Dinner

113 13 0
                                    

  Kini hari yang sangat gana benci telah datang. Sedari tadi sang mama berusaha membujuk anak laki-lakinya itu agar mau menuruti permintaan papanya. Namun gana masih tetap saja kokoh dalam pendiriannya, ia mau dinner   bersama asalkan setelah itu ia diperbolehkan pulang keapartemen.

"Tapi mama janji sama gana dulu. Kalau setelah dinner  mama bantuin gana buat pulang keapartemen" ucap gana sedikit meminta kepada sang mama.

"Iya sayang. Mama janji" mama mulai mengangkat jari kelingkingnya guna untuk berjanji.

  Dengan berat hati gana mulai turun dari tangga bersama sang mama. Benar saja diruang makannya sudah penuh dengan keluarga gladis. Gana duduk disamping kanan gladis,ia sedikit kurang nyaman karena sedari tadi gadis disampingnya itu terus saja memperhatikannya.

"Anak kita sangat cocok ya bram?" tanya hans,papa gladis.

"Iya,pasti mereka bakal menjadi keluarga yang harmonis 2 tahun lagi" ya 2 tahun lagi, pasalnya gana kini masih menginjak kelas 12. Masak iya gana masih sekolah tapi sudah menikah,kan sedikit lucu. Hehe

"Pokoknya kita harus segera menentukan tanggal kapan mereka berdua akan bertunangan" gana mulai menahan amarahnya,ia sama sekali tidak mencintai gadis disampingnya itu.

"Kalau seumpama gana menikah dengan gladis, apa gladis mau menerima orang yang sama sekali tidak mencintainya" sontak semuanya terdiam mencerna semua ucapan dari gana. Sedangkan gladis hanya menunduk lemas.

"Cinta itu kan bisa datang karena kebersamaan gana. Om yakin kamu pasti mencintai anak om dia itu pintar,cantik dan lemah lembut" gana hanya tersenyum miring, siapa yang mau dengan anaknya yang centil itu. Laki-laki selain dia pun belum tentu ada yang mau.

"Tapi menurut saya cinta itu bukan dipandang dari kelebihannya saja tapi juga dipandang dari ke..."

Pyarrr

"GANNA,KAMU TIDAK SOPAN. INI TAMU PAPA" terang papanya.

"Ini tamu papa kan,Kenapa gana harus ikut menyambut?"  gana berlari keluar dari rumahnya, ia memutuskan untuk kembali keapartemen nya.

"Hans,maafkan perlakuan anak saya ya"

"Tak apa bram. Mungkin dia masih butuh proses"

***

  Gana hanya bisa  memukul-mukul setir mobilnya. Ia sangat marah besar akibat perlakuan sang papa,gana sudah bukan anak kecil lagi. Ia bahkan sudah tahu mana yang terbaik untuknya dan mana yang tidak. Gana tidak akan pernah lagi menginjakkan kakinya kerumah sang papa. Ia kapok,jika disana hanya mendapat perlakuan yang tidak baik.

  Gana telah sampai didalam kamar apartemennya,ia mulai merebahkan tubuhnya yang terasa amat penat. Dia bingung harus apa dan bagaimana kedepannya. Sepertinya ia memang harus berusaha sendiri,tak mungkin juga kan ia merepotkan key lagi.

"Pokoknya aku harus pertahanin kamu key. Aku janji" ucapnya sembari memukul-mukul kasurnya.

    

***

  Key sedari tadi tidak bisa tidur dengan nyenyak,tidak biasanya juga ia seperti ini. Key hanya berguling-guling diatas kasur nya sesekali juga ia memandang lekat foto nya bersama gana waktu didanau. Key mulai mendekati foto tersebut, ia teringat betul bagaimana momen gana ketika menyatakan cinta padanya. Sederhana namun sangat berkesan. Key mencoba membuka cendela kamarnya,ia ingin sekali melihat bintang malam ini. Lagian sudah lama juga ia tak melihat kenampakan pada malam hari. Key memandang langit penuh dengan senyuman dari bibirnya. Ini adalah sesuatu yang sangat indah bahkan tak pantas jika dilewatkan.

"Jika saja aku seperti bintang,mungkin aku tak pernah rela jika keindahannya direnggut oleh sang mentari"

"Namun dibalik itu semua bintang mengajarkan banyak manusia untuk saling mengerti,bahwa keindahan dan keelokkan akan sirna pada masa dan jam nya"


%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Masih kuat guys...hehe

Selamat menjalankan ibadah puasa,bagi yang menjalankan😀

Pesennya author cuma satu  -> Berbukalah dengan yang sayang karna yang manis belum tentu sayang. Heheww😆😂

Jangan lupa ya follow,vote dan comment nya

Follow IG-> @iinkrnwty_

Follow Wattpad -> NadaAlmira_

Berteman di FB -> Iin kurniawati

  
See you next part😊


Salam,

NadaAlmira_

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

ArganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang