Part 12

1.6K 97 1
                                    

"Jangan pernah berhubungan lagi dengan lelaki menyebalkan seperti itu!" ucap Aldrick tegas.

"Kenapa?"

"Dia sungguh cerewet dan menyebalkan, bilang aku berbohong lah, bilang aku ingin menjauhkan kalian lah, dan dia kekeuh ingin berbicara denganmu," ucap Aldrick kesal.

"Memang itu benar," gumam Camelia.

"Apanya yang bener?" tanya Aldrick.

"Eh, bukan apa apa. Kalau begitu aku mau packing, kau suruh Aurel packing juga," ucap Camelia lalu kembali mempacking kebutuhan nya dan Aldrick nanti.

"Hm," balas Aldrick kemudian mengetik pesan di ponselnya.

Camelia mendesah pelan. "Egois!" batinnya.

Aldrick tersenyum miring menatap ponselnya kemudian menatap Camelia yang sedang membereskan koper. Ia menghampiri Camelia lalu memeluk gadis itu dari belakang membuat Camelia terperanjat kaget.

"Ald, lepas," ucap Camelia mencoba melepaskan pelukan Aldrick, namun gagal.

"Syut, diamlah biarkan begini sebentar," bisik Aldrick lembut.

***
Nadhira sedang berjalan ke arah kamar Camelia dan Aldrick, dia menebak pasti Aldrick sedang menangis, kemudian membiarkan Camelia berkemas sendirian. Namun, ternyata pikirannya salah, apa yang ia lihat di balik celah kecil pintu kamar Aldrick memperlihatkan lelaki itu sedang memeluk Camelia.

"Ald, lepas," ucap Camelia yang terdengar di telinga Nadhira. Tapi, nampaknya Aldrick tak berniat melepaskan pelukannya, terlihat jelas oleh Nadhira Aldrick malah seperti mencium Camelia.

Nadhira tersenyum melihat kemesraan mereka. "Kuharap kalian akan terus seperti ini," batin Nadhira.

Tok, tok, tok!

Nadhira mengetuk pintu kamar Aldrick membuat kedua insan itu menengok ke arahnya.

"Ekhem, apa Bunda ganggu kalian?" tanya Nadhira sedikit menggoda.

Spontan Camelia melepaskan dekapan Aldrick dan berhasil.

"Em, Bun anu ini ga seper—"

"Bunda ganggu!" ucap Aldrick memotong ucapan Camelia membuat gadis itu melotot dan mencubit pinggang Aldrick. "Awsh, sakit Li!" keluh Aldrick.

"Lebay!" ucap Camelia. "Bunda ga ganggu ko," ucap Camelia tersenyum manis.

"Bunda seneng lihat kalian begini, Bunda kesini mau lihat sesuatu ternyata itu ga terjadi, ya udah Bunda ke kamar dulu," ucap Nadhira kemudian pergi dari kamar itu.

"Hampir aja," ucap Aldrick.

"Lain kali ga usah peluk peluk! Untungnya itu Bunda, coba kalau yang lain," ucap Camelia sebal.

"Emangnya kenapa? Toh wajar aja secara kamu istriku dan aku suamimu jadi takkan ada yang protes," ucap Aldrick membuat Camelia tersipu. "Kamu juga jangan gr deh tadi aku peluk kamu karena denger langkah kaki dan aku yakin itu Bunda," ucap Aldrick membuat Camelia makin sebal. Diterbangkan kemudian dijatuhkan itu yang ia rasakan.

"Ck, nyebelin!" ucap Camelia.

"Besok kita berangkat jam sembilan pagi," ucap Aldrick dan diangguki Camelia. "Aku mau turun ke bawah dulu," ucap Aldrick lagi lagi diangguki Camelia.

***
Malam harinya di kamar Aldrick dan Rifan sedang diadakan rapat jones kepo, eh detektif ganteng maksudnya.

Rifan : Jahat amat lu Thor, gue udah punya pacar kali.

Al : Tau tuh! Kita itu bukan jones!

Athr : pacar gadungan doang bangga:v lagian udah gue ubah nama rapatnya, dan kalau bukan jones kalian apa.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang