Bandara Lombok.
Aldrick dan Camelia turun dari pesawat dan langsung mendapat sambutan dari para bodyguard, dan Ferry —sahabat sekaligus pemandu mereka selama di Lombok— Aldrick langsung menggandeng tangan Camelia dan berjalan ke arah Ferry.
"Hallo, Nyonya dan Tuan Aldrick," ucap Ferry seraya menjabat tangan Aldrick yang sudah terlepas dari tangan Camelia dan memeluk laki-laki itu.
"Hallo, Fer, lama gak ketemu," ucap Aldrick seraya membalas pelukan sahabatnya itu.
Ferry kemudian melepaskan pelukannya, kemudian menatap Aldrick seraya terkekeh kecil. "Lo rindu?" tanya Ferry dengan kekehan khas dirinya.
"Cih, pede amat Lo," ucap Aldrick berdecih.
"Gue bercanda, Lo ga mau kenalin gue gitu sama ...." Ferry menggerakkan matanya melirik Camelia.
Seakan mengerti Aldrick kemudian mengenalkan Camelia pada Ferry.
"Kenalin dia Camelia istri gue, dan Li, kenalin curut ini namanya Ferry," ucap Aldrick seraya merangkul bahu Camelia.
"Ferry, sahabat suami kampret mu nona, yang merangkap jadi pemandu wisata kalian," ucap Ferry mengulurkan tangannya, seraya mengedipkan matanya pada Camelia.
Camelia tersenyum ramah lalu hendak membalas uluran tangan Ferry, namun ditahan tangan Aldrick.
"Camelia Harry, atau lebih tepatnya Nyonya Aldrick," ucap Aldrick membalas uluran tangan Ferry.
"Uwuw ... nona cantik kau lihat? Suami mu ini sangat posessif," ucap Ferry menggoda pasutri itu seraya melepaskan jabatan tangannya dengan Aldrick.
"Aku sudah bilang dia bukan nona lagi, dia istriku, Fer. Dan wajar saja aku posesif untuk orang yang aku sayangi, benarkan sayang?" ucap Aldrick seraya tersenyum ke arah Camelia.
"Selain posessif ternyata kau juga pintar menggombal. Li kau sungguh hebat membuat orang seperti Aldrick mengombal tanpa nada datar," ucap Ferry terkekeh.
"Ck, kau itu! Lihatlah wajahnya sudah memerah karena terus saja digoda olehmu," ucap Aldrick ikut terkekeh.
"Kau juga mengombalinya bodoh," timpal Ferry tertawa.
Camelia sudah tersipu karena kelakuan Aldrick yang terus-menerus membuat pipinya memanas. Camelia menangkup wajahnya dan menyembunyikannya di dada bidang Aldrick.
"Shit! Ald, jangan terus berbicara aku malu," cicit Camelia.
"Tenanglah, Nyonyaku. Aku hanya sedikit menggoda bukankah itu biasa?" tanya Aldrick.
"Baiklah Camelia kau sukses membuat si papan triplek ini jadi sangat romantis. Aku jadi penasaran bagaimana si triplek kalau sedang berduaan denganmu saja," ucap Ferry semakin menjadi menggoda Camelia membuat gadis itu semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Aldrick.
"Sialan! Kau lihat istriku jadi malu karenamu," ucap Aldrick tertawa melihat tingkah malau Camelia.
"Hahaha, sudah ayo kita harus segera ke hotel aku yakin kalian sudah sangat lelah atau malah ingin tambah lelah?" ucap Ferry tertawa menggoda.
"Oh ayolah, Fer jangan terus menggoda istriku ini," ucap Aldrick terkekeh.
Camelia merutuki Aldrick dalam hati nya, ia kemudian memukul pelan dada bidang Aldrick, lalu memalingkan wajahnya dari sana. Camelia melipat kedua tangannya didada dengan wajah menunduk.
"Kau lihat, dia jadi marah karena kau terus saja menggodanya," ucap Aldrick.
"Baiklah, Nyonya aku minta maaf, aku hanya bercanda, oke? Sekarang mari kita lanjutkan perjalanan ke hotel untuk itu kau harus memandang ke depan agar tidak nabrak jangan terus menunduk," ucap Ferry.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )
Ficção GeralTerima kasih sudah mampir, semoga suka ceritanya ❤️