Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ya guys 😚❤️
Mereka pun bernyanyi bersama lalu tertawa dan malam itu menjadi malam yang panjang untuk mereka. Dengan canda dan tawa memenuhi keduanya. Keesokkan paginya Aldrick dan Camelia sudah berangkat menuju bandara, diperjalanan mereka berhenti di tempat oleh-oleh seperti yang dijanjikan oleh Aldrick.
Sedang asiknya memilih oleh-oleh tiba-tiba ada yang menepuk pundak keduanya membuat kedua insan itu menoleh. Terkejut! Satu kata yang mewakili mereka saat melihat siapa yang menepuk bahunya.
"Aurel?" panggil mereka berdua terkejut.
"Au, kok kamu di sini?" tanya Aldrick terkejut.
"Harusnya aku nanya kamu yang ngapain disini? Bukannya kalian itu ke Singapura ya?" tanya Aurel menyirit heran.
"Em itu, dari Singapura kita langsung ke sini buat ngurusin beberapa pekerjaan," ucap Aldrick berbohong.
"Benarkah? Tapi, kenapa kalian seperti sudah liburan bukannya sudah bekerja. Lagipula untuk apa kalian ke tempat oleh-oleh?" ucap Aurel penuh curiga.
"Kami memang habis bekerja, Au. Dan kupikir mumpung kita di Lombok jadi aku akan bawakan oleh-oleh untuk keluargaku, dan ini juga permintaan Karin," ucap Aldrick.
"Kau berbohong, Ald," ucap Aurel.
"Ap—"
"Baiklah Nyonya dan Tuan Aldrick sudah selesai berbelanja nya? Kita harus segera ke bandara pesawat kalian akan chek in 1 jam lagi," ucap Ferry yang tiba-tiba muncul.
Baik Aldrick, Camelia maupun Aurel terkejut karena kedatangan Ferry. Diam-diam Aldrick dan Camelia merutuki Ferry yang datang secara tiba-tiba.
"Ald, a-pa maksudnya? Nyonya dan Tuan Aldrick?" tanya Aurel dengan mata berkaca-kaca.
"Au, ini, ini ...."
"Apa, Ald!" bentak Aurel. "Kau mau bilang ini salah paham? Bahwa aku salah mendengar? Begitu? Aku bukan anak kecil yang bisa kau bohongi, Ald," ucap Aurel terisak.
"Ini, Au, bukan seperti itu," ucap Aldrick seraya meraih tangan Aurel, namun di tepis gadis itu.
"Kau! Dasar wanita murahan! Apa tidak ada lelaki lain sehingga kau merebut kekasihku, hah!" ucap Aurel mencekik Camelia membuat gadis itu sulit bernafas
"Aurel! Kamu apa-apaan, hah!" ucap Aldrick melepaskan tangan Aurel dari leher Camelia dan menangkap tubuh Camelia ke pelukannya lalu menarik kedua gadis itu keluar dari tempat oleh-oleh karena sedari tadi mereka menjadi bahan tontonan.
Sedangkan Ferry baru menyadari sesuatu, dan pasti dia akan kena imbasnya. Aldrick membawa kedua gadis itu ke sebuah tempat yang sepi.
"Lepas!" ucap Aurel melepaskan genggaman tangan Aldrick. "Kau, kenapa kau membela dia, hah!" bentak Aurel.
"Kau kenapa, Au. Kenapa kau menjadi kasar seperti ini?" tanya Aldrick.
"Kau bertanya kenapa? Harusnya kau tanyakan itu pada dirimu sendiri. Hati gadis mana yang tidak sakit melihat calon suaminya berlibur bersama pelacur yang menyebut dirinya sendiri sebagai Nyonya!" ucap Aurel melirik sinis Camelia.
"Camelia tidak bersalah, Au. Dia tidak tahu apa-apa, dan jangan sebut dia pelacur," ucap Aldrick penuh penekanan.
"Oh ya? Sebenarnya apa yang telah kau berikan pada kekasihku ini sampai dia membelamu!" bentak Aurel hendak mencekik Camelia lagi, namun dihalangi Aldrick lelaki itu langsung menyembunyikan Camelia dibelakangnya.
"Aurel, ini bukan seperti yang kau bayangkan, aku menikahi Camelia karena perintah dari mommy, aku juga tidak menerima pernikahan ini, kau tahu itu. Akupun terpaksa bersama Camelia dan harus kau tahu cintaku hanya untukmu. Camelia tidak tahu apapun, mengertilah," ucap Aldrick lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )
General FictionTerima kasih sudah mampir, semoga suka ceritanya ❤️