"Emangnya ada hantu apa?"tanya Farhan penasaran.
"Nah. Dulu itu kita berdua pernah lewat sana habis magrib, tiba-tiba Kia teriak. Katanya ada hantu yang mau cium dia, cuma nembus!"jelas Vivi.
"Hahahaa..kayaknya tuh hantu naksir ama Kia"tawa Farhan.
"Enak aja, cantik-cantik gini gak mau di taksir ama hantu!"balas Kia Pede.
"Kepedean lu!"ucap Vivi.
"Oh iya, Kak Leo! Mucul dong, Kia cantik kangen nih!"ucap Kia.
Tiba-tiba Leo muncul di depan Kia dan langsung memeluk Kia hingga dia jatuh.
"Astoge, Napa lu jatoh?"tanya Vivi.
"Diterjang tsunami, astaga Vivi siapa lagi kalau bukan nih hantu tersayang gue!"jawab Kia geram.
"Heheheee....gue kira di seruduk kerbau transparan!"ucap Vivi.
"Emang ada?"tanya Farhan.
"Ada di hidungmu!"jawab Kia sambil berdiri.
"Kemana aja kamu, Aku nungguin di rumah!"ucap Leo kesal.
"Aku takut, di depan Cafe sana ada hantu mesum!"jawab Kia.
"Oh itu, tadi dia hampir aja meluk aku. Ih geli aku jadinya!"jelas Leo.
"Hahahaaa...kan bener kan!"tawa Kia.
"Apaan?"tanya Vivi, Nathan, dan Farhan bersamaan.
"Kak Leo hampir di peluk hantu depan Cafe katanya, ih hantunya Gay dan mesum deh!"tawa Kia.
"ANAK-ANAK. MASUK, UDAH MAU MALAM. KALAU GAK MASUK, MAMA GAK MAU BUKAIN PINTU!!"teriakan Mama Nathan mampu membuat sema berebutan masuk ke rumah.
"Pinter, sekarang mandi!"titah Mama Nathan.
"Kita gak punya baju ganti-"
Puk
Leo menjatuhkan baju Kia dan Vivi yang ia bawa dari rumah, tepat di kepala mereka.
"Aduh, bilang-bilang elah!"ucap Vivi karena kaget.
"Iya, kaget aku untung gak jantungan!"balas Kia sambil mengelus dadanya.
"Udah sana mandi, di sana kamar mandi ada dua buah!"ucap Mama Natjan sambil menepuk kepala kedua gadis itu.
SKIP AE
"Kalian besok sekolah?"tanya Mama Nathan.
"Sekolah!"jawab Kia dan Vivi bersamaan.
Deru mesin mobil terdengar dari depan rumah, mereka tahu kalau itu Papa Nathan yang baru pulang.
"Mama, kita kabur dulu!"ucap Kia langsung menarik Vivi menuju kamar Nathan dengan berlari.
Mama Nathan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka, sebegitu takutnya mereka dengan Papa Nathan.
Ceklek
"Huh huh huh....capek!"lenguh Kia.
"Hah..sama!"balas Vivi.
"Kenapa kalian?"tanya Nathan yang berada di bibir kasurnya.
"Diam, Papa Nathan datang!"ucap Kia dengan tatapan horor.
"Emang napa?"tanya Farhan.
"Nanti aja penjelasan, aku capek mau bobok!"balas Kia sambil merebahkan diri di kasur.
"Yeee...gue juga cape!"ucap Vivi sambil duduk di kursi meja belajar Natha.
Sedangkan Farhan sedang duduk di kursi untuk di balkon yang di seretnya masuk ke kamar. Tanpa mereka sadari sejak tadi Kia sudah tertidur karena Leo mengusap kepalanya agar cepat tidur.
"Seharusnya bukan hanya dia yang bisa lihat mereka, seharusnya gue juga!"lirih Vivi.
"Apa maksudnya?"tanya Nathan.
"Kata Mama, dulu kami pernah kecelakaan. Saat kami berdua terlempar dari mobil, Kia memelukku dari belakang hingga kepalanya bertabrakan dengan batu besar dan mengalami keretakan pada bagian tengkorak belakangnya. Sedangkan kepalaku mengenai balok kayu di samping Kia saat Kia melepas pelukanya karena pingsan, kami sama-sama koma. Aku koma selama 2 minggu dan Kia koma dalam 1 setengah bulan, sama-sama hilang ingatan dan Kia paling parah dengan mendapat Indigo. Kia tidak mengingat kejadian itu begitupun aku, tapi aku hanya di ceritakan!"jelas Vivi.
"Kisah kelam, tapi yang paling ku ingat adalah kata yang pernah di ucapkan Kia 'Mily sayang Vian'. Dia bahkan sudah melupakan panggilan itu, aku hanya mengingat itu dan hitam!"tangis Vivi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost In The School [END]
Mistério / SuspenseCERITA INI MENGISAHKAN DUA GADIS YANG BERJUANG UNTUK MEMECAHKAN MISTERI INSIDEN YANG TERJADI PADA ANGKATAN DUA TAHUN YANG LALU, SALAH SATU DARI MEREKA MEMILIKI INDIGO DAN MEMPERMUDAH MEREKA MEMECAHKAN SEMUA MISTERI. HAYALAN AUTHOR YA, BUKAN BENERAN...