10

367 17 2
                                        

Deg

"Eo, Eo. Eo gak akan ninggalin Iyya kan?"

"Eo gak bakalan ninggalin Iyya."

"Kak Leo gak bakalan ninggalin Kia."jawab Leo.

"Janji?"tanya Kia.

"J-janji!"jawab Leo gugup.

"Eh Vi, Kia beneran bisa lihat hantu?"tanya Nathan.

"Iya, aku sahabatnya dari TK loh."jawab Vivi.

"Nat, kenapa tuh anah. Gila ya?"tanya Farhan.

"ENAK AJA BILANG ADEK AKU GILA, DIA WARAS TAPI BEDA."kesal Vivi.

"Maksudnya?"tanya Farhan.

"Dia indigo."jawab Nathan.

"Emang di rumah gue ada hantu?"tanya Farhan.

"Capek aku kalau punya temen kayak dia, untung bukan temen aku."ucap Vivi.

Baru saja Farhan ingin menjitak Vivi, sebuah suara menghentikannya.

"Jangan apa-apain kakak aku!"ucap Kia dingin.

"Wlee..."ucap Vivi pada Farhan.

"Untung anak kecil."gumam Farhan.

"APA LO BILANG?"teriak Kia.

"Apaan, jangan ngegas dong."sewot Farhan.

"Tapi sayangnya aku gak punya rem, cuma ada Cuter"balas Kia.

"Pusing gue!"ucap Farhan.

"Back topic, berarti kalian suka membully dulu?"tanya Vivi.

"I-ya sih, tapi kan itu juga perintah Jian. Cuma Leo yang bisa ngatur Jian dan gak ikut bully!"jawab Nathan.

"Tenang aja, gue pastiin kalian bakal masuk penjara."sahut Vivi.

"Jangan dong, apa salah kita?"tanya Farhan.

"Ceritakan sebelum Vian dan Leo meninggal."ucap Kia.

"Itu...

Flashback On

Bugh

"Hahahaa...Vian, Vian lo pikir bisa masuk geng gue dengan tampilan kek gini?"tanya Jian.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Mereka memukuli Vian dengan brutal, cuma Leo yang diam sambil menatap Vian.

"Yaudah, cabut!"ucap Jian.

Mereka pergi dari tempat itu, saat itu Leo berjalan paling belakang dan bilang kalau dia mau ambil sesuatu di kelas. Yang lain pulang, sebenarnya Leo tidak ke kelas melainkan ke tempat tadi. Saat Leo masuk, dilihatnya Vian pingsan.

Keesokan harinya Vian di temukan di pinggir lapangan dengan kepala hancur dan Leo di temukan di tempat pembullyan dan di larikan ke rumah sakit. Leo di kabarkan meninggal dan jenazahnya di bawa ke London untuk di makamkan.

Yang lain turut berduka, Jian pun merasa bersalah karena membully Vian. Keesokan harinya, Jian di temukan gantung diri di lantai dua dan masih memakai seragam sekolah. Menurut polisi, Vian dan Leo di bunuh dan Jian bunuh diri.

Flashback Off

"Oke, tungg-"

"Apakah Kak Alfi pulang bersama kalian waktu itu?"tanya Kia.

"Alfi beda arah dengan kami, dia pulang lebih dulu."jawab Farhan.

"Kak Hanan?"tanya Vivi.

"Hanan waktu itu pulang sama Alfi karena mereka searah "jawab Nathan.

"Oke, terima kasih infonya. Kami harus pulang, Kak!"ucap Kia sambil tersenyum.

"Tumben lo senyam-senyum."ucap Vivi.

"Jangan bilang sama Kak Alfi dan Kak Hanan dulu!"ucap Vivi.

"Kalau ingin selamat."sambungnya.

"Mama Kak Farhan mana?"tanya Kia.

"Ada di dapur lagi masak"jawab Farhan bingung.

"TANTE!! KIA SAMA VIVI PULANG DULU, NANTI KAPAN-KAPAN KE SINI LAGI. KAK FARHAN BAIK, COCOK BUAT VIVI TANTE. RESTUIN YA!!"teriak Kia sengaja menghadap ke telinga Nathan.

"IYA! NANTI KE SINI LAGI SAMA VIVI, BIAR TANTE KENALIN SAMA PAPA FARHAN!!"balas Mama Farhan dari dapur.

"Aduh, kuping gue budek nanti Kia!"kesal Nathan.

"Sujud Syukur aku Kak."balas Kia.

Ghost In The School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang