#2

168 21 0
                                    

NadaAlmira_
{Saya yakin kalian tahu bagaimana menghargai karya seorang author}

®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®®

085**:
Nanti pulang bareng gue.

         Ttd.
  Pacar yang ganteng

  Keysana hanya bergidik ngeri membaca pesan yang dikirimkan oleh gana. Mengapa pria itu bisa tahu nomor telponnya,padahal ia tak pernah memberikan apapun padanya. Kalau saja bukan untuk membayar utang,key mungkin sudah lari entah kemana meninggalkan pria gila itu. Pasalnya ia tidak bisa dan bahkan mungkin tak tega meninggalkan papanya sendiri. Keysana memang sudah tidak mempunyai ibu sejak 7 tahun yang lalu. Mamanya meninggal dunia akibat penyakit gagal ginjal yang dialaminya. semenjak kepergian sang mama keysana hanya tinggal bertiga dengan papa dan satu pembantunya yakni bi retno. Karena kesibukan sang papa menjadikan key hanya sering tinggal berdua saja dengan bi retno. Baginya bi retno sudah seperti ibunya yang kedua,ia sangat mengerti tentang key,bahkan key selalu menceritakan apapun dengannya.

^^^

  Bel pulang sekolah telah berbunyi,key segera membereskan beberapa bukunya kedalam tas. Ia ingin segera cepat-cepat pulang sekaligus melarikan diri dari orang sinting seperti gana. Namun belum lama ia melangkahkan kakinya keluar dari kelas,sesorang telah menarik tangannya sehingga membuat key berhadapan dengan orang tersebut. Sudah ia duga pasti itu gana,siapa lagi jika bukan dia. Key saja tak pernah punya teman cowok melainkan gana. Ya walaupun gana bukan temannya tapi sama saja lah,ia mengenalnya.

"Lo mau kabur heh"

"Sotoy lo...tahu dari mana gue mau kabur" jelas key sembari menatap tajam kedua mata pria bermata coklat itu.

Ganteng juga ya nih cowok.

  Loh apa yang barusan key katakan,ganteng gila apa gak mungkin ia punya rasa dengan cowok rese ini. Tanpa aba-aba key mulai menundukkan pandangannya,ia tak boleh menaruh respect kepada pria gila itu. Tidakk..

Sadar key,sadar


"Ayo pulang" ucap gana membuyarkan lamunan gadis didepannya itu.

"Terus sepeda ontel gue gimna?"

"Buang aja"

"Apa lo bilang buang. Gampang banget ngomongnya" tegas key

"Iya lah...besok gue beliin yang pake mesin" memang gana adalah anak orang berada,maka tak heran tanpa banyak waktu ia langsung mendapatkan apa yang ia minta.
Sedangkan key masih saja mengkhawatirkan sepeda miliknya,bukan tentang berapa besar kecilnya uang untuk membeli. Justru key bisa saja membeli seluruh toko sepeda kalau ia mau,tapi bukan itu masalahnya. Key adalah anak yang sangat irit,jadi selama barang tersebut masih bisa dipakai sayang kan kalau dibuang.

"Tenang aja,gue bakal bilang keanak buah gue suruh ambil tuh sepeda. Tapi lo pulang sama gue" gana kembali menenangkan gadis disampingnya. Padahal belum ada 2 hari mereka pacaran,gana selalu saja melakukan hal sweet yang tak pernah key dapatkan sebelumnya.

Selama perjalanan key dan gana hanya diam tak berkutip sama sekali. Dengan sesekali key mengedarkan pandangannya keluar cendela mobil,ia merasa begitu canggung disana. Sebenarnya ada rasa takut juga didalam hati keysana,apakah benar pria disampingnya ini adalah pria yang baik. Jangan-jangan gana ingin menyuliknya atau membawanya kesebuah rumah kosong dan akan menyekapnya disana. Ahh...tidak tidak key harus tetap berpikir positif thinking jangan sampai pikirannya ini benar.
Setelah sekian lama perjalanan akhirnya mereka sampai juga ketempat tujuan. Eh tunggu,ini kan bukan rumah key.

ArganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang