20

341 16 0
                                    

"Terima kasih Tante, kita pulang dulu"ucap Nathan.

Sedangkan Kia tidak dapat bicara lagi, dia bungkam saat mendengar pernyataan langsung dari Mama Leo.

...

"Gimana?"tanya Vivi.

"Leo meninggal di London"jawab Nathan.

"Ya?"ucap Farhan khawatir.

"Pulang"ucap Kia dingin.

Mereka pun berpamitan pada keluarga Hanan dan pergi kembali menuju Rumah Nathan, Kia dan Vivi pulang dengan mengendarai sepeda.

"Assalamualaikum"ucap Kia dan Vivi.

"Waalaikum Salam"jawab Mama dan Papa Kia.

Kia melengos masuk ke kamarnya tanpa ingin bicara lagi, Vivi hanya menghela nafas melihat kelakuan Kia.

"Kia kenapa?"tanya Papa Kia.

"Sedikit masalah, Pa"jawab Vivi.

"Aku ke kamar dulu Pa, Ma"ucap Vivi lalu pergi ke kamarnya.

SKIP

"Kia sayang, bangun. Kamu sekolah hari ini!"ucap Leo tapi Kia malah menariknya ke kasur.

"Kenapa hm,  ayo Kia hari ini sekolah!"ucap Leo gemas.

"Gak mau, mau sama Kakak"balas Kia memeluk Leo yang senantiasa terus memakai seragam sekolah.

"Kakak udah pakai seragam, kamu belum"ucap Leo.

"Yyeee...setiap waktu kakak pake seragam sekolah, toh kakak gak bisa ganti baju"dumel Kia.

"Makanya cepet, nanti telat"balas Leo sambil menggendong Kia menuju kamar mandi dan menceburkanya Ke Bathub berisi air dingin.

"Ihhh.....dingin tau"gerutu Kia.

"Dingin air atau dingin Kakak?"tanya Leo.

"Dinginan kakak sih"jawab Kia sambil tertawa.

Setelah memakai seragam, Kia berjalan menuju meja makan yang sudah lengkap.

"Pagi"ucap Kia.

"Pagi!"jawab semua.

"Ma, kita berangkat!"ucap Kia dan Vivi setelah makan.

Perjalanan mereka mulus, tak ada gangguan apapuh hingga masuk ke kelas. Tapi satu gangguan yang tak bisa di hindari, yaitu gangguan Leo yang selalu membuat Kia maupun Vivi kesal.

"PAGI SEMUANYA!!"teriak Vivi.

"Pagi Vivi, Kia"jawab semua yang berada di kelas.

"Woyy...ada PR gak?"tanya Vivi.

"Gak ada, Vi"jawab Ginu.

Kriiing kriiiing

"Pagi Anak-Anak!"ucap Ibu Hera.

"Pagi, Bu"jawab Anak-Anak.

"Hari ini kami mengadakan rapat para guru, jadi kalian tetap di kelas hingga jam istirahat. Ada pertanyaan?"tanya Bu Hera.

"Memangnya ada rapat apa Bu?"tanya Hendra.

"Ada yang menemukan ruangan berdarah, kami mendiskusikan tempat itu"jawab Bu Hera.

"Shit"batin Kia.

"Bu, apa aku boleh ke sama sebentar?"tanya Kia memelas.

"Hanya kalian berdua"jawab Bu Hera.

"Saya bertanya, apa kasus dulu sudah selesai?"tanya Vivi.

"B-elum"jawab Bu Hera.

"Kenapa?"tanya Kia.

"Kami tak ingin nama baik sekolah jatuh karena kasus itu"jawab Bu Hera.

"Makanya kalian membayar mahal untuk menutup kasus ini?"tanya Kia.

"Iya"jawab Bu Hera.

"Jangan salahkan kami kalau kasus ini akan selesai minggu ini"gerutu Kia.

"Apa maksudnya?"tanya Bu Hera.

"Lihat saja, salah satu korban adalah Kakak tersayangnya. Maklumi dia kalau seperti itu, dan kami akan menyelesaikannya walaupun sekolah menentang!"jawab Vivi.

"Tapi di Kartu Keluarga, Kia anak tunggal"ucap Bu Hera bingung.

"Kami menganggapnya Kakak kami, dia baik dan tampan"ucap Vivi.

"Jangan bilang pada sekolah, atau pembunuhnya terus berkeliaran di sekolah"ancam Kia.

"Pembunuhnya?"tanya Bu Hera bingung.

"Ibu akan mati kalau hal ini bocor dan pembunuhnya ada di dekat kita, berhati-hati Bu dia mempunyai topeng yang bagus tapi tidak mempengaruhi kami!"ucap Kia dingin.

Ghost In The School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang