Part 9

1.7K 84 5
                                    

Daniel menatap boneka besar yang ia belikan dulu, sekelebat kenangan dahulu terlintas di otaknya. Dibmana ia membeli boneka itu bersama Nabil, wanitanya itu menyuruhnya membawakan begitu banyak belanjaan, lalu memilih boneka dari harga yang rendah hingga mahal.

Namun, Nabil tak mengambil semua pilihan darinya, wanitanya itu justru membeli boneka dengan harga yang jauh dari yang ia pilihkan. Daniel terkekeh kecil kemudian mengusap air matanya yang kembali menetes. Ia menatap foto istri tercinta nya itu dengan sendu. Kemudian sekelebat bayangan dirinya bersama Nabil kembali terlintas.

***
Seorang lelaki berumur 30 tahun itu sedang mondar mandir mencari seseorang. Rambutnya sudah berantakan begitu dengan pakaiannya, seisi rumah sangat kacau karena ulahnya. Ia mengacak ngacak rambut nya frustasi.

"Apa kalian bodoh! Mengapa kalian tidak tahu kemana Nabil! Ck, akan ku bunuh kalian semua! Cepat cari nyonya kalian sekarang!" teriak lelaki itu.

"Baik, Bos," ucap para bodyguard berbadan besar itu ketakutan. Mereka kemudian pergi mencari kemana nyonyanya itu pergi.

Astaga! Padahal nyonyanya baru pergi selama beberapa jam, tapi Bos-nya itu sudah sangat panik. Dan memporak-porandakan seisi rumah, hanya karena nyonya mereka tidak meminta izin kepada Bos-nya untuk pergi dan mereka tak tahu kemana nyonyanya pergi. Sungguh menggelikan! batin mereka, tentu saja mereka tak berani berbicara langsung bisa bisa mereka pulang tinggal nama. Baru saja mereka hendak naik ke mobil, tiba tiba sebuah motor sport berwarna hitam terparkir di halaman rumah Bos-nya. Mereka hendak menegur siapa yang berani masuk ke halaman ini, sedangkan pintu gerbang mereka kunci tapi, teguran itu tercekat di tenggorokan mereka. Mereka langsung berbinar melihat siapa yang datang.

"Nyonya," ucap mereka serempak.

Wanita itu turun dari motornya menatap datar para bodyguard milik suaminya, seakan berkata 'ada apa?'. Jonshon sebagai kepala bodyguard langsung menceritakan apa yang terjadi.

"Ck, ck, ck. Dasar! Baru aja gue tinggal dua jam udah uring uringan gimana bertahun-tahun coba!" ketus wanita itu masuk kedalam rumah, dan alangkah terkejutnya ia melihat seisi rumah sudah seperti kapal pecah!

Ia menatap tajam si pembuat ulah yang sedang memarahi para maid, tubuh lelaki itu membelakanginya. Ia menghampiri lelakinya dengan tangan dilipat di dada, tak lupa ekspresi dingin, dan datarnya. Membuat para maid yang melihat kehadirannya bergidik ngeri.

"Kalian lihat apa, hah!" pekik laki laki itu emosi.

"Ma—af, Tu—an itu," salah satu maid menjawab dengan gugup seraya menunjuk di arah belakang lelaki itu.

Lelaki itu berkilat emosi, langsung berbalik melihat siapa yang datang. Matanya yang tadinya penuh emosi seketika melembut, amarahnya terpendam melihat siapa yang datang

"Sayang!" panggilnya kemudian menghampiri wanita itu. Sedangkan yang dipanggil hanya mantapnya datar nan dingin. "Kamu dari mana saja? Kenapa kamu tidak memberitahuku kalau kamu akan pergi? Kenapa kamu begitu lama? Kenapa kamu tidak membawa mobil atau ponselmu? Lalu di mana anak anak? Kam—"

"Shit! Diam lah, Daniel! Kau itu sangat cerewet melebihi wanita saja!" ketus wanita itu yang tak lain adalah Nabil, seraya memegangi kepalanya pusing.

"Itu salahmu karena pergi tidak memberitahuku!" protes Daniel.

Nabil tak merespon ia menatap sekeliling, perabotan, bantal, sofa semua acak acakan bak kapal pecah.

"Damn! Daniel!" desis Nabil menatap tajam Daniel.

"Apa?" tanya Daniel menatap polos Nabil, membuat wanita itu semakin kesal.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang