18

348 17 0
                                    

Vivi memandang Kia dengan tatapan khawatir, tapi kekhawatiranya berkurang mengingat Kia mempunyai penjaga yang sangat perhatian dan tak mungkin meninggalkan Kia.

Saat Kia tak sengaja melihat Alfi lewat, dia penasaran dan instingnya mengatakan bahwa Kia harus mengikuti Alfi. Kia berdiri dengan pelan sambil memegang Dadanya, Vivi hanya membiarkanya dan mengikuti Kia. Satu kelas hening melihat Kia, mereka bingung kenapa Kia memegang dadanya.

"Ke mana, Ya?"tanya Rena.

"T-oilet"jawab Kia serak.

"Ke mana, Ya?"tanya Vivi saat sudah di luar kelas.

"Ikuti Kak Alfi"jawab Kia.

Leo menggendong Kia agar Kia lebih rileks dengan tidak berjalan dulu, Vivi dan Kia mengikuti Alfi yang sedikit kelihatan Misterius dan mereka sampai di gudang Sekolah. Alfi masuk ke Gudang dan seperti mencari sesuatu dan mengambil sebuah buku berwarna coklat berdebu yang sepertinya buku Diary seseorang, Vivi dan Kia bersembunyi di samping Gudang saat Alfi keluar tapi Alfi tidak kembali keruanganya melainkan berjalan ke Taman Belakang.

Dilihat mereka Alfi membuat lubang di samping pohon Rambutan kecil dan mengubur buku itu, Alfi menimbunnya dengan daun Rambutan yang sudah kering. Kia dan Vivi menuju ke sana saat mereka pastikan Alfi sudah kembali keruanganya dan menutup pintu ruanganya dari dalam, saat di lihat buku tersebut adalah milik Vian Madhenra.

**-**-2012

Aku ingin ikut Geng mereka, tapi mereka selalu membullyku. Apa salahku, apa penampilan mempengaruhi semuanya. Hari ini mereka membullyku habis-habisan hingga aku pingsan, tapi ini aku sudah bangun. Seseorang ke sini!

**-**-2012 Sore

Ternyata Leo, dia memang anggota Geng mereka tapi dia selalu membantuku dan tidak pernah membullyku. Leo mengantarku pulang, tapi saat sore sekarang aku mendapat SMS dari Leo agar ke sekolah. Aku berangkat kesekolah dan Aku melihat Leo juga di sana,  saat ku tanya ada apa. Dia menjawab dia dapat SMS dariku yang menyuruhnya Ke Sekolah, aku bingung.

"Bukti kita dapatkan, hanya tinggal kerumah Kak Hanan lagi!"ucap Vivi.

S
K
I
P

"Kia kenapa?"tanya Nathan.

"Gak apa-apa"jawab Kia.

Mereka pun melesat menuju Rumah Nathan, sesampainya di Rumah Nathan Kia bilang mereka perlu ke Rumah Kak Hanan.

Rumah Hanan

"Assalamualaikum"

"Waalaikum Salam, ada yang bisa di bantu?"tanya seorang perempuan paruh baya.

"Hanan ada, Tante?"tanya Farhan.

"Oh, masuk dulu. Tante panggilin Hanannya"ucap Mama Hanan.

"Lama gak ketemu,  ngapain bro?"tanya Hanan.

"Kakak!"sambar Kia membuat semua kaget.

"Mana Diary Kak Vian?"tanya Kia.

"A-apa maksudnya?"tanya Hanan.

"Jelaskan semuanya, atau rumah ini rata dengan tanah!"marah Kia.

"Menjelaskan apa?"tanya Hanan.

"Arti Nama Kakak yang berada di Diary Vian yang memukul Kak Leo!"jawab Kia semakin marah.

"M-maaf, aku yang memukul Leo. Tapi itu bukan kehendakku, ada seseorang yang mengancam keluargaku kalau aku tidak memukul Leo. Saat itu Vian sedang menulis, aku memukul kepala Leo hingga hilang kesadaran dan aku pulang karena ketakutan!"jelas Hanan sambil menangis.

"KAKAK MEMUKUL KAKAK TERSAYANGKU, KAKAK AKAN MATI...!!"teriak Kia.

Prang

Prang

Prang

Prang

Foto-foto yang di pajang di sepanjang dinding jatuh dan kacanya berhamburan membuat Mama dan Papa Hanan menghampiri mereka, menanyakan apa yang terjadi.

"DIAM!"bentak Vivi saat semua panik.

"Kamu jahat, Kak Leo kakak tersayangku kamu bunuh...Arrgghhhh.......kalian akan mati!!"bentak Kia.

"KIA, JANGAN MEMBUAT DIRIMU SEMAKIN PARAH DAN MEMANGGIL MEREKA SEMUA KE SINI!"bentak Vivi mampu membuat Kia diam.

Ghost In The School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang