11

365 19 0
                                        

"Set dah, lo ngapain bawa-bawa gue?"tanya Vivi.

"Bagus dong, kali aja lo sama dia jodoh."jawab Kia.

"Udah ah, pulang yuk."ajak Vivi.

"Siapa mereka?"tanya Farhan saat Kia dan Vivi sudah menghilang.

"Akia Emily dan Vivian Acdrela,murid kelas X di Nusa Bakti. Gue awalnya kira mereka cuma mau tau, ternyata mereka tahu banyak tentang Leo. Mereka bisa bantu kita mecahin misteri Peristiwa 2 tahun yang lalu, gue curiga kenapa mereka gak nanya sama Alfi dan larang kita buat beri tahu Alfi dan Hanan!"jelas Nathan.

"Oke. Besok kita ke sekolah dan bawa mereka ke rumah lo aja dulu, kalau di sekolah takutnya ada yang ngintip."ucap Farhan.

"Oke."balas Nathan.

"Ngomong-ngomong lo cocok deh sama Vivi."kekeh Nathan.

"Enak aja."balas Farhan.

...

Kia merebahkan tubuhnya di kasur, dia masih memikirkan apa yang sebenarnya terjadi 2 tahun yang lalu.

"Gue harus selidiki Kak Alfi."ucap Kia.

"DOR!!"ucap Leo mampu membuat Kia bangkit dari tidurnya.

"Isshh...ngagetin aja"kesal Kia sambil kembali tiduran.

"Mikirin apaan sih?"tanya Leo.

"Aku curinga sama Kak Alfi, Kak."jawab Kia.

"Tumben pakai Kakak, biasanya lo-gue aja"ucap Leo.

"Serah aku lah."balas Kia.

"Emangnya kenapa curiga?"tanya Leo.

"Ada yang aneh sama Kak Alfi, dia seperti tidak suka saat ada yang menanyakan kejadian 2 tahun yang lalu."jawab Kia.

"Coba aja dulu selidiki, tapi jangan berprasangka dulu."balas Leo.

"Yaudah, aku mandi dulu."ucap Kia.

"Jan ngintip."sambung Kia.

"Iya ah, bawel baget sih?"kesal Leo.

Setelah mandi.....

"KIA!! MAKAN SIANG, CEPAT!!"teriakan Vivi terdengar dari luar.

Memang Vivi masih menginap, Mama dan Papa Kia bakal pulang besok.

Kia keluar dari kamar dan duduk di meja makan, dia memandang berbagai masakan yang tersaji.

"Tumben masak Soup Ayam, biasanya cuma Ayam goreng."ucap Kia.

"Bosen kali, Ayam goreng mulu."jawab Vivi.

Mereka pun makan sambil berbincang-bincang, Leo hanya diam memperhatikan mereka.

S
K
I
P

"Udah sore, ngapain nih?"tanya Vivi.

"Kita kerumah Kak Nathan yuk, lanjutin introgasi mereka "ajak Kia.

"Let's go."balas Vivi.

Mereka berangkat menuju rumah Nathan dengan sepeda, saat mereka sampai rumah Nathan seperti ramai.

"Aku gak mau, Pa!"suara Nathan terdengar.

"Assalamualaikum!"ucap Kia dan Vivi.

"Walaikum Salam."balas semua orang.

Kia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sepertinya sedang ada pertemuan antar dua keluarga.

"Ada apa, Ya?"tanya Nathan.

"Ah-itu-"belum sempat Kia melanjutkan perkataannya Nathan sudah menariknya masuk menuju kamarnya.

"Kok gue di tinggal ih!"batin Vivi kesal.

"Maaf Om, Tante. Saya permisi masuk, permisi!"ucap Vivi sopan lalu melangkah masuk.

"Tunggu"ucap Papa Nathan.

"Ada apa, Om?"tanya Vivi membalikkan badanya.

"Siapa kalian?"tanya Papa Nathan.

"A-"

"Mereka temen Nathan, jangan usik mereka."ucap Mama Nathan terdengar ketus.

"Udah, kamu ke kamar Nathan ya."ucap Mama Nathan lembut.

"Iya, Tante. Aku permisi!"ucap Vivi.

"Sampaikan salam Tante sama Kia ya dan bilang panggil Mama saja!"ucap Mama Nathan.

"Asiap Tante, permisi!"ucap Vivi langsung ngacir.

"Apa maksud Mama?"tanya Papa Nathan marah.

"Apa, aku gak setuju dengan perjodohan ini. Lihat dua anak itu, mereka mempunyai sopan santun dan menghormati yang lebih tua. Tidak seperti Clara yang tidak tahu sopan santun, bahkan kerjaannya cuma belanja, kesalon dan lain-lain!"ucap Mama Nathan.

"VINA!"bentak Papa Nathan.

"Apa?"tanya Mama Nathan.

Plak

"Om. Om kok nampar Mama aku, gak bisa di maafin?"tanya Kia yang sudah berada di depan Mama Nathan dan menggantikan posisi yang di tampar.

"Kamu, Kamu itu pengganggu!"marah Papa Nathan.

Ghost In The School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang