keputusan

82 13 0
                                    

  Gana menghentikan mobilnya tepat dirumah aldo. Ia bisa melihat bahwa pria tersebut tengah membersihkan mobil. Gana turun dari mobilnya dan langsung menghampiri aldo.

"Tumben lo bersihin sendiri?" tanya gana.

Aldo menoleh dan sedikit terkejut akan kehadiran gana.

"Mang didin lagi nganterin nyokap gue" jawab aldo dengan santainya. "Ngapain lo kesini? Kangen sama gue?"

"Dih...najis"

"Terus lo mau ngapain??" tanyanya lagi.

"Bosen diapartemen"

"Kenape gak maen aja tuh sama adek keysana" usul aldo dan hanya mendapat anggukkan dari gana. Gana sedikit berpikir,kenapa ia tak berpikiran seperti itu? Kenapa ia malah pergi kerumah sahabatnya yang sedikit kurang waras ini?

  Gana mulai beranjak dari tempatnya berdiri. Kemudian berjalan kearah mobilnya yang masih bertengger indah disana.

"WOYY..KEMANA??" teriak aldo yang mungkin sedikit bingung, kenapa tiba-tiba gana beranjak pergi dari rumahnya.

"Kerumah pacar"

Tak berpikir panjang,gana langsung masuk kedalam mobilnyadan kemudian memakai seatbelt. Sedangkan aldo hanya bisa bergeleng-geleng kepala mengingat kelakuan aneh dari sahabatnya itu.

"Emang kurang didikkan tuh anak" ucap aldo.

***

  Gana dan key duduk disamping makan yang bertuliskan "Sabrina Margaretha". Keduanya sama-sama diam cukup lama. Memang setelah dari rumah aldo,gana langsung pergi kerumah pacarnya. Dan gana menemui key tengah bersiap-siap kemakam sang mama. Jadinya gana hanya menurut dan mengikutinya.

Gana mengela napasnya dengan berat,sesekali juga menengok key disampingnya yang masih terdiam tak berkutip sama sekali. Key mulai menaruh bunga yang ia bawa sedari tadi diatas makam sang mama. Gana pun juga membawakan bunga mawar dan ditaruhnya disamping bunga key.

"Mah,key udah nentuin pilihan. Key juga udah rela buat gak jadi dokter gigi" ucapnya dan membuat gana sedikit melongo mendengar ucapan key. Namun gana tetap diam,ia masih ingin mendengar semuanya langsung dari mulut pacarnya itu.

"Key bakal nerusin bisnis mama,dan mulai kuliah dijurusan desain. Key tahu mah,sesuatu yang dilakukan karena keterbiasaan. Maka nantinya bakal menjadi bisa. Key percaya mah" lanjutnya dan mulai mendekap nisan sang mama. kemudian ia beranjak untuk pergi.

  Gana mengikuti key dari belakang. Ia pun sedikit berlari karena langkahnya tertinggal jauh dari sang kekasih itu. Gana bisa merasakan sepoi-sepoi angin dan banyaknya daun yang berguguran diantara makam-makam. Memang sedikit ngeri sih,tapi udara disini memang sangat nyaman. Ya mungkin itu yang lagi dirasakan manusia penghuni disini. Tidur dengan nyenyak dengan sedikit angin sepoi disiang hari.

"Key, btw.."

"Udah jadi pilihan gue gan" sambar key,padahal belum selesai gana untuk bertanya kepadanya.

"Terus lo kuliah dimana?"

"Kalau lo ngijinin gue kuliah di Amerika ya gue berangkat"

"Kalau gue gak ngijinin?" tanyanya lagi.

"Ya gue tetap pergi"

"Hah?" kaget gana. "Tega lo sama gue" lanjutnya.

"Bodo..wlee" ujar key dengan sedikit mengejek.

ArganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang