Sudah hampir seminggu Camelia dirawat di rumah sakit, keadaannya berangsur-angsur membaik membuat keluarga itu bahagia. Hubungan Camelia dan Aldrick masih renggang, lelaki itu masih belum tahu apa salahnya, terlebih sikap Camelia yang menurutnya aneh, didepan keluarga dan orang lain dia memanggilnya dengan kata yang manis sedangkan saat berdua selalu memakai lo-gue, Aldrick bingung, sikap Camelia makin hari padanya makin dingin. Apa salahnya? Itu yang Aldrick pikiran, apa karena dia tidak mencari Camelia waktu itu? Tapi itu salah, dia mencari gadis itu sampai hampir gila karenanya. Lalu apa salahnya?
Camelia sedang terbaring dengan perasaan bosan, Aldrick pergi entah kemana. Camelia tak peduli, gadis itu bosan terus terusan di kamar rumah sakit. Lalu gadis itu berinisiatif untuk memanggil suster, suster datang Camelia pun meminta suster itu untuk membawakan kursi roda dan mengajaknya jalan-jalan, mencari udara segar tentunya.
Note : susternya bukan dua suster kemarin karena si Camelianya kesel terus bawaannya kalau ketemu dua suster itu😂
Mereka berjalan menuju taman rumah sakit, lalu suster meminta izin kepada Camelia untuk pergi ke kamar mandi sebentar dan Camelia pun menangguk. Camelia menghembuskan nafasnya, dia bosan udara rumah sakit tidak sesegar di luar.
"Itu? Itu, Aldrick 'kan?" ucap Camelia menatap dua orang yang tengah asik berbincang di bawah pohon, yang tak jauh darinya. "Sama siapa dia?" tanya Camelia.
Gadis itu langsung mendorong kursi rodanya mendekat ke arah sana dan betapa terkejutnya Camelia melihat siapa yang bersama Aldrick. Gadis itu! Itu gadis yang Camelia lihat bersama Aldrick waktu itu. Mereka berdua tengah berbincang sesekali tertawa, oh ya jangan lupakan sebuket bunga mawar merah yang berada di tangan gadis itu.
Sakit! Camelia sakit melihatnya, tak sadar kristal bening sudah turun dari kedua kelopak matanya. Lalu tiba-tiba suster itu datang kembali.
"Nyonya dari mana? Saya khawatir tadi cariin," ucap suster itu khawatir sangat jelas terlihat di wajah suster itu.
"Eh? Saya cuma ke sini sebentar, bosen di sana terus," ucap Camelia berbohong.
Percakapan mereka tak sengaja terdengar oleh Aldrick, lelaki itu langsung menghampiri Camelia.
"Kamu kok ada di sini?" tanya Aldrick kaget.
"Apa? Salah gitu ke sini? Oh maaf ganggu kalian ya," ucap Camelia tertawa miris.
Aldrick menyirit lalu berkata, "kamu ngomong apa sih?"
"Ga, sus anter saya balik ke kamar," ucap Camelia pelan.
Suster itu bingung, namun tak menolak. Aldrick yang melihat itu langsung mengangkat tangan kanannya dan memberi kode pada suster itu untuk pergi. Suster itu bingung, Aldrick menyuruhnya pergi sedangkan Camelia menyuruhnya membawa gadis itu kembali ke kamarnya.
"Pergi," ucap Aldrick dingin.
"Ga usah Lo suruh gue juga bakal pergi," ucap Camelia datar.
"Bukan kamu," ucap Aldrick melotot. Lelaki itu langsung menatap tajam suster tadi, yang ditatap langsung gelagapan dan segera pergi sebelum terkena amukan Aldrick.
"Hei! Kamu mau kemana? Tolongin saya," ucap Camelia kesal. Gadis itu kemudian mendengus menatap Aldrick kesal lalu tangannya hendak mendorong kursi rodanya lagi, namun ditahan Aldrick.
"Li. Kamu mau kemana?" tanya Aldrick.
Gadis itu hanya diam, Aldrick sudah tidak tahan dengan sikap istrinya yang kelewat dingin sekarang.
"Li! Salah aku apa sih? Kenapa kamu terus bersikap dingin sama aku!" ucap Aldrick sudah tidak tahan dengan sikap Camelia bahkan lelaki itu tidak sadar nada bicaranya naik satu oktaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )
General FictionTerima kasih sudah mampir, semoga suka ceritanya ❤️