalau kalian tanya kok beda bekam Aurel, gue ga tahu itu. Kapan mereka nikah gue juga ga tahu, dan kenapa dia ke sini ... itu karena Camelia ga mau balik ke rumahnya jadi gue bawa sini," ucap Bella jujur.
"Tapi, tapi itu—"
"Bacotlah anjing! Udah sana balik, muak gue lihat muka Lo berdua," ucap Bella menarik kerah baju kedua sahabatnya dan menarik keduanya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )
General FictionTerima kasih sudah mampir, semoga suka ceritanya ❤️