Part 16

2.1K 97 4
                                    

Ke esokan paginya di Lombok.

Aldrick terbangun dari tidurnya dan merasakan tangan kanannya berat, ia merejap rejapkan matanya lalu melirik ke samping kanannya. Di sana wajah cantik nan polos Camelia tepat di hadapannya, hembusan nafas gadis itu begitu terasa, Aldrick tersenyum melihat wajah cantik Camelia, Aldrick mengangkat tangan kanannya yang menjadi bantalan Camelia lalu lelaki itu duduk bersandar diranjang, tangannya mengelus rambut Camelia.

Merasa ada pergerakan di sebelahnya terusik dan terbangun. Matanya merejap lalu mendongkak ke arah Aldrick, lelaki itu tersenyum ke arahnya.

"Pagi," ucap Aldrick.

"Pagi," balas Camelia masih merasa aneh. Ia lalu duduk disamping Aldrick.

"Apa tidurmu nyenyak?" tanya Aldrick.

"Tumben amat nanya kayak gitu," ucap Camelia aneh.

"Apa kau lupa apa yang aku katakan semalama, heum?" tanya Aldrick lembut. Lelaki itu mengambil kepala Camelia lalu menaruhnya di pundak miliknya, tangannya mengelus rambut Camelia lembut.

"Aku ingat," ucap Camelia tersenyum.

"Jadi apa tidurmu nyenyak, Nyonya?" tanya Aldrick lagi.

"Tentu," ucap Camelia.

"Baguslah, sekarang bersiaplah kita harus pergi untuk berjalan-jalan," ucap Aldrick mengacak-acak rambut Camelia.

"Jangan mengacak-acak rambutku, Ald!" ucap Camelia cemberut.

"Ulu-ulu, istriku ngambek," ucap Aldrick terkekeh pelan lalu mencubit gemas hidung Camelia.

"Ih, Aldrick! Sakit tau!" ucap Camelia mengerucutkan bibirnya kesal.

"Itu bibir minta aku cium lagi, heum?" ucap Aldrick menggoda.

"Ish! Dasar cabul!" teriak Camelia melempar bantal ke arah Aldrick lalu berlari ke kamar mandi. Aldrick terkekeh geli melihatnya, padahal tadi malam gadis itu tak menolak ciumannya.

***
Sesuai rencana mereka akan berkeliling kota Lombok dengan panduan Ferry, mereka menyeberangi lautan dulu untuk sampai di daratan tempat mereka akan tour. Ferry membawa Aldrick juga Camelia menuju beberapa wisata yang sangat terkenal di Lombok.

Camelia sangat antusias karena bisa melihat pemandangan yang asri di Lombok, Aldrick yang melihat itu hanya terkekeh kecil. Camelia seperti anak kecil, tapi itu sungguh membuat hatinya tenang.

"Fer, restoran yang enak di mana?" tanya Aldrick.

"Restoran di Lombok ini semuanya enak, bro. Lo mau ke mana?" tanya Ferry menunjukkan beberapa restoran yang terkenal di sana.

"Sayang, kamu mau ke restoran yang mana?" Bukannya menjawab pertanyaan Ferry Aldrick justru menyuruh Camelia melihat dan memilih restoran yang akan mereka kunjungi.

"Yang mana aja, Ald," ucap Camelia.

"Oke, Fer kita ke sini," ucap Aldrick menunjuk foto restoran yang ada di iPad Ferry.

"Oke, cus ke sana," ucap Ferry langsung melajukan mobil mereka ke restoran itu.

Senyuman tak luntur dari Camelia sepanjang perjalanan ini, membuat Aldrick sedikit gemas karena banyak lelaki yang menatap Camelia. Namun, tak dapat dipungkiri juga oleh Aldrick kalau Camelia tersenyum seperti itu membuat hatinya juga senang dan tertular senyuman itu.

"Aku berharap bisa memilih yang terbaik dan tidak melukai salah satu dari kalian," ucap Aldrick membatin.

"Ald, nanti kita pergi ke tempat oleh-oleh dulu ya," ucap Camelia.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang