Part 10

1.9K 86 1
                                    

Satu bulan kemudian ....

Tak terasa kepergian Nabil sudah satu bulan lamanya. Daniel, lelaki itu sekarang cenderung lebih dingin pada siapapun termasuk anak-anak nya, terkecuali pada Karin. Hanya pada gadis itu dia mau berbicara itupun tak banyak.

Irene, Hermantyo, Fauzan, Vino, Dara, Ratna, dan Azlan, sudah kembali ke rumah mereka karena tuntutan pekerjaan, mereka pergi dari rumah Daniel satu minggu setelah kepergian Nabil. Sedangkan Zayn, sudah pergi ke Inggris untuk melanjutkan studinya, juga kembali pada adiknya. Nadhira, wanita itu sekarang berada di rumah Daniel sementara waktu sampai Azlan kembali dari urusan bisnisnya.

Rifan, masih tampak murung karena kepergian Nabil, itu sangat jelas terlihat oleh mata Nadhira. Walaupun anak itu tertawa, tapi dia memendam rasa kehilangan yang amat besar, bukan hanya Rifan, tapi Alrick, Aldrick juga Camelia pun sama. Garin dan Karin juga begitu.

Garin sama terpuruknya seperti anak anak Nabil yang lain, karena Garin sudah sangat dekat dengan Nabil. Nabil lah yang selalu ada saat dia terpuruk, Garin seorang yatim piatu, yang ditemukan Nabil waktu itu, Nabil merawatnya dengan penuh kasih sayang dan tidak membedakan antara Garin dan anaknya yang lain, itulah yang membuat Garin terpuruk, sedih, karena kepergian ibunya.

Alrick juga sama tapi, berbeda cara Alrick mengungkapkan keterpurukan nya. Ia selalu pergi dari rumah, dan menetap dirumah miliknya, juga menjadi lebih pendiam. Namun, di balik itu perlahan-lahan Alrick mulai bangkit berkat dorongan semangat dari gadis yang sangat menyebalkan, siapa lagi kalau bukan Bella Williams.

Sedangkan si bungsu Karin, ia lebih beruntung karena ayahnya selalu bersamanya, walaupun tak sering tetapi, ayahnya selalu berbicara padanya. Dan jangan lupakan Willy, pacarnya itu selalu ada bersamanya memberi dorongan semangat, lelaki itu menjadi lebih hangat dari sebelumnya. Namun, itu hanya berlaku untuknya tidak untuk yang lain.

Dan Aldrick lelaki itu sama terpuruk apalagi ialah yang paling dekat dengan Nabil, namun kehilangan nya sedikit terobati dengan kehadiran Nadhira, juga Camelia. Tak lupa Aurel yang selalu menyemangati nya. Berbicara tentang Aurel, Aldrick sebenarnya merasa bersalah karena dia telah mengkhianati hubungan mereka dengan menikahi Camelia. Hubungannya dengan Camelia pun jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan bisa dibilang dekat. Aldrick, lelaki itu bahkan mulai menunjukkan sifat posesif nya pada Camelia, tentu saja membuat Nadhira tersenyum karena sifat posesif Aldrick hanya diberikan pada dirinya, Nabil, 'dia', dan Camelia. Dan ya, perubahan itu terjadi karena rencana Daniel yang membuat mereka terjebak di Paris selama beberapa hari.

Dibalik semua itu, anak anak tak pernah kehilangan kasih sayang seorang ibu, karena Nadhira ada disisi mereka. Wanita itu sangat menyayangi mereka.

***
Seperti hari hari sebelumnya ruang makan di keluarga Daniel begitu hening, karena lagi lagi sosok Daniel tak mau makan bersama mereka. Lelaki itu terus saja menyibukkan diri dengan pekerjaan dan mengurung diri dikamar bila pulang. Dan seperti sekarang lelaki itu sudah satu Minggu lebih pergi dari Indonesia untuk mengurus cabang perusahaannya.

"Pagi, semuanya," sapa Rifan riang seraya duduk di kursi sebelah bangku kosong tempat biasa Nabil duduk.

"Hm," balas yang lain cuek.

"Ck! Aku tidak suka dicuekin!" ucap Rifan merajuk.

Nadhira terkekeh, lalu tersenyum. "Pagi, anak manja," ucap Nadhira.

"Kau memang yang terbaik, Bun," ucap Rifan kemudian mencium pipi Nadhira.

"Pagi, Kak Rifan," ucap Camelia tersenyum manis, membuat Aldrick meremas pelan jari tangannya. Hal itu membuat Camelia melirik ke arah Aldrick, lelaki itu menatapnya dengan tatapan tak suka. "Ada yang salah?" bisik Camelia.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang