15

357 20 0
                                    

Farhan dan Nathan hanya mendengarkan kisah kelam mereka berdua yang tak tau kepastian, Vivi saja di ceritakan mereka tidak tahu apa benar cerita tersebut.

"Eo, Eo, siapa. S-siapa mereka?"tanya Kia tiba-tiba bangun dari tidurnya dengan kedua tangan mencengkram kasur.

"Ada apa, Ya?"tanya Vivi.

"Mimpi buruk, mimpi itu terus datang!"ucap Kia hampir menangis.

Dia melihat dua anak kecil bermain dan berganti menjadi kedua anak tersebut mengucap janji, mengucap sayang, kata selamat tinggal, tangisan, darah, kecelakaan, koma, hilang ingatan dan terakhir anak tunggal. Berputar bagaikan CD rusak yang diputar  4X lebih cepat dari CD biasanya, Kia hampir menangis karena ketakutan.

"Tidur."ucap Nathan kembali membaringkan Kia dan mengusap kepalanya.

"Mau peluk Kak Leo!"ucap Kia.

Leo berbaring di sebelah kanan Kia dan memeluk Kia sambil mengusap kepalanya, Kia memejamkan matanya dan mencoba untuk masuk ke alam mimpi indahnya.

"Hah, setiap malam dia terus bermimpi. Mimpi buruk maupun mimpi indah, Kia selalu bercerita tentang mimpi indahnya dan menyembunyikan mimpi buruknya!"ucap Vivi.

"Kenapa?"tanya Farhan.

"Karena dia tak ingin Kakaknya cemas hanya karena mimpinya!"jawab Vivi.

"Anak-Anak waktunya tidur, sambung cerita kalian besok pagi. Mama gak mau buatin sarapan kalau kalian gak tidur!"ancam Mama Nathan.

"Mama ngancem terus sih?"tanya Nathan, Farhan, dan Vivi kesal.

"Udah, tidur!"perintah Mama Nathan.

"Iya, Ma!!"jawab semua.

Vivi tidur di kasur bersama Kia, sedangkan Nathan dan Farhan tidur di bawah dengan alas selimut.

S
K
I
P

P
A
G
I

"ANAK-ANAK BANGUN, KIA, VIVI, KALIAN SEKOLAH. CEPAT FARHAN, NATHAN, KALIAN ANTAR VIVI, DAN KIA!!"teriakan Mama Nathan di depan pinti mampu menjadi alarm mereka di pagi-pagi buta.

"Gak kedengeran tetangga gak sih, Mama teriak terus!"dumel Kia sambil mengambil seragam sekolah dan keluar menuju kamar mandi.

Setelah mandi mereka kembali ke kqmar untuk mengambil tas mereka, Nathan dan Farhan juga masih berada di kamar.

"Ayo, sarapan!"ajak Nathan menarik Kia.

"Yee...kita di tingggal"dumel Farhan sambil menarik Vivi mengikuti Nathan dan Kia.

"Kalian gak pake make up?"tanya Mama Nathan.

"Gak, Gak Ma. Kita gak mau di bilang cabe-cabean sekolah, pakai make up make up itu."tolak Vivi ngeri.

Mama Nathan hanya terkekeh mendengar hal itu, sedangkan Papa Nathan hanya diam dan sesekali memandang Vivi dan Kia dengan tatapan tak suka.

"Om, Om ke-"

"Eeettt...jangan polos-polos amat, nanti nangis. Udah diem, makan!"potong Vivi menyodorkan piringnya yang sudah lengkap isinya.

Kia mengangguk dan memakan makanannya dalam diam, semua makan dengan tidak ada yang boleh berbicara hingga selesai.  Kia kalau polos-polos ujung-ujungnya nangis, di cubit dikit nangis, kepunyaannya di ambil bisa ngamuk sambil nangis.

Setelah sarapan mereka berpamiran untuk berangkat ke sekolah, Kia sudah berubah menjadi dingin kembali.

"Pake apaan ke sekolah, Kak?"tanya Vivi.

"Mobil."jawab Nathan.

Setelah Nathan mengambil mobilnya di garasi, Nathan duduk di kursi kemudi dan di sampingnya Farhan. Sedangkan Kia dan Vivi duduk di kursi penumpang.

SKIP TERUS

Nathan dan Farhan mengantar Kia dan Vivi hingga depan kelas mereka, sebenarnya mereka sudah menolak tapi apalah daya di bandingkan dua cogan itu eaaakk.....

Ghost In The School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang