Part 19 -Sakit!-

1.8K 102 11
                                    

Dua minggu kemudian ....

Sore hari setelah mandi Camelia segera membuka laptop miliknya dan mengerjakan beberapa pekerjaan yang akhir-akhir ini sangat menumpuk di perusahan. Matanya tak lepas dari laptop sampai Aldrick bangun pun ia tidak menyadarinya.

"Kau sedang apa, heum?" tanya Aldrick dengan suara serak khas bangun tidur.

"Mengerjakan beberapa file yang penting," ucap Camelia dengan tatapan masih fokus ke laptop.

"Hm," balas Aldrick seraya menyenderkan kepalanya di ceruk leher Camelia.

"Ald, kau berat. Cepat sana mandi ini sudah sore," ucap Camelia.

"Masih ngantuk," ucap Aldrick malas.

"Mangkanya mandi biar ga ngantuk. Udah sana mandi, kamu bau tau," ucap Camelia membuat Aldrick melotot dan menegakkan kepalanya.

"Aku ga bau!" rajuk Aldrick tak terima.

"Bau, udah sana mandi," ucap Camelia masih fokus pada laptopnya. Jari-jari tangannya terus mengetik keyboard membuat Aldrick kesal, lalu merebut laptop itu. "Ald! Balikin laptop aku!" ucap Camelia.

"Ga mau! Bilang dulu aku ga bau baru aku kasihin," ucap Aldrick.

"Iya, iya kamu ga bau. Sekarang balikin, aku mau kerja," ucap Camelia malas.

"Ga ikhlas banget sih," ucap Aldrick.

"Ck! Suamiku yang ganteng, baik, ga bau balikin laptopnya ya, aku mau kerja, dan kamu mandi sana ini udah sore," ucap Camelia lembut dengan senyum terpaksa membuat Aldrick terkekeh geli.

"Mandiin," rengek Aldrick membuat Camelia melotot, melihat hal itu Aldrick langsung menyimpan laptop Camelia kembali dan lari ke kamar mandi.

"Aldrick cabul!" teriak Camelia kesal.

Sedangkan di kamar mandi Aldrick tergelak karenanya. Setelah beberapa menit berlalu Aldrick keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk di pinggang, membuat dadanya terekspos. Camelia tak menyadari hal itu karena masih sibuk dengan laptopnya. Aldrick kesal dibuatnya, lelaki itu langsung merampas kembali laptop Camelia dan menaruhnya di meja dekat sofa. Camelia menatap Aldrick dengan kesal, hendak memarahi Aldrick, namun tercekat kala melihat pemandangan dihadapannya.

"Terpesona heum?" tanya Aldrick menggoda.

Sial! Dia ketahuan! Pipi Camelia sudah merah karenanya.

"Kau! Dasar cabul!" ucap Camelia melemparkan bantalnya ke arah Aldrick. Lalu menangkup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya.

"Cabul bagaimana? Memang aku berbuat apa?" tanya Aldrick sok polos.

Camelia melotot mendengar ucapan Aldrick kemudian tanpa sadar membuka tangannya dan menatap Aldrick tajam, sedangkan yang ditatap malah memasang wajah menggoda membuat Camelia kesal bukan main.

"Ald, kau!" Camelia kembali menangkup wajahnya ketika Aldrick mendekatinya. "Cepat sana di baju!" ucap Camelia.

"Pilihkan bajunya," rengek Aldrick yang entah sejak kapan sudah meletakkan kepalanya di paha Camelia.

"Kau pilih saja sendiri," ucap Camelia.

Aldrick dengan kesal membuka tangan Camelia yang menutupi wajah istrinya itu.

"Aku mau kau yang pilihkan," ucap Aldrick merengek.

"Awas, Ald. Aku mau ke dapur," ucap Camelia hendak pergi, namun di tahan Aldrick.

"Pilihkan bajuku dulu atau aku tak mau pakai baju," ucap Aldrick membuat Camelia melotot.

"Apa kau akan turun ke bawah dengan setengah telanjang begini?" tanya Camelia tak percaya.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang