23. END

380 18 0
                                    

"KALIAN JAHAT!!"teriak Kia.

"Kia!"lirih Leo.

Kia memandang Leo yang mulai menjadi transparan, Leo akan menghilang.

"I Love You"ucap Leo.

"Selamat tinggal"ucap Leo lalu mulai menjadi asap.

"TIDAKKK...KAKAK...!!"teriak Kia tapi sudah terlambat Leo sudah menghilang bagaikan asap.

"Kakak, kembali!"lirih Kia.

"I Love You To!"balas Kia laku terduduk di tanah sambil menangis.

Mungkin ini saatnya dia berpisah dengan Leo, Leo mengingkari janjinya untuk tidak meninggalkan Kia. Tetap berada di  di dunia manusia adalah hal yang tak mungkin bagi Leo yang notabenya hantu, tapi Kia masih ingin bersama Leo dan mereka bertemu baru beberapa hari.

Polisi membawa Alfi dan Hanan ke Penjara, Farhan ke rumah sakit, kini hanya tinggal Kia, Vivi, Bu Hera dan beberapa guru yang khawatir dengan Kia.

"Kia, yang sabar. Mungkin kalian akan di pertemukan di lain waktu"ucap Bu Hera.

"A-Aku baru beberapa hari bertemu dengan kakak, kenapa dia sudah pergi?"tangis Kia.

"Kakakmu sudah tenang, kamu harus ikhlas"ucap Bu Jita.

S
K
I
P

Sudah tiga hari Kia mengurung diri di kamar dan terus menangis, Vivi dan keluarganya pun menginap di rumah Kia karena mengetahui masalah itu.

"Kakak, Kakak ninggalin Kia!"tangisan Kia semakin kencang.

"Kakak jahat, aku mau sama kakak"ucap Kia.

Hatinya sakit mengingat detik-detik terakhir Leo menghilang, menghilang untuk selamanya dari dunia ini dan akan bertemu di alam sana di waktu nanti.

Vivi bersandar di luar kamar, dia dapat merasakan sakit yang dialami Kia dan ikut meneteskan air matanya mendengar keluh kesah Kia.

"Kia hiks-kangen sama kakak, hiks-kakak ninggalin Kia!"ucap Kia sesegukan.

Besok adalah hari senin, Vivi membujuk Kia agar mau ke sekolah dan berhasil. Kia mau sekolah saat Vivi menyebut Leo gak suka kalau Kia terus nangis, tapi Kia semakin dingin dan pendiam.

SKIP

Upacara bendera dilakukan dengan khitmat, saat bagian pengumuman Kia dan Vivi di persilahkan maju. Kia tetap pada ekspresinya yang dingin dan datar, Leo memang sangat perpengaruh pada dirinya.

"Akia Emily dan Vivian Acdrela di persilahkan maju ke depan!"ucap Bu Hera sambil tersenyum.

"Semua tahu bahwa kalian yang telah memecahkan misteri sekolah Nusa Bakti, karena itu Ibu memberi kalian berdua hadiah. Silahkan!"ucap Bu Hera.

"Kia!"suara itu.

Kia membalikan badan, matanya berkaca-kaca melihat seorang pemuda yang sudah berdiri tegap di depannya.

"Kakak?!"lirik Kia.

"Iya ini Kakak"jawab Leo.

"KAKAK!!"ucap Kia sambil berlari memeluk Leo.

Sungguh keajaiban, dia bisa melihat Leo dengan nyata bahkan satu sekolah bingung. Vivi tersenyum melihat kebahagiaan Kia yang sudah kembali, dia tak menyangka bisa melihat orang yang sudah mereka anggap Kakak sendiri.

"Kakak ninggalin Kia!"tangis Kia.

"Dia Leonard Rakasa, Korban insiden 2 tahun yang lalu. Dia mengalami koma 2 tahun ini di London dan jiwanya yang tertinggal di sini. Leo adalah kakak kandung Akia Emily, tapi Kia dan Vivi mengalami kecelakaan dan hilang ingatan. Para keluarga tidak memberi tahu Kia dan Vivi karena tidak ingin Kia terpuruk karena Insiden itu, dan memilih merahasiakannya!"penjelasan Bu Hera mampu membuat Kia semakin menangis.

Proook prookkk prokkk

Para siswa dan para guru bertepuk tangan melihat itu, bahkan ada yang menangis mendengar penjelasan Bu Hera mungkin tersentuh.

"Eo!"ucap Kia.

"Iyya ingat sama Eo?"tanya Leo.

"Itu memori, bukan mimpi!"tangis Kia.

Leo mendekap Kia, sungguh dia rindu dengan Kia sang adik kecil yang sudah beberapa tahun melupakanya.

Ghost In The School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang