"KIA!! BANGUN, KAMU MAU TERLAMBAT DI HARI PERTAMAMU?"teriakan Mama membuat seorang gadis menggeliat di tempat tidurnya.
"IYA, MA!!"balas Kia dengan teriakan.
Kia masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Setelah itu, Kia memakai seragam barunya dan turun dengan menenteng tas menuju meja makan.
"Pagi, Ma Pa!"sapa Kia.
"Pagi, Sayang!"balas Mama dan Papa Kia bersamaan.
"Kamu mau apa?"tanya Mama Kia.
"Sandwich aja, Ma!"jawab Kia.
"Kamu gak makan nasi?"tanya Papa Kia.
"Gak, Pa. Aku udah bilang, aku gak biasa makan nasi saat pagi"jawab Kia.
Papa Kia hanya mengangguk dan melanjutkan makan. Setelah makan, Kia pamit untuk kesekolah dan dia menuju halte untuk naik bus sekolah.
Sebuah Bus Sekolah berhenti di depanya, Kia segera naik dan duduk di tempat yang masih kosong. Sebenarnya Kia tidak sendiri, di sampingnya ada hantu perempuan cantik dengan bando merah di kepalanya.
"Aku tahu kau bisa melihatku!"ucap hantu Perempuan itu.
"Ya ya ya, jangan menggangguku."ucap Kia.
"Aku hanya ingin berteman denganmu"ucap hantu tersebut.
"Baik! Perkenalkan namaku Akia Emily, siapa namamu?"tanya Kia.
"Racala Dinela, panggil aku Cala saja!"ucap Cala.
"Oke, aku akan memanggil namamu kalau aku butuh kamu!"ucap Kia.
"Nusa Bakti!"ucap supir Bus.
"Aku duluan!"pamit Kia.
Hantu Cala hanya mengangguk, Kia turun dari bus dengan tas hitam di punggungnya. Kia segera berjalan kw arah kelasnya dan masuk, dia mencari Vivi.
"Hai Kia. Gue udah siapin nih tempat dari kemarin, silahkan aja duduk!"cerocos Vivi.
"Lo yang seneng, Gue yang resah."ucap Kia lalu duduk.
Tak lama semua murid sudah masuk ke kelas baru mereka, tak lama datang guru perempuan dengan ramah.
"Pagi semuanya!"sapa guru tersebut.
"Pagi, Bu."balas semua murid kecuali Kia.
"Perkenalkan nama Ibu Fifina Asda, kalian bisa panggil Ibu Fifi saja. Ibu disini mengajar Bahasa Inggris dan sekaligus wali kelas kalian, hari ini kalian masih tidak belajar dan boleh berkeliling!"jelas Ibu Fifi.
Setelah Ibu Fifi keluar, semua murid berhamburan keluar dari kelas. Vivi menarik Kia keluar dari kelas, Kia hanya diam dengan tatapan datarnya mengikuti Vivi yang menyeretnya entah kemana.
"Mau kemana, Vi?"tanya Kia.
"Lo masih ingat tentang pembunuhan dan Bunuh diri itu?"tanya Vivi.
"Gue ingat, emangnya kenapa?"tanya Kia.
"Lo gak bisa lihat mereka gitu?"tanya Vivi.
"Mungkin mereka udah tenang, gue cuma lihat mbak kunti ama yang lain gak ada mereka!"jawab Kia.
"Beneran?"tanya Vivi.
"Yaelah, lo mau lihat gue ada kok gelang yang bisa lihatin mereka."tawar Kia.
"Boleh, tapi lo tetap bisa lihat mereka kan?"tanya Vivi.
"Gue indigo, gak pake apa-apa juga tetep akan ada mereka"jawab Kia.
"Gak deh, gue takut!"balas Vivi.
"Vi gue kebelet nih, tungguin sebentar ya atau di kelas!"ucap Kia tiba-tiba sambil berlari.
Kia berlari menuju toilet dan masuk, disana sepi dan tak ada siapapun. Kia keluar dari toilet dan berjalan santai sambil mencari Vivi, tapi di pertengahan jalan yang masih sepi dia merasa hawa dingin menusuk kulitnya.
Brakk
"Arrgghh...!"ringis Kia saat dia terlempar ke dinding.
"L-le-pas."ucap Kia saat lehernya terasa di cekik.
Tubuhnya sudah lemas, nafasnya memburu dan dilihatnya hanya gumpalan kabut putih membentuk postur tubuh laki-laki.
"G-Gue mo-hon, gue cu-ma le-wat!"ucap Kia tersengal.
Cekikan itu terlepas membuat tubuh Kia yang semula melayang kini luruh ke lantai dengan darah mengalir dari lehernya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost In The School [END]
Mystery / ThrillerCERITA INI MENGISAHKAN DUA GADIS YANG BERJUANG UNTUK MEMECAHKAN MISTERI INSIDEN YANG TERJADI PADA ANGKATAN DUA TAHUN YANG LALU, SALAH SATU DARI MEREKA MEMILIKI INDIGO DAN MEMPERMUDAH MEREKA MEMECAHKAN SEMUA MISTERI. HAYALAN AUTHOR YA, BUKAN BENERAN...