Satu bulan kemudian...
Key telah berada didepan apartemen gana. Ia tak berani membuka nya sendiri walaupun sebenernya key tahu password yang tersedia disana. Ia mencoba mengetuk pintu sesekali juga membunyikan bel disana. Namun pria itu tak kunjung membukanya. Memang sudah sekitar satu bulan lamanya,key tak bertemu dengan gana. Bahkan ia memahami mungkin saja gana tengah sibuk dengan semua tugas-tugas kuliahnya. Maka dari itu ia sepakat untuk mengunjungi pria tersebut,bukan cuma dirinya melainkan aldo dan amel juga mengikutinya.
Tak selang begitu lama aldo dan amel sudah sampai didepan apartemen gana. Mereka berdua melihat sosok gadis yang berdiri tepat didepan pintu apartemen. Ya itu adalah keysana,sahabat mereka sekaligus pacar seorang gana.
"Key kok belum masuk sih?" tanya aldo penasaran. Padahal ia tahu jika key sudah sampai sedari tadi.
"Gue udah bunyiin bel terus ngetuk pintu, tapi gak dibuka-buka" jelasnya.
Aldo diam mematung biasanya gana tak seperti ini, apalagi aldo telah memberitahunya bahwa mereka bertiga akan menemuinya diapartemen dan pria itu setuju. Aldo melangkah lebih dekat dengan pintu,ia mencoba mengetuk dan sesekali menekan bel disana. Namun nihil ia tak ada jawaban sama sekali.
"Key lo kan tahu password nya. Kenapa gak lo buka aja sih" ujar amel dan diberi anggukan oleh aldo. Mereka tahu bahwa key pasti merasa sungkan,karena telah lancang mengotak-atik password gana tanpa meminta ijin kepada sang pemiliknya.
"Gue takut aja,nanti kalau gana marah gimna?"
"Aduh key..kan gana sendiri yang ngasih tahu lo password nya,tanpa lo ijin pasti gana juga ngerti kali" jelas amel.
"Ta.."
"Buruan buka" ucap amel dan aldo bersamaan.
Key hanya menuruti semua perintah kedua sahabatnya itu. Ia mulai mengetikkan 6 digit password yang telah ia hapal sedari dulu. Tak lama pintu pun terbuka lebar,sehingga mereka bertiga langsung masuk kedalam tanpa aba-aba. Key diam tak berkutip setelah pintu kembali tertutup,ia sama sekali tak mencium keberadaan gana. Sedangkan amel dan aldo telah merebahkan tubuhnya disofa depan milik gana.
"Duduk key,kenapa masih diem"
"Kok gana gak ada ya kak?"
"Mana gue tahu, palingan juga dikamar.."
Belum selesai aldo menjawabnya,key sudah berjalan kearah dimana kamar gana. Ia memang sudah tidak asing lagi dengan semua letak tempat apartemen pacarnya itu. Key melihat banyak sekali debu yang menempel diatas meja dan peralatan yang lain. Sebenernya sih ia sudah paham bagaimana sikap gana, memang pria itu tak pernah suka yang namanya bersih-bersih. Dulu saja yang membersihkan dan merapikan seluruh ruangan yang ada diapartemen nya adalah key. Key pun telah memintanya untuk mencari pembantu namun gana selalu saja menolaknya.
Key telah sampai didepan kamar gana,ia sesekali mengetuk pintunya namun tak ada balasan dari dalamnya. Key pun memutuskan untuk membuka barangkali gana tengah tertidur didalam. Key mulai memutar gagang pintunya dengan perlahan,sehingga pintunya pun dapat terbuka sempurna memperlihatkan semua benda yang ada didalam kamar pria tersebut.
"lah kok gak ada sih. Kemana kamu gan"
Key tak kehabisan akal,ia mencari gana dibalkon depan kamarnya. Siapa tahu pria itu tengah menyirami semua koleksi bunga gazania miliknya. Gana memang suka dengan bunga gazania, entah apa yang membuatnya suka. Namun katanya bunga itu sering membuatnya merasa bahagia karena banyak nya masalah yang menimpa hidupnya. Key hanya manggut-manggut,ia sekarang paham mengapa gana menyukai bunga tersebut. Selain warna nya yang cantik ternyata bunga tersebut banyak dikelilingi sebuah lebah yang membantunya untuk penyerbukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argana
Romantizm"Gan,kamu jangan kayak gini lagi ya" "Kenapa key?" tanya gana. "Kalau kamu kayak gini,rasanya separuh badan aku juga ikut merasakan sakit" "Hah,kok bisa?" gana tersenyum lekat dengan memandang gadis disampingnya itu. Baginya Key sangat lucu jika sed...