Key mulai menurunkan kaca mobil disampingnya,sesekali juga ia menyenderkan kepalanya kebelakang sembari mulai menutup kedua matanya.
"Eh curut,mana ada pasir didataran tinggi" tanya aldo kepada gana.
"Ada lah" elak gana tak mau kalah.
"Tolol kali ah"
"Beneran ada nyet,pasir buat bahan bangunan kan ngambilnya didaerah dataran tinggi. Seperti gunung misalnya"
"Serah dah serah"
Pertikaian gana dan aldo didalam mobil membuat ketenangan key sedikit terusik. Aldo yang tengah menyetir disebelah gana mulai melotot sangat mengerikan setelah berdebat panjang dengan pria disampingnya itu. Sedangkan key dan amel terus saja mengeleng-gelengkan kepalanya,mengapa kedua pria didepannya itu selalu saja beradu mulut. Padahal mereka saling menjadi sahabat.
"Kalian gak kasian apa sama gue dan amel, kita tuh sampai pusing dengerin nya"
Oceh key."Maafin aku ya sayang. Jangan ngambek" balas gana,sembari mengacak-acak rambut key dengan lembutnya.
Setelah kurang lebih 2 jam akhirnya mereka berempat sudah sampai disebuah vila milik papa key. Mereka semua memutuskan akan mendirikan sebuah tenda diperkarangan depan vila. Dua tenda besar telah mereka dirikan.
Hari semakin petang,mereka semua mulai berkumpul mengelilingi api unggun. Gana memainkan gitar yang ada ditangannya,memang gana sangat pandai memainkan benda tersebut.
"Gimana kalau kita nyanyi bareng,tenang gue iringin pake gitar ini" ujar gana.
"Gass" sorak key,amel dan aldo bersamaan.
Dan...mereka siap untuk bernyanyi. Gana duduk diatas akar pohon yang lumayan besar dan mulai untuk memetik gitar ditangannya itu.
Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karna tlah kuhabiskan sisa cinta ku hanya untukmuMereka semua terlihat bahagia,sampai waktu telah menunjukkan tepat jam 23.30 malam. Mereka pun segera menghentikan permainan dan mulai beranjak tidur.
***
Semuanya telah terlelap dalam mimpinya, namun lain dengan gana. Pria itu terus saja memikirkan perjodohan yang dibuat oleh sang papa,mungkin cepat atau lambat key pasti akan mengetahuinya. Apalagi gladis selalu bersikeras ingin memberitahukannya kepada key sendiri. Gana memikirkan cara bagaimana agar ia bisa mengatakannya kepada gadis itu tanpa ia terluka sedikitpun. Lagian gana juga akan berjuang untuk mempertahankan key sebagai pacarnya.
"Gana" teriak seseorang dibelakangnya.
"Gla-dis,nga..pa-in lo kesini?"
"Emang kenapa kalau aku nyusul kamu. Aku kan calon istrimu gana" jelas gladis, gana hanya menarik rambutnya sendiri dengan geram. Ia tak ingin jika gadis tersebut akan berbuat ulah disini.
"Kan gue udah jelasin sama lo kalau gue udah punya pacar dan gue gak mau nikah sama lo"
"Oke kalau gitu..sebelum kamu batalin pernikahan kita berdua,gue harus kasih tahu ke pacar mu dulu. Siapa itu namanya,key...key..keysana iya keysana" gana mulai panik dengan ancaman gladis, ia sebisa mungkin menahan gadis itu agar tidak mencari key namun gana tak bisa menahannya. Gladis terus saja mencari keberadaan key.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argana
Romance"Gan,kamu jangan kayak gini lagi ya" "Kenapa key?" tanya gana. "Kalau kamu kayak gini,rasanya separuh badan aku juga ikut merasakan sakit" "Hah,kok bisa?" gana tersenyum lekat dengan memandang gadis disampingnya itu. Baginya Key sangat lucu jika sed...