"Kakak membunuh Kak Leo dan apa Kakak tahu, Kak Leo sedang duduk di samping Kia"jelas Vivi sambil mengusap kepala Kia.
Mama Hanan duduk di samping Hanan yang sedang menangis, dia tidak tahu tentang semua itu.
"Apa benar Kamu yang membunuh Leo?"tanya Mama Hanan dan Hanan hanya mengangguk.
Plak
"PAPA GAK PERNAH AJARIN KAMU TENTANG PERBUATAN DOSA YANG SANGAT BESAR, APA YANG KAMU PIKIRKAN HANAN?"bentak Papa Hanan.
"Keluarga ini akan hancur kalau aku tidak menurutinya"jawab Hanan.
"Tak ada yang menghancurkannya, kamu terlalu bodoh hingga di bodohi teman sendiri"ucap Kia.
"Apa maksudnya?"tanya Papa Hanan.
"Aku dan Vivi melihat Kak Alfi bersembunyi-sembunyi mengubur Diary ini di Taman Belakang sekolah, dia seperti sangat takut kalau ada yang melihatnya!"jelas Kia.
"Jadi siapa dalangnya?"tanya Nathan.
"Apa keluarga Kak Alfi dan Keluarga Kak Leo dulu punya masalah?"tanya Vivi.
"Emm..dulu Alfi memiliki adik laki-laki, tapi adiknya meninggal tenggelam di sungai belakang rumahnya saat bermain dengan Leo, keluarga mereka menuntut Keluarga Leo tentang terlibatnya Leo dalam pembunuhan Adik Alfi. Tapi keluarga Leo dapat memberi bukti bahwa Leo tidak bersalah dengan melihat CCTV di belakang, di sana Leo sedang duduk di pohon dan Adik Alfi di pinggir sungai. Lalu Adik Alfi tergelincir masuk ke sungai, Leo bingung dan dia tahu dia tidak bisa berenang!"jelas Hanan.
"Tapi kenapa Kakak membunuh Kak Leo, aku bahkan belum pernah melihatnya dengan nyata!"lirih Kia.
"APA?!!"kaget mereka kecuali Vivi.
"Yah maklum aku Indigo, dia hanya roh dan sesekali menghilang"ucap Kia.
"Assalamualaikum"
"Waaikum Salam"
"Gue lihat Mama Leo ke Hotel *****, laporan selesai"ucap seorang pemuda.
"Udah sono pulang, makasih infonya"usir Kia.
"Yeee...ngusir mulu dah, Assalamualaikum"ucapnya.
"Waalaikum Salam"
"Oke, kita ke Hotel *****, berdua aja siapa mau sama aku. Yang lain tunggu di sini aja?"tanya Kia.
"Kakak"jawab Nathan.
"Yaudah, Bay Bay semua. Assalamualaikum"ucap Kia di iringi Nathan.
"Waalaikum Salam"
SEKIP LAGE
"Nama Mama Leo siapa?"tanya Kia.
"Adina Widratiwi!"jawab Nathan.
"Saya mencari kamar atas nama Adina Widratiwi, apa ada?"tanya Kia pada pegawai Hotel yang berjaga di depan.
"Adina Widratiwi, Kamar nomor 134, lantai 3"jawabnya.
"Terima kasih"ucap kia lalu berlalu menuju Lift.
Hotel itu sangat sepi, mungkin ada yang bekerja dan ada yang berdiam di kamar saja. Mereka hanya berdua di Lift, Leo pulang ke rumah untuk menulis surat untuk Mama dan Papa Kia.
"Kia sayang sama Kak Nathan?"pertanyaan itu meluncur dari mulut Nathan.
Pipi Kia merona, dia memandang Nathan dengan tatapan yang sulit diartikan dengan rona merah menjalar di pipinya.
"Hm"dehem Kia saat Lift terbuka dan berlalu keluar mencari nomor kamar Mama Kak Leo.
Ting tong
Kia memencet bel kamar nomor 134, seseorang membuka pintu dam mempersilahkan masuk.
"Ada apa ya?"tanya perempuan itu.
"Apa benar dengan Mama Leonard Rakasa?"tanya Nathan.
"B-enar, Saya Mama Leo"jawab Mama Leo.
"Apa Leo benar-benar meninggal?"tanya Nathan.
"Iya, Leo meninggal saat sampai di London"jawab Mama Leo.
"Memangnya ada apa?"tanya Mama Leo.
"Tidak, kami hanya memastikan dan saya Temanya"jawab Nathan.
"Sebenarnya Leo sempat koma beberapa minggu, setelah itu dia menghembuskan nafas terakhirnya"jelas Mama Leo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost In The School [END]
Mystery / ThrillerCERITA INI MENGISAHKAN DUA GADIS YANG BERJUANG UNTUK MEMECAHKAN MISTERI INSIDEN YANG TERJADI PADA ANGKATAN DUA TAHUN YANG LALU, SALAH SATU DARI MEREKA MEMILIKI INDIGO DAN MEMPERMUDAH MEREKA MEMECAHKAN SEMUA MISTERI. HAYALAN AUTHOR YA, BUKAN BENERAN...