Part 22 -Polos-

1.7K 98 2
                                    

Aldrick sedikit bingung dengan perubahan sikap Camelia yang menjadi cengeng. Lalu ia melihat ponselnya.

"Pantes aja emosinya ga teratur, mau haid ternyata," ucap Aldrick geleng-geleng kepala seraya menatap Camelia yang tengah tertidur karena efek obat.

Clek ....

Nadhira bersama Alrick, Bella, Karin dan Willy masuk kedalam ruangan Camelia. Mereka langsung menghampiri Aldrick yang tengah duduk di dekat kasur Camelia. Matanya masih fokus ke laptop, tak menyadari kehadiran mereka.

"Ald, gimana keadaan Camelia?" tanya Nadhira.

"Eh, Bunda. Dia udah agak mendingan kok, cuma tadi agak susah minum obatnya," ucap Aldrick tersenyum kecil.

"Bagus lah," ucap Nadhira.

"Ald, ini gue bawain buah-buahan buat Camelia," ucap Bella menyerahkan kresek berisi buah-buahan yang ia beli.

"Oh, makasih Bel," ucap Aldrick menerima kresek dari Bella.

Mereka lalu duduk di sofa yang tak jauh dari kasur. Aldrick menyusul mereka duduk di sana tak lupa laptop dipangkuan nya.

"Urusan kantor biar Willy sama Abang Al aja, Abang Ald fokus dulu sama kesembuhan Kak Amel," ucap Karin dibalas anggukan oleh Willy.

"Iya, Ald. Kantor biar mereka aja yang urus kamu fokus aja sama kesehatan Camelia, sekalian Alrick  belajar ngelola perusahaan," ucap Nadhira.

"Tapi, Bun Aldrick masih bisa kok kerja sambil ngurus Camelia," ucap Aldrick.

"Kalau Lo mau kerja biar gue yang urus Camelia," ucap Alrick sinis.

"Gue bisa urus Camelia tanpa Lo bantu juga," sindir Aldrick balik.

"Mulai, Kak Amel lihat mereka ribut terus," ucap Karin melihat ke arah Camelia yang sudah terbangun gadis itu hendak duduk, namun kesusahan.

Aldrick dan Alrick langsung berdiri dan menghampiri Camelia membantu gadis itu bersamaan.

"Lepasin tangan Lo dari tubuh istri gue," ucap Aldrick posessive.

Alrick mengabaikan ucapan Aldrick, ia justru menatap Camelia.

"Gimana kabar kamu, Li?" tanya Alrick lembut.

"Baik," ucap Camelia tersenyum manis membuat Aldrick geram. Lelaki itu langsung memukul tangan Alrick yang berada di pundak Camelia lalu dipalingkan olehnya wajah Camelia.

"Dasar posessive," cibir Alrick.

"Bukan posessive, Lo harusnya jaga jarak Camelia itu istri gue, kakak ipar Lo. Lo harus sopan sama dia jangan sebut Camelia dengan aku-kamu, Lo juga harus jaga perasaan cewek dong," ucap Aldrick sedikit melirik Bella.

"Serah gue dong, biasanya juga gue nyebut Camelia dengan namanya. Dan apa masalahnya coba, ya 'kan Li?" tanya Alrick polos.

"Bella pulang dulu, Bun, Bang, Rin, dan cepet sembuh Amel," ucap Bella mencium punggung tangan Nadhira kemudian pergi.

"Mampus Lo, Kak Bella ngambek," ucap Karin.

"Ngambek?" beo Alrick tak mengerti.

"Dasar cowok playboy," cibir Aldrick.

"Bella ngambek goblok, Bang Lo gak peka amat sih," ucap Karin kesal.

"Salah gue apa?" tanya Alrick polos.

"Kamu ga peka amat sih jadi cowok," ucap Nadhira kesal.

"Peka? Maksudnya apa sih, Bun!" ucap Alrick polos.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang